Persentase Heat Loss Pengujian Performansi Motor Bakar Diesel

4.3.9 Persentase Heat Loss

Panas yang masuk ke mesin diberikan oleh persamaan 2.16. Q = 0.1748571 x 56171.9168 = 9822.058473 Maka besarnya persentase panas yang terbuang dari mesin dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.17. Dengan memasukkan nilai Te dan LHV untuk Pertadex pada putaran 1800 rpm, pembebanan 3.5 kg maka didapat Heat Loss sebagai berikut: ���� ���� �� ��ℎ���� = 13.18148766 + 0.174857143 x �140 –30� x 1.005 0.174857143 � 56171 .9168 �100 = 9.246852137 Dengan menggunakan perhitungan yang sama pada variasi nilai LHV untuk setiap persetase campuran polipropilena cair, dan putaran maka didapat nilai persentase heat loss seperti ditunjukkan pada Tabel 4.27 dan 4.28 dibawah ini: Tabel 4.27 Persentase Heat Loss pada beban 3,5 Kg Putaran Persentase Heat Loss pada beban 3.5 Kg Pertadex PP 5 PP 10 PP 15 PP 20 PP 25 1800 9.2468521 7.8075497 9.7017438 10.1424281 10.15121391 10.30563883 2000 11.36072 9.3686749 10.6138935 11.0812057 11.13841495 11.83642031 2200 13.004338 10.689147 12.3378444 12.3839065 12.36922731 12.86967431 2400 14.454052 12.390832 13.1619875 13.2975664 13.37243141 14.46308217 2600 16.116406 13.292642 14.3736444 14.1895145 14.21825322 15.44633922 2800 18.071295 14.163628 15.4526064 16.0389226 15.75416329 17.4297885 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.28 Persentase Heat Loss pada beban 4,5 Kg Putaran Persentase Heat Loss pada beban 4.5 Kg Pertadex PP 5 PP 10 PP 15 PP 20 PP 25 1800 10.067389 8.6227401 11.0907344 10.6416962 9.811322277 11.24192947 2000 11.4566 10.073551 11.9988558 11.3030253 11.91158933 12.74042227 2200 13.409526 10.660741 13.1669043 12.3645387 13.76093566 13.85660283 2400 14.128531 11.455573 14.2711273 13.3481109 14.665225 14.72304759 2600 15.728107 12.97138 15.2861166 14.7258015 16.14561774 16.15001186 2800 18.438361 13.588553 16.86309 16.3721318 17.42845751 17.66297085 • Pada pembebanan 3.5 kg persentase heat loss tertinggi terjadi pada penggunaan bahan bakar pertadex putaran mesin 2800 yaitu sebesar 18.07 sedangkan persentase Heat Loss terendah terjadi pada penggunaan campuran polipropilena cair 5 putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 7.80. • Pada pembebanan 4.5 kg persentase heat loss tertinggi terjadi pada penggunaan bahan bakar pertadex putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 18.43 sedangkan Persentase Heat Loss terendah terjadi pada penggunaan campuran polipropilena cair 5 putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 8.62. • Persentase Heat Loss dipengaruhi oleh nilai Heat Loss yang didapat dari hasil analisa serta laju aliran bahan bakar, nilai kalor bahan bakar juga berpengaruh pada nilai persentase heat loss pada analisa yang dilakukan. Grafik hasil dari persentase heat loss untuk masing-masing bahan bakar, pembebanan dapat dilihat pada Gambar 4.20 dan 4.21 dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.20 Persentase Heat Loss vs Putaran mesin pada pembebanan 3.5 kg Gambar 4.21 Persentase Heat Loss vs Putaran mesin pada pembebanan 4.5 kg 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 1800 2000 2200 2400 2600 2800 He at L oss Putaran Rpm Heat Loss pada Pembebanan 3,5 Kg Pertadex PP 5 PP 10 PP 15 PP 20 PP 25 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 1800 2000 2200 2400 2600 2800 He at L oss Putaran Rpm Heat Loss pada Pembebanan 4,5 Kg Pertadex PP 5 PP 10 PP 15 PP 20 PP 25 Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Semakin besar penambahan persentase campuran minyak polipropilena maka, Daya , Efisiensi volumetris, Rasio udara bahan bakar, Daya aktual dan Efisiensi thermal aktual cenderung menurun, sementara Laju aliran ahan bakar, konsumsi bahan bakar spesifik, Heat loss dan Persentase Heat loss Cenderung meningkat. Dari hasil pengujian berdasarkan jumlah campuran bahan bakar pertamina dex dan polipropilena cair yang digunakan diantaranya pertamina dex, PP5, PP10, PP15 , PP20, PP25 diperoleh bahwa : Hasil yang mengalami kenaikan,yaitu: • Laju aliran bahan bakar mf meningkat pada putaran 1800 rpm di beban 3.5 kg , penggunaan campuran polipropilena cair 25 di dapat mf sebesar 0.19 kgjam, serta pada bahan bakar pertadex yang di dapat sebesar 0.17 kgjam. • Konsumsi bahan bakar spesifik SFC meningkat pada putaran 1800 rpm dibeban 3.5 kg, penggunaan campuran polipropilena cair 25 di dapat SFC sebesar 170.95 grkWh, serta pada bahan bakar pertadex yang di dapat sebesar 114.58 grkWh. • Heat Loss meningkat pada putaran 1800 rpm di beban 3.5 kg , penggunaan campuran polipropilena cair 25 di dapat SFC sebesar 1019.42 W dan pada pertadex yang di dapat sebesar 908.23W. • Persentase Heat Loss meningkat pada putaran 1800 rpm di beban 3.5 kg , penggunaan campuran polipropilena cair 25 di dapat sebesar 10.30 dan pada bahan bakar pertadex yang di dapat sebesar 9.24. Hasil yang mengalami penurunan, yaitu: • Daya menurun pada putaran 1800 rpm di beban 3.5 kg , penggunaan campuran polipropilena cair 25 di dapat daya sebesar 1.11 kW dan pada bahan bakar pertadex yang di dapat sebesar 1.52 kW. Universitas Sumatera Utara