11
timbul  harus  minimum.  Misalnya  pada  bangunan  masif  seperti  bendungan gravitasi yang besar.
- Tipe  V,  semen  portland  yang  dalam  penggunaannya  memerlukan  ketahanan
yang  tinggi  terhadap  sulfat.  Umumnya  dipakai  di  daerah  di  mana  tanah  atau airnya memiliki kandungan sulfat yang tinggi.
2.2.1. Sifat dan Karakteristik Semen Portland
Semen yang satu dengan yang lainnya dapat dibedakan berdasarkan susunan kimianya maupun kehalusan butirnya. Sifat-sifat semen portland dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sifat fisika dan kimia.
1.  Sifat-sifat Fisika Semen Portland
a. Kehalusan butir
Kehalusan  butir  semen  mempengaruhi  proses  hidrasi.  Waktu  pengikatan setting  time  menjadi  semakin  lama  jika  butir  semen  lebih  besar.  Sebaliknya,
semakin halus butiran semen, proses hidrasinya semakin cepat, sehingga kekuatan awal  tinggi  dan  kekuatan  berkurang.  Kehalusan  butir  semen  yang  tinggi  dapat
mengurangi  bleeding  atau  naiknya  air  ke  permukaan,  tetapi  menambah kecenderungan beton menyusut lebih banyak dan mempermudah terjadinya retak
dan susut. b.
Kemulusan Kemulusan pasta semen yang telah mengeras merupakan suatu ukuran dari
kemampuan  pengembangan  dari  bahan-bahan  campurannya  dan  kemampuan untuk  mempertahankan  volumenya  setelah  mengikat.  Ketidakmulusan  pasta
semen  disebabkan  oleh  terlalu  banyaknya  jumlah  kapur  bebas  yang
Universitas Sumatera Utara
12
pembakarannya tidak sempurna serta magnesia yang terdapat di dalam campuran tersebut.
c. Waktu Pengikatan
Waktu ikat adalah waktu yang diperlukan semen untuk mengeras terhitung mulai  dari  bereaksi  dengan  air  dan  menjadi  pasta  semen  hingga  pasta  semen
cukup  kaku  untuk  menahan  tekanan.  Waktu  ikat  semen  dibedakan  menjadi  dua yaitu:
- Waktu  ikat  awal  yaitu  waktu  dari  pencampuran  semen  dengan  air  menjadi
pasta  semen  hingga  hilangnya  sifat  keplastisan.  Waktu  ikat  awal  ditandai dengan penetrasi sedalam 35 mm, dimana Tawal  45 menit
- Waktu ikat akhir yaitu waktu antara terbentuknya pasta semen hingga beton
mengeras. Ditandai dengan penetrasi jarum vicat sedalam 0 mm tidak terjadi penetrasi.
Waktu  pengikatan  diukur  dengan  alat  Vicat  atau  Gillmore.  Dengan demikian  dapat  ditentukan  apakah  pasta  semen  itu  cukup  lama  berada  dalam
keadaan plastis sampai beton bersangkutan dapat dituang atau dicor. d.
Perubahan Volume, Kekekalan pasta semen yang telah mengeras merupakan suatu ukuran yang
menyatakan  kemampuan    pengembangan  bahan-bahan  campurannya  dan kemampuan  untuk  mempertahankan  volume  setelah  pengikatan  terjadi.
Ketidakkekalan  semen  disebabkan  oleh  terlalu  banyaknya  kapur  bebas  yang pembakaran  semen  tidak  sempurna.  Kapur  bebas  itu  mengikat  air  dan  kemudian
menimbulkan gaya-gaya expansi.
Universitas Sumatera Utara
13
e. Kepadatan Density
Berat  jenis  semen  yang  disyaratkan  oleh  ASTM  adalah  3,15.  Pada kenyataannya,  berat  jenis  semen  yang  diproduksi  berkisar  antara  3,05-3,25.
Variasi ini akan berpengaruh pada proporsi semen dalam campuran. f.
Konsistensi Konsistensi  semen  portland  lebih  banyak  pengaruhnya  pada  saat
pencampuran  awal,  yaitu  pada  saat  terjadi  pengikatan  sampai  pada  saat  beton mengeras.  Konsistensi  yang  terjadi  bergantung  pada  rasio  antara  semen  dan  air
serta aspek bahan semen. g.
Panas Hidrasi Panas  hidrasi  adalah  panas  yang  terjadi  pada  saat  semen  bereaksi  dengan
air.  Jumlah  panas  yang  dikeluarkan  terutama  bergantung  pada  susunan  kimia, kehalusan butiran semen, serta suhu pada waktu  dilaksanakan perawatan. Dalam
pelaksanaan,  perkembangan  panas  ini  dapat  mengakibatkan  masalah  yakni timbulnya  retakan  pada  saat  pendinginan.  Oleh  karena  itu,  perlu  dilakukan
pendinginan melalui perawatan curing pada saat pelaksanaan. h.
Kekuatan Tekan Kekutan  semen  portland  ditentukan  dengan  menekan  benda  uji  semen
sampai  hancur.  Contoh  semen  yang  akan  diuji  dicampur  dengan  pasir  silika dengan  perbandingan  tertentu  kemudian  dibentuk  menjadi  kubus  atau  silinder.
Setelah  dirawat  dalam  jangka  waktu  tertentu  benda  uji  ditekan  sampai  hancur untuk  memperoleh  gambaran  dari  perkembangan  kekutan  semen  portland  yang
sedang diuji.
Universitas Sumatera Utara
14
Tabel 2. 2 Kekuatan Tekan Beton Relatif sesuai dengan Pengaruh Jenis Semen yang Digunakan
Jenis Semen Portland
Kekuatan Tekan, dari Semen
Portland Jenis I 1 Hari
3 Hari 7 Hari
28 Hari
I. Biasa
100 100
100 100
II. Modified diubah
80 85
90 100
III. Kekuatan awal tinggi
190 120
110 100
IV. Panas hidrasi rendah
55 55
75 100
V. Tahan terhadap sulfat
65 75
85 100
Sumber : Teknologi Bahan II, P. E. D. C.
2.  Sifat-sifat Kimia Semen Portland