Waktu dan Tempat Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data Pengamatan dan Tahap Pengujian Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Persiapan bahan baku dilakukan di laboratorium PIK Proses Industri Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera utara selama 2 minggu. Pengujian dilakukan di laboratorium motor bakar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara selama 2 minggu. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Mesin Diesel Small engine Test TD115-MKII, ditunjukkan pada Gambar 3.1 dibawah ini: Gambar 3.1 Mesin Diesel Small engine Test TD115-MKII Spesifikasi: Model : TD115-MKII Type : 1 Silinder, 4 Langkah, dan Horizontal Max output : 4.2 kW Rated output : 2.5 kW Universitas Sumatera Utara Max speed : 3750 rpm 2. Tec Equpment TD-114 Tec equipment TD-114 digunakan untuk melihat data keluaran yang akan digunakan untuk perhitungan performansi mesin. Data keluaran yang diambil antara lain; Putaran RPM, Torsi Nm, Suhu Exhaust o C, dan Tekanan Udara mmH 2 O. Tec Equipment TD-114 ditunjukkan pada Gambar 3.2 di bawah ini: Gambar 3.2 Tec Equipment TD-114 3. Supercharger Supercharger mirip dengan turbocharger, tetapi turbocharger ditenagai oleh arus gas keluaran mesin yang mendorong turbin. Supercharger dapat menyerap sebanyak sepertiga tenaga crankshaft mesin dan dalam banyak aplikasi kurang efisien daripada turbocharger. Dalam aplikasi di mana tenaga besar lebih penting dari pertimbangan lain, seperti dragster top fuel dan kendaraan digunakan dalam kompetisi tractor pull, supercharger sangat umum.Berikut ini Gambar 3.3 pada saat pemasangan supercharger. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Pemasangan Supercharger 4. Rangkaian peralatan pirolisis PBKG jenis polipropilena. Rangkaian alat ini digunakan untuk proses pirolisis PBKG jenis polipropilena yang nantinya hasilnya akhir minyak polipropilena cair yang akan kita gunakan campuran bahan bakar pada pengujian, berikut dapat dilihat pada Gambar 3.4 dibawah ini: Gambar 3.4 Rangkaian Peralatan Pirolisis PBKG Kondensor Termometer Tabung Gas Reaktor Pirolisis Pemanas Erlenmeyer Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah plastik bekas kemasan gelas PBKG jenis polipropilena dan katalis yang digunakan yaitu Silika Gel. Bahan baku utama yaitu plastik polipropilena disediakan berdasarkan prosedur berikut: 1. Polipropilena diperoleh dari Plastik Bekas Kemasan Gelas PBKG dicuci. 2. PBKG dipotong dengan ukuran 2 x 2 cm 3. Potongan PBKG ini disediakan sebanyak ± 6 kg. Gambar 3.5 Plastik Bekas Kemasan Gelas PBKG yang telah di potong kecil

3.2.3 Proses Pirolisis Polipropilena dari PBKG

Prosedur pirolisis dilakukan melalui beberapa tahapan proses diantaranya sebagai berikut: 1. Memasang pipa sambungan antara lubang pengeluaran gas pirolisis dengan unit pendingin dan sambungan antara unit pendingin dengan tempat minyak pirolisis. 2. Memasang thermocouple ke dalam reaktor, dan menyambungnya dengan thermocouple reader kemudian menghidupkanya. 3. Memanaskan reaktor pirolisis dengan menggunakan gas LPG hingga suhu mencapai 300ºC. 4. Mengalirkan air pada unit pendingin. 5. Hentikan pemanasan dan buka tutup reaktor. Universitas Sumatera Utara 6. Memasukkan plastik bekas kemasan gelas PBKG jenis PP Polipropilena sejumlah 0.5 kg ke dalam reaktor pirolisis dan katalis Silika Gel. 7. Memanaskan reaktor pirolisis dengan menggunakan gas LPG yang sebelumnya turun pada saat plastik dimasukkan, hingga mencapai suhu ideal untuk proses yaitu 300ºC. 8. Setelah proses pirolisis selesai maka minyak hasil pirolisis tersebut diambil. 9. Mematikan pemanas LPG dan kumpulkan minyak hasil proses ke dalam satu wadah botol hingga mencapai jumlah yang ingin di uji yaitu 4 liter. Untuk lebih ringkasnya prosedur proses pirolisis pembuatan bahan bakar yang dilakukan dapat dilihat melalui melalui diagram alir pada Gambar 3.6 di bawah ini. Gambar 3.6 Diagram Alir Prosedur Proses Pirolisis Polipropilena dari PBKG Mulai Tunggu sampai thermocouple mencapai suhu ideal untuk proses pirolisis yaitu 300 o C Buka kran dan tampung hasil proses pirolisis di Beaker Glass Selesai Pasang Pipa sambungan air pendingin dari kran ke reaktor Kompor gas di hidupkan Plastik Bekas Kemasan Gelas PBKG yang telah di potong kecil di masukan ke tungku sebanyak 500 gram beserta katalis Silika Gel dengan perbandingan 2 ; 10, Proses ini berlangsung selama ± 2 jam Universitas Sumatera Utara

3.2.4 Persentase campuran Pertadex dengan minyak Polipropilena cair

Pencampuran bahan bakar yang kita lakukan pada persentase 5, 10, 15, 20 dan 25 dari volume bahan bakar. Artinya, pada campuran 5 dari 1 liter bahan bakar yang mana didalamnya terkandung 50 ml minyak polipropilena cair dan 950 ml bahan bakar pertadex, demikian pada tiap-tiap variasi persentase bahan bakar lain. Dasar diambilnya persentase tersebut, karena pada rentang 5- 30 pencampuran tersebut, yang memiliki daya dan efisiensi termal bernilai optimum, namun diatas nilai tersebut telah mengalami penurunan. Berikut persentase campuran dapat dilihat pada Gambar 3.7 dibawah ini: Gambar 3.7 Persentase campuran pertadex dan minyak polipropilena cair

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi : 1. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan pembacaan pada unit instrumentasi dan alat ukur pada masing – masing pengujian. 2. Data sekunder, merupakan data tentang karakteristik bahan bakar yang digunakan dalam pengujian

3.4 Metode Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengujian diolah menggunakan rumus yang ada, kemudian hasil dari peritungan disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik. Universitas Sumatera Utara

3.5 Pengamatan dan Tahap Pengujian

Parameter yang akan ditinjau dalam pengujian ini adalah : 1. Torsi motor, T Nm 2. Daya motor, P b N 3. Laju aliran bahan bakar, mf kgjam 4. Rasio udara dengan bahan bakar AFR 5. Konsumsi bahan bakar spesifik sfc 6. Daya aktual, P a kW 7. Efisiensi Thermal Brake Aktual , η ,b 8. Effesiens volumetric , η v 9. Heat Loss W 10. Persentase Heat Loss

3.6 Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

Alat yang digunakan dalam pengukuran nilai kalor bahan bakar ini adalah alat uji “Bom Kalorimeter”. Peralatan yang digunakan meliputi :  Kalorimeter, sebagai tempat air pendingin dan tabung bom  Tabung bom, sebagai tempat pembakaran bahan bakar yang diuji.  Tabung gas oksigen.  Alat ukur tekanan gas oksigen, untuk mengukur jumlah oksigen yang dimasukkan ke dalam tabung bom.  Termometer, dengan akurasi pembacaan skala 0.01 C.  Elektromotor yang dilengkapi pengaduk untuk mengaduk air pendingin.  Spit, untuk menentukan jumlah volume bahan bakar.  Pengatur penyalaan skalar, untuk menghubungkan arus listrik ke tangkai penyala pada tabung bom.  Cawan, untuk tempat bahan bakar di dalam tabung bom.  Pinset untuk memasang busur nyala pada tangkai, dan cawan pada dudukannya. Universitas Sumatera Utara Adapun tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Membersihkan tabung bom dari sisa pengujian sebelumnya. 2. Mengisi cawan bahan bakar dengan bahan bakar yang akan diuji. 3. Menimbang bahan bakar yang akan diukur dengan timbangan, seberat 0,20 gram. 4. Menggulung dan memasang kawat penyala pada tangkai penyala yang ada pada penutup bom. 5. Menempatkan cawan yang berisi bahan bakar pada ujung tangkai penyala, serta mengatur posisi kawat penyala agar berada tepat diatas permukaan bahan bakar yang berada didalam cawan dengan menggunakan pinset. 6. Meletakkan tutup bom yang telah dipasangi kawat penyala dan cawan berisi bahan bakar pada tabungnya serta dikunci dengan ring “O” sampai rapat. 7. Mengisi bom dengan oksigen 30 bar. 8. Mengisi tabung kalorimeter dengan air pendingin sebanyak 1250 ml. 9. Menempatkan bom yang telah terpasang kedalam tabung kalorimeter. 10. Menghubungkan tangkai penyala penutup bom ke kabel sumber arus listrik. 11. Menutup kalorimeter dengan penutupnya yang telah dilengkapi dengan pengaduk. 12. Menghubungkan dan mangatur posisi pengaduk pada elektromotor. 13. Menempatkan termometer melalui lubang pada tutup kalorimeter. 14. Membaca dan mencatat temperatur awal 15. Menghidupkan elektromotor selama 5 lima menit kemudian membaca dan mencatat temperatur air pendingin pada termometer. 16. Menyalakan kawat penyala dengan menekan saklar. 17. Memastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan memperhatikan lampu indikator selama elektromotor terus bekerja. 18. Membaca dan mencatat kembali temperatur air pendingan setelah 5 lima menit dari penyalaan berlangsung. 19. Mematikan elektromotor pengaduk dan mempersiapkan peralatan untuk pengujian berikutnya. 20. Mengulang pengujian sebanyak 5 lima kali berturut-turut. Universitas Sumatera Utara Alat pengujian nilai kalor bahan bakar ditunjukkan pada Gambar 3.8 di bawah ini: Gambar 3.8 Alat Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

3.7 Prosedur Pengujian Performansi Mesin Diesel