97
regresi linear berganda semakin baik apabila nilai koefisien determinasi R
2
mendekati 1. Dari gambar 4.6, dapat dilihat bahwa koefisien determinasi R
2
sebesar 0,355807, artinya variabel bebas yang terdiri dari ROA, DER, EPS, PER, dan PBV mampu menjelaskan variabel return sebesar 35,58, sisanya sebesar
64,42 dijelaskan oleh variabel-variabel lain.
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh ROA terhadap
Return Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan atau penurunan Return On Assets
ROA untuk perusahaan mempengaruhi secara positif signifikan terhadap return
perusahaan sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Hal ini mengidentifikasikan bahwa nilai perusahaan
ditentukan oleh earning power dari aktiva perusahaan. Akan tetapi hasil yang positif menunjukan bahwa semakin tinggi erning power maka akan semakin
tinggi pula tingkat efisiensi perputaran aktiva dan semakin tinggi pula profit margin
yang diperoleh oleh perusahaan, yang akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan dan mengakibatkan return saham meningkat. Dengan demikian
Return On Assets ROA yang semakin besar akan menunjukan kinerja
perusahaan naik sehingga return saham juga akan naik. Penelitian ini mendukung penelitan yang dilakukan oleh Farkhan dan Ika 2013 yang menyatakan ROA
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Universitas Sumatera Utara
98
4.6.2 Pengaruh DER terhadap
Return Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan atau penurunan Debt to Equity Ratio
DER untuk perusahaan mempengaruhi secara negatif signifikan terhadap return
perusahaan sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Hal ini menunjukkan apabila DER meningkat, maka return
saham yang diperoleh menurun. Berdasarkan perbandingan antara rata-rata total hutang dan ekuitas perusahaan sektor industri barang konsumsi dengan tahun
pengamatan 2011 sampai dengan 2015 masing-masing sebesar Rp133.789.179.840.075,- dan Rp110.683.757.371.220,- menunjukkan bahwa
sktruktur modal dalam perusahaan sektor industri barang konsumsi lebih besar berasal dari pinjaman. Hal ini menyebabkan beban untuk menanggung pokok
pinjaman dan bunga perusahaan yang ditanggung dengan menggunakan modal sendiri menjadi lebih tinggi sehingga mencerminkan risiko perusahaan yang
relatif tinggi. Peningkatan beban perusahaan terhadap kreditur akan menunjukkan sumber modal perusahaan yang sangat tergantung dari pihak eksternal, sehingga
mengurangi minat investor dalam menanamkan dananya pada perusahaan. Penurunan minat tersebut akan berdampak pada turunnya harga saham, sehingga
akan memengaruhi return saham. Penelitian ini mendukung penelitan yang dilakukan oleh Arista 2012 yang menyatakan DER berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap return saham.
Universitas Sumatera Utara
99
4.6.3 Pengaruh EPS terhadap