Prosedur Pengujian Performansi Mesin Diesel

Alat pengujian nilai kalor bahan bakar ditunjukkan pada Gambar 3.8 di bawah ini: Gambar 3.8 Alat Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

3.7 Prosedur Pengujian Performansi Mesin Diesel

Prosedur pengujian performansi motor dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pasang perangkat alat supercharger 2. Kalibrasi Instrumentasi mesin diesel sebelum digunakan 3. Mengoperasikan mesin dengan cara memutar poros engkol mesin, kemudian memanaskan mesin selama 10 menit 4. Mengatur putaran mesin pada 1800 RPM menggunakan tuas kecepatan dan melihat data analog pada instrument 5. Menentukan konsumsi bahan bakar yang akan diuji 6. Mengukur waktu pemakain bahan bakar per 8 ml. 7. Mencatat data pengeluaran yang ditunjukan pada Tec Equipment TD-114. 8. Mengulang pengujian dengan menggunakan variasi putaran yang berbeda 1800 RPM, 2000 RPM, 2200 RPM, 2400 RPM, 2600 RPM, 2800 RPM Berikut merupakan Tabel 3.1 variasi Rpm, beban dan persentase campuran minyak. Tabel 3.1 Variasi Rpm, Beban dan Persentase campuran minyak RPM Beban 3.5 Kg 4.5 Kg 1800 Per ta dex Per ta dex + PP 5 Per ta dex + PP 10 Per ta dex + PP 15 Per ta dex + PP 20 Per ta dex + PP 25 Per ta dex Per ta dex + PP 5 Per ta dex + PP 10 Per ta dex + PP 15 Per ta dex + PP 20 Per ta dex + PP 25 2000 2200 2400 2600 2800 Universitas Sumatera Utara Untuk lebih ringkasnya prosedur pengujian performansi yang dilakukan dapat dilihat melalui melalui diagram alir pada Gambar 3.9 di bawah ini: Gambar 3.9 Diagram Alir Pengujian Performansi Mesin Kesimpulan Selesai • Bahan Bakar diisi ketangki. • Putaran mesin: 6 variasi rpm • Beban: 3.5 dan 4.5 kg Menganalisa data hasil pengujian Mulai Pasang perangkat alat supercharger Kalibrasi instrumentasi mesin diesel • Mencatat torsi, temperatur exhaust dan tekanan udara masuk • Mencatat waktu yang digunakan untuk pemakaian 8 ml bahan bakar Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN

4.1 Hasil uji kelayakan bahan bakar Polipropilena cair

4.1.1 Analisis Densitas

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, berikut diperoleh densitas bahan bakar cair hasil pirolisis PBKG dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Hasil Analisis Densitas Polipropilena cair Dari Tabel 4.1 densitas yang diperoleh dari penelitian berkisar antara 0,658- 0,776 gml. Standar densitas yang diterapkan Pemerintahan Indonesia untuk diesel 48 Solar berkisar antara 0,815-0,870 dan untuk diesel 53 Pertamina Dex berkisar antara 0,820-0,860 . Berdasarkan hasil penelitian densitas bahan bakar cair yang dihasilkan sedikit berada dibawah standar diesel 48, densitas Suhu Pirolisis o C Rasio Katalis : Polipropilena Densitas Bahan Bakar Cair gcm3 15 o C 200 0:10 0,748 250 0:10 0,747 300 0:10 0,658 350 0:10 0,767 200 1:10 0,735 250 1:10 0,748 300 1:10 0,761 350 1:10 0,776 200 1,5:10 0,746 250 1,5:10 0,756 300 1,5:10 0,771 350 1,5:10 0,744 200 2:10 0,767 250 2:10 0,756 300 2:10 0,771 350 2:10 0,776 Universitas Sumatera Utara