Dari Tabel 4.2 minyak cair yang dihasilkan memiliki nilai API gravity berkisar antara 50 – 83. Pencampuran antara pertadex dengan minyak cair hasil pirolisis
menggunakan sampel PP : Silika Gel yaitu 10 : 2 pada suhu 300 ºC, dengan perbandingan 20 : 80 , diperoleh nilai API gravity sebesar 35,115 yang telah
memenuhi standar API gravity dari pertadex pada 60 ºF 15,6 ºC yaitu 30 sampai 42, sedangkan nilai Specific gravity yang diperoleh dari hasil pencampuran
sebesar 0,849 juga telah memenuhi standar Specific gravity dari pertadex yaitu 0,85
4.1.3 Analisis Viskositas Kinematik
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, berikut diperoleh data Viskositas Kinematik bahan bakar cair hasil pirolisis PBKG dapat dilihat pada Tabel 4.3
dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Analisis Viskositas Kinematik Polipropilena Cair
Suhu Pirolisis
o
C Rasio Katalis :
Polipropilena Suhu
o
C Viskositas
Kinematik Cst
200 0:10
40 0,829
250 0:10
40 1,457
300 0:10
40 1,362
350 0:10
40 1,611
200 1:10
40 1,159
250 1:10
40 1,409
300 1:10
40 1,558
350 1:10
40 1,772
200 1,5:10
40 1,172
250 1,5:10
40 1,296
300 1,5:10
40 2,025
350 1,5:10
40 2,497
200 2:10
40 1,635
250 2:10
40 1,872
300 2:10
40 2,248
350 2:10
40 2,004
Universitas Sumatera Utara
Bahan bakar cair memiliki viskositas berkisar antara 0,829-2,248. Pemerintah Indonesia menetapkan standar viskositas kinematik diesel komersial
yaitu 2,0-5,0 untuk diesel 48 Solar dan 2,0-4,5 untuk Diesel 53 Pertadex. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai viskositas kinematik 2.248 yang
memenuhi standar viskositas diesel komersial yaitu pada pirolisis suhu 300 dengan rasio Silika Gel : PP yaitu 2 : 10.
4.1.4 Hasil Pengujian Bom Kalori Meter
Pengujian bom kalorimeter dilakukan untuk mendapatkan nilai kalor daripada bahan bakar. Nilai kalor bahan bakar didapat dengan melihat perbedaan
suhu air sebelum dan sesudah proses pengeboman bahan bakar berlangsung, atau dapat dituliskan dalam persamaan 2.1.
HHV = 26.09 – 25.21 – 0.05 x 73529.6 = 61029.568
Hasil yang didapat ini masih merupakan nilai bruto kalori bahan bakar maka untuk nilai netto kalori bahan bakar kita gunakan nilai LHV Low Heating value
dimana nilai hydrogen H
2
diasumsikan 15 dari kadar air sisa pembakaran dan nilai air yang terkandung di dalam bahan bakar Moisture nol pada saat
pembakaran sempurna dapat dihitung dengan persamaan 2.2. LHV = 61029.568 – 3240
= 57789.568
Universitas Sumatera Utara
Berikut ditampilkan hasil pengujian bom kalorimeter, beserta nilai HHV dan LHV dari bahan bakar, dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Bom Kalorimeter Bahan
Bakar Pengujian
T1
o
C T2
o
C HHV
KjKg LHV
KjKg LHV Rata-
Rata
Pertadex 1
25.21 26.09 61029.568 57789.568 56171.9168
2 26.29 27.12 57353.088 54113.088
3 27.52 28.39 60294.272 57054.272
4 25.27 26.12
58823.68 55583.68
5 26.22 27.08 59558.976 56318.976
PP 5 1
26.11 26.9
54411.904 51171.904 54701.3248
2 26.93
27.8 60294.272 57054.272
3 27.83 28.72 61764.864 58524.864
4 25.7
26.51 55882.496 52642.496 5
26.54 27.37 57353.088 54113.088
PP 10 1
28.43 29.25 56617.792 53377.792 53818.9696
2 26.07 26.91 58088.384 54848.384
3 26.96 27.81
58823.68 55583.68
4 27.83 28.63
55147.2 51907.2
5 25.65 26.47 56617.792 53377.792
PP 15 1
25.9 26.75
58823.68 55583.68
53083.6736 2
26.84 27.67 57353.088 54113.088 3
27.69 28.44 51470.72
48230.72 4
28.49 29.3
55882.496 52642.496 5
25.66 26.5
58088.384 54848.384
PP 20 1
26.01 26.89 61029.568 57789.568 52642.496
2 27.02
27.8 53676.608 50436.608
3 27.83 28.62 54411.904 51171.904
4 28.66 29.41
51470.72 48230.72
5 25.77 26.62
58823.68 55583.68
PP 25 1
25.79 26.61 56617.792 53377.792 52054.2592
2 26.78 27.63
58823.68 55583.68
3 27.68 28.49 55882.496 52642.496
4 25.45 26.21 52206.016 48966.016
5 26.27 27.04 52941.312 49701.312
PP 100
1 25.12 25.89 52941.312 49701.312
49260.1344 2
26.43 27.22 54411.904 51171.904 3
27.32 28.07 51470.72
48230.72 4
28.09 28.86 52941.312 49701.312 5
25.23 25.97 50735.424 47495.424
Universitas Sumatera Utara
Grafik LHV rata-rata dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini:
Gambar 4.1 Grafik LHV Rata-Rata
4.2 Hasil Pengujian Engine Tes Bed TD -115