4.3.3 Rasio udara bahan bakar AFR
Rasio udara bahan bakar AFR dari masing-masing jenis pengujian dihitung berdasarkan persamaan 2.7.
Untuk pengujian dengan menggunakan Pertadex, beban 3.5 kg dan putaran mesin 1800 rpm tekanan udara masuk didapati 12.5 mmH
2
O, dengan melakukan interpolasi pada kurva viscous flow meter didapat besar ma 13.9261006 kgjam,
dan kemudian dikalikan dengan factor koreksi sehingga didapat massa udara yang sebenarnya:
ma = 13.9261006 x 0.946531125 = 13.18148766 kgjam
mf = 0.174857143 Dengan cara yang sama maka didapat nilai ma untuk masing-masing
pengujian, maka dapat dihitung besarnya AFR. Untuk pengujian dengan menggunakan Peramina Dex pada putaran 1800
rpm dan beban 3.5 kg maka didapatkan besar AFR:
��� = 13.18148766
0.174857143 ��� =75.38432484
Hasil perhitungan AFR untuk masing-masing pengujian pada tiap variasi beban, putaran mesin dan persentase bahan bakar dapat dilihat pada Tabel 4.15 dan 4.16
dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Air Fuel Ratio pada beban 3,5 Kg
Putaran AFR Kg Jam pada beban 3.5 Kg
Pertadex PP 5
PP 10 PP 15
PP 20 PP 25
1800 75.384325 61.806369 65.9407506 63.8671497
59.7255952 56.6830532
2000 75.885954 60.744449 63.9123649 62.2506568 58.83203717 56.04963803
2200 73.538632
58.66434 60.482414
59.8688193 56.62362823 53.46515141 2400
70.850603 56.440247 56.5906184 56.3889166 53.99673178 51.64790408 2600
69.725735 53.671064 55.0561398 53.581997
51.34156212 49.88909782 2800
69.985964 51.34927
53.3557746 52.886388
49.87966121 48.57894691
Tabel 4.16 Air Fuel Ratio pada beban 4,5 Kg
Putaran AFR Kg Jam pada beban 4.5 Kg
Pertadex PP 5
PP 10 PP 15
PP 20 PP 25
1800 76.466373
63.613056 66.8286247
63.1932193 61.22801129 58.71329698 2000
76.534838 61.617793
64.8944953 60.2251131 59.87920325 57.68966751
2200 75.861102
58.505779 61.7105506
57.0845256 57.89512199 55.35118714 2400
72.48395 54.454426
59.0044818 54.3567782 54.94304697 52.59421927
2600 70.827472
50.416789 56.5302827
51.8175434 52.79402642 50.57527015 2800
68.980952 47.582472
54.6781675 50.7317202 52.03338177 49.04833353
• Pada pembebanan 3.5 kg AFR terendah terjadi pada saat penggunaan
campuran polipropilena cair 25 pada putaran mesin 2800 rpm yaitu 48.57, sedangkan AFR tertinggi terjadi pada penggunaan bahan bakar
pertadex putaran mesin 2000 rpm yaitu 75.88. •
Pada pembebanan 4.5 kg AFR terendah terjadi pada saat penggunaan campuran polipropilena cair 5 pada putaran mesin 2800 rpm yaitu 47.58,
sedangkan AFR tertinggi terjadi pada penggunaan bahan bakar pertadex putaran mesin 2200 rpm yaitu 76.53.
• AFR mengalami penurunan akibat pengaruh perbandingan laju aliran
massa udara dengan laju aliran bahan bakar, laju aliran massa udara akan selalu meningkat karena putaran mesin. Selain itu nilai kalor bahan bakar
mempengaruhi laju aliran bahan bakar, semakin tinggi nilai kalor bahan bakar maka laju aliran bahan bakar semakin rendah dan begitu juga
sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan harga AFR masing-masing pengujian pada setiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar 4.8 dan 4.9 berikut:
Gambar 4.8 Grafik AFR vs putaran mesin pada pembebanan 3.5 kg
Gambar 4.9 Grafik AFR vs putaran mesin pada pembebanan 4.5 kg
10 20
30 40
50 60
70 80
1800 2000
2200 2400
2600 2800
A F
R
Putaran Rpm
AFR pada Pembebanan 3,5 Kg
Pertadex PP 5
PP 10 PP 15
PP 20 PP 25
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1800 2000
2200 2400
2600 2800
A F
R
Putaran Rpm
AFR pada Pembebanan 4,5 Kg
Pertadex PP 5
PP 10 PP 15
PP 20 PP 25
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Effisiensi Volumetris