56
3.3. Perancangan Campuran Beton Normal
Sebelum mendapatkan campuran yang ideal dengan persyaratan SCC terlebih dahulu dicari perancangan campuran beton normal. Perancangan campuran beton
normal ini menggunakan metode ACI. Langkah yang untuk mendapatkan campuran beton normal dengan metode ACI :
Langkah 1: Menentukan Slump dan Kekuatan Beton yang diinginkan Langkah 2: Menentukan Ukuran Maksimum Agregat
Langkah 3: Menentukan Kadar Optimum Agregat Kasar Langkah 4: Estimasi Air Campuran dan Kadar Udara
Langkah 5: Menentukan Wc+p Langkah 6: Menghitung Kadar Bahan Semen
Langkah 7: Menghitung kadar Superpalsticizer
3.4. Trial Mix
Mix Design normal biasanya tidak cocok untuk komposisi campuran pada SCC untuk dilakukan Trial Mix guna mendapatakan komposisi ideal SCC dengan
memperhatikan workabilitas dari beton segar. Pada trial mix ini semua komposisi material dapat berubah disesuaikan dengan persyaratan mix desgin SCC yang
dianjurkan oleh tim ahli dari penyedia zat adiktif yang digunakan. Langkah yang dilakukan adalah :
1. Melakukan percobaan dengan Mix Design beton normal dengan pengujian SCC.
2. Melakukan perubahan komposisi sesuai dengan dengan persyaratan Mix Design
SCC dan persyaratan dari zat adiktif yang digunakan, hingga mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
57
komposisi yang sesuai dengan persyaratan SCC Slump Flow, J-Ring Flow dan V-Funnel.
3.5. Pembuatan Benda Uji
Penelitian Self Compacting Concrete ini, menggunakan bahan kimia tamabahan Superplasticizer Type F
dengan merk “Master Glenium 8381” Produksi “BASF”. Bahan tambahan ini ditunjukan untuk Self Compacting Concrete dengan
mutu beton 20-40 Mpa. Setelah mendapatkan komposisi yang tepat untuk SCC maka dalam penelitian
ini, saya membuat lima jenis SCC dengan perbedaan suhu air campuran beton. Dalam penyusunan komposisi
– komposisi bahan untuk mix design selanjutnya, komposisi mix design lebih disederhanakan dengan menentukan mana variable yang
tetap dan mana variabel yang berubah.
a. Variabel – variabel tetap
1. Pasir.
2. Kerikil.
3. Semen.
4. Bahan tambahan Superplasticizer Master Glenium SKY 8614
5. Bahan tambahan retarder Master Pozzolith 405
6. Faktor air semen FAS 0,4 – 0,55 berdasarkan dosis yang dianjurkan dari
adiktif yang digunakan. b.
Variabel – variabel berubah tabel 3.1
Universitas Sumatera Utara
58
Tabel 3. 1 Pembagian kelompok benda uji dengan membedakan temperatur air
Faktor Air Semen
FAS Temperatur Air
o
C Jumlah Benda Uji buah
Kuat Tekan Kuat Tarik
Belah
0,45 75
50 Normal
15 5
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
Total 15
15 Tahap pembuatannya adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam pengecoran.
2. Menyiapkan bahan, masing – masing sesuai ukuran yang ditentukan.
3. Memasukkan semen ditambah air dengan suhu yang telah ditentukan kedalam
mesin pengaduk, aduk sampai merata. 4.
Kemudian masukkan pasir ditambah sisa air yang ada. 5.
Berikutnya, masukkan superplasticizer dan retarder. Minimal waktu pengadukan setelah ditambahkan superplasticizer adalah 15 menit.
6. Setelah pengadukan selesai, dilakukan pengujian Slump Flow untuk mengetahui
Passing Ability. 7.
Berikutnya dilakukan pengujian J-ring Flow untuk pengujian Filling Ablity 8.
Kemudian dilakukan pengujian V-Funnel dan V-Funnel AT
t5minutes
untuk mengetahui Segregation Resistance.
9. Mencetak benda uji dapat dilakukan dengan cetakan silinder.
Universitas Sumatera Utara
59
10. Mendiamkan SCC dalam cetakan selama 24 jam, kemudian membongkar
cetakan. 11.
Perawatan SCC sama seperti beton normal, yaitu dengan cara merendam benda uji sampai sesuai umur yang ditentukan dilaksanakan uji kuat tekan. Perendaman
ini dilakukan untuk menghindari pengaruh cuaca terhadap proses pengerasan beton, yang tentunya dapat mempengaruhi kekuatan beton.
3.6. Uji Tekan