Pasar Modal Saham Uraian Teoritis .1 Teori Signal Signaling Theory

21 sosial politik terhadap fluktuasi volume perdagangan saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar. Berikut pengertian mengenai teori sinyal menurut para ahli : 1. Menurut Graham, Smart,dan Meggison 2010:493, menyatakan bahwa model sinyal dividen membahas ketidaksempurnaan pasar yang membuat kebijakan pembayaran yang relevan : asymmetric information. Sinyal secara efektif memisahkan perusahaan yang kuat dengan perusahaan-perusahaan yang lemah sehingga perusahaan yang kuat dapat memberikan sinyal jenisnya ke pasar, itu menjadi mahal untuk sebuah perusahaan yang lemah untuk meniru tindakan perusahaan yang kuat. 2. Brigham dan Houston 2009:444, menyatakan bahwa teori sinyal adalah teori yang mengatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen sebagai sinyal dari perkiraan pendapatan manajemen.

2.1.2 Pasar Modal

Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimaksud dengan pasar modal adalah segala kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Universitas Sumatera Utara 22 Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar tempat, berupa gedung yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, right issue dan sejenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara perdagangan efek. Secara formal pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan sekuritas jangka panjang yang bisa diperjual belikan dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities , maupun swasta Husnan dan Pudjiastuti, 2002. Definisi pasar modal menurut Tandelilin 2010:26 adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas.

2.1.3 Saham

2.1.3.1 Pengertian Saham

Tandelilin 2010:32 menyatakan Saham Biasa Common Stock menyatakan kepemilikan suatu perusahaan. Saham biasa adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Sedangkan menurut Fahmi dan Hadi 2011:7 saham adalah : 1. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modaldana pada suatu perusahaan. 2. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hal dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya. Universitas Sumatera Utara 23 3. Persediaan yang siap dijual Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2012:5 saham merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seorang atau badan dalam suatu perusahaan dan perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Sedangkan menurut Sunariyah 2007:126 saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas PT atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik dari sebagian perusahaan tersebut.

2.1.3.2 Jenis-jenis Saham

Jenis-jenis saham yang diperdagangkan di Bursa Efek adalah sebagai berikut: 1. Saham Biasa Common Stock Saham biasa merupakan bukti penyertaan kepemilikan kepada suatu perusahaan, apakah itu perseroan terbatas atau perusahaan publik Gumanti,2011:31. Menurut Nor Hadi 2013: 68 saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap claim. Saham biasa merupakan jenis saham yang akan menerima laba setelah laba bagian saham preferen dibayarkan. Apabila perusahaan bangkrut, maka pemegang saham biasa yang menderita terlebih dahulu. Biasanya, setiap lembar saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk memilih dalam rapat Universitas Sumatera Utara 24 umum pemegang saham Gumanti,2011:31. Beberapa hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa antara lain Jogiyanto, 2010: a. Hak Kontrol Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti pemegang saham biasa berhak untuk mengontrol siapa yang akan memimpin perusahaan. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau memveto pada tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham. b. Hak Menerima Pembagian Keuntungan Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapat bagian dari keuntungan perusahaan. Laba dibagikan dalam bentuk dividen. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayarkan dividen untuk saham preferen. c. Hak Preemptif Hak preemptif preemptive right merupakan hak untuk mendapatkan persentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham, maka jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan pemegang saham yang lama akan turun. Hak preemptif memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham yang baru, sehingga persentase pemilikannya tidak berubah. Universitas Sumatera Utara 25 2. Saham Preferen Preferred Stock Saham preferen preferred stock adalah jenis saham yang memiliki hak laba kumulatif. Hak kumulatif adalah hak untuk mendapatkan laba yang tidak dibagikan pada suatu tahun yang mengalami kerugian, tetapi dibayar pada tahun yang mengalami keuntungan. Hak istimewa ini diberikan kepada pemegang saham preferen karena merekalah yang memasok dana ke perusahaan sewaktu mengalami kesulitan Samsul, 2006:45. Menurut Jogiyanto 2010, karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut: a. Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan pemegang saham biasa. b. Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun- tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya. c. Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibanding hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi.

2.1.3.3 Return Saham

Return merupakan hasil yang diharapkan dari investasi yaitu selisih antara harga jual dengan harga beli ditambah kas lain misalnya dividen. Definisi ini menjelaskan bahwa return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya Fahmi, 2012. Universitas Sumatera Utara 26 Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain loss . Yield mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi, misalnya berupa dividen atau bunga. Jika melakukan investasi pada sebuah obligasi, maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi yang dibayarkan, dan bila investasi pada saham maka yield ditunjukkan oleh besarnya deviden yang diperoleh. Capital gain loss merupakan kenaikan penurunan harga suatu surat berharga, yang bisa memberikan keuntungan kerugian bagi investor, atau perubahan harga sekuritas. Menurut Jogiyanto 2010 return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dibedakan menjadi dua yaitu return yang telah terjadi realized return dan return yang diharapkan expected return akan diperoleh investor dimasa mendatang. Return realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa datang. Return ekspektasi expected return adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi yang sifatnya belum terjadi. Return ini digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Universitas Sumatera Utara 27

2.1.3.4 Pengukuran Saham

Dalam manajemen investasi, return suatu investasi diukur sebagai total keuntungan atau kerugian yang diterima investor selama periode waktu tertentu. Return seringkali dinyatakan dalam perubahan dalam nilai asset capital gain atau capital loss ditambah sejumlah penerimaan tunai cash distribution yang dapat berupa dividen atau pembayaran bunga yang diekspresikan dalam suatu persentase atas nilai awal suatu periode investasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung return saham menurut Jogiyanto 2010,416 : �� = � 1, � − � �,�−1 � �,�−1 Dimana : Rt = Return saham pada periode t P 1,t = Harga saham untuk waktu t P i,t-1 = Harga untuk waktu sebelumnya

2.1.3.5 Analisis Saham

Untuk mendapat keuntungan normal atas saham yang diperjualbelikan, maka akan lebih tinggi pula resiko yang akan ditanggung. Oleh karena itu investor harus dapat melakukan penilaian saham. Menurut Tandelilin 2010:301 menyatakan bahwa dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis, yaitu : 1. Nilai buku, yaitu nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahan penerbit saham emiten. Universitas Sumatera Utara 28 2. Nilai pasar, yaitu nilai saham di pasar yang dapat dinilai pada harga saham di bursa efek. 3. Nilai intrinsik teoritis saham yaitu nilai saham yang sebenarnya atau yang seharusnya terjadi. Meskipun semuanya dinyatakan dalam per lembar saham, namun ketiga jenis nilai tersebut ditambah nilai nominal umumnya adalah tidak sama besarnya. Dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya atas saham yang diperjualbelikan adalah analisis fundamental dan analisis teknikal. Menurut Jogiyanto 2009:89 menerangkan bahwa analisis fundamental adalah analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Sedangkan analisis teknikal dijelaskan oleh Tandelilin 2010:392 adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan data pasar historis seperti informasi harga dan volume.

2.1.4 Laporan Keuangan