Tabel 2.2 Pemakaian Plastik Perkapita Beberapa Negara di Dunia. Negara
Konsumsi Per kapita dalam kg India 1998
1,6 India 2000
4,0 Vietnam
1,5 China
6,0 Indonesia
8,0 Mexico
13,0 Thailand
18,0 Malaysia
22,0 Eropa Barat
60,0 Jepang
70,0 Amerika Utara
78,0
2.1.4 Plastik Polipropilena
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.adapun jenis plastik nomor 5
polipropilena PP. Berikut merupakan Gambar 2.1 logo plastik jenis polipropilena.
Gambar 2.1 Logo Polipropilena PP
Universitas Sumatera Utara
Polipropilena atau polipropena PP adalah sebuah polimer
termo-plastik yang dibuat oleh
industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi.
Penggunaan polipropilen kebanyakan pada kemasan minuman, komponen otomotif, perlengkapan rumah tangga, dan mainan. Polipropilen dapat diekstrusi
menjadi bentuk serat atau kawat untuk penggunaan pengikat pada karpet. Limbah plastik yang terbuat dari polipropilen PP mengandung 85 karbon dan sisanya
adalah hidrogen, hal ini membuat material ini sangat cocok untuk didaur ulang menjadi produk hidrokarbon yang berguna seperti bahan bakar. Polipropilen PP
membutuhkan energi aktivasi yang lebih rendah untuk memecah ikatan C – H daripada polietilen PE karna rantai karbon polimer PP terdiri dari atom karbon
tersier yang kurang tahan terhadap degradasi. Polimer adisi yang terbuat dari polipropilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat resistan
yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam. Sifat umum polipropilena dapat dilihat pada Tabel 2.3 dibawah ini.
Tabel 2.3 Sifat Umum Polipropilena Densitas mgm
3
0,09 – 0,93 Modulus tarikan GPa
1,8 Kekuatan tarik MPa
37 Elongation at break
10 – 60 Heat deflection temperature at 0,45 Mpa °C
100 – 105 Heat deflection temperature at 1,81 Mpa °C
60 – 65 Ekspansi linear termal mmmm K
3,8 x 10
-5
Kekerasan Shore D76
Resistivitas volume Ω.cm 1,0 x 10
17
Linear mold shrinkage in.in. 0,01 – 0,02
Polipropilena pertama kali dipolimerisasikan oleh Dr. Karl Rehn di Hoechst AG
, Jerman, pada 1951, yang tidak menyadari pentingnya penemuan itu.
Ditemukan kembali pada 11 Maret 1954 oleh Giulio Natta, Polipropilena pada
awalnya diyakini lebih murah daripada polietilena Kebanyakan polipropilena komersial merupakan isotaktik dan memiliki
kristalinitas tingkat menengah di antara polietilena berdensitas rendah dengan
Universitas Sumatera Utara
polietilena berdensitas tinggi; modulus Youngnya juga menengah. Melalui penggabungan partikel karet, PP bisa dibuat menjadi liat serta fleksibel, bahkan di
suhu yang rendah. Hal ini membolehkan polipropilena digunakan sebagai pengganti berbagai plastik teknik, seperti acrylonitrile butadiene styrene ABS.
Polipropilena memiliki permukaan yang tak rata, seringkali lebih kaku daripada beberapa plastik yang lain, lumayan ekonomis, dan bisa dibuat
translusen bening saat tak berwarna tapi tidak setransparan polistirena, akrilik maupun plastik tertentu lainnya. Bisa bula dibuat buram danatau berwarna-warni
melalui penggunaan pigmen, Polipropilena memiliki resistensi yang sangat bagus terhadap kelelahan bahan.
Pengolahan lelehnya polipropilena bisa dicapai melalui ekstrusi dan pencetakan. Metode ekstrusi peleleran yang umum menyertakan produksi serat
pintal ikat spun bond dan tiup hembus leleh untuk membentuk gulungan yang panjang untuk nantinya diubah menjadi berbagai macam produk yang berguna
seperti masker muka, penyaring, popok dan lap. Polipropilena memiliki titik lebur ~160 °C 320 °F, sebagaimana yang ditentukan Differential Scanning
Calorimetry DSC. umumnya proses pembuatan plsatik polipropilena terbagi dalam tiga macam
yaitu; 1.
Polipropiline homopolymer . adalah PP melalui proses polimerisasi monomer propylene. PP jenis ini memiliki karakteristik kekakuan yang cukup tinggi dan
kemengkilapan yang baik,sifat optisfisik dari PP homopolymer masuk dalam kategori agak buram.contonya seperti ,kemasan makanan baik riqid maupun
flexible,peralatan rumah tangga,karung plastic,dan lain-lain. 2.
Polipropilena random copolymer diproduksi melalui polimerisasi monomer propylene, dengan tambahan comonomer ethylene. Jenis ini memiliki
kebeningan dan keuletan yang sangat baik,karenanya PP random copylemer banyak digunakan untuk pembuatan peralatan yang bening,seperti,tutup botol
jenis flip-top,dan kemasan lainya. 3.
Polipropilena impact copolymer block copolymer karakteristik terpenting dari jenis PP ini adalah material yang memiliki ketahanan terhadap temperatur
rendah -30
o
C .selain itu ,PP impact copolymer dikenali dari warna dasarnya
Universitas Sumatera Utara
yaitu putih susu. Contohnya seperti ,pallet,elektronik,dan perlengkapan otomotif.
2.2 Silika Gel