Defenisi Plastik Sejarah Plastik

Setelah perang berakhir, plastik ini menjadi semakin populer. Saat ini polyethylene digunakan untuk membuat botol minuman, jerigen, tas belanja atau tas kresek, dan kontainer untuk menyimpan makanan. Kemudian pada tahun 1938 seorang ahli kimia bernama Roy Plunkett menemukan teflon. Sekarang teflon banyak digunakan untuk melapisi peralatan memasak sebagai bahan antilengket. Selanjutnya, seorang insinyur Swiss bernama George de Maestral sangat terkesan dengan suatu jenis tumbuhan yang menggunakan ribuan kait kecil untuk menempelkan dirinya. Lalu pada tahun 1957 de Maestral meniru tumbuhan tersebut untuk membuat Velcro atau perekat dari bahan nylon.

2.1.1 Defenisi Plastik

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tertentu, “ jika tidak banyak bercampur silang antar jenis satu sama lain. Plastik dapat dicetak dan dicetak ulang sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Plastik dapat didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, reliency dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri dan rumah tangga. Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat polimernya vinyl chloride, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll. Klasifikasi lainnya plastik adalah polimer; rantai panjang atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau monomer. Perkembangan plastik berasal dari penggunaan material alami, seperti: permen karet, shellac sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia seperti karet alami, nitrocellulose dan akhirnya ke molekul buatan-manusia seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene. Material plastik pertama kali digunakan sejak abad ke-19. Hal ini terlihat dari banyaknya plastik yang dibuat Universitas Sumatera Utara dan dicetak. Akan tetapi, pada tahun 1990-an, plastik menjadi bahan atau bagian kebutuhan yang sangat diinginkan. Hal ini terbukti dari meningkatnya plastik yang dibuat dan dicetak pada masa itu. Tiap tahun, kebutuhan akan plastik semakin bertambah. Pada tahun 2000 -an plastik dicetak sebanyak ratusan juta ton. Terbayang bukan, betapa banyaknya kebutuhan orang akan plastik sebab hampir semua bahan dan alat yang kita gunakan terbuat dari plastik, semisal botol, sandal, tas, keranjang, ember, dan gelas. Plastik menjadi primadona karena dianggap awet, kuat, dan ringan. Meski bersifat hampir sama dengan logam awet dan kuat, tapi logam dianggap terlalu berat dan mahal. Akhirnya, hal itu yang membuat kebutuhan plastik di dunia semakin tinggi. Dari jumlah plastik yang dikomomditi dengan yang diaur ulang tidaklah seimbang. Sebanyak miliaran botol plastik telah menjadi sampah percuma hampir setiap tahunnya, sedangkan yang didaur ulang hanya jutaan botol plastik saja. Ini yang menyebabkan permasalahan limbah plastik di dunia semakin meningkat tiap tahunnya.

2.1.2 Pembuatan Plastik