Kinerja Keuangan Rasio Keuangan

31

2.1.5 Kinerja Keuangan

2.1.5.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar Fahmi, 2012:2. Menurut Mulyadi 2007:2 kinerja keuangan ialah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Dengan melakukan analisa terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan, maka dapat diketahui kekuatan maupun kelemahan kinerja perusahaan.

2.1.5.2 Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Rasio lebih tepat digunakan untuk awal analisis. Analisis rasio keuangan digunakan secara khusus oleh perusahaan untuk mengambil keputusan dan para investor serta kreditor dalam keputusan investasi atau penyaluran dana. Menurut Brigham dan Houston Universitas Sumatera Utara 32 2010:134 rasio keuangan dapat diklasifikasikan menjadi lima, yaitu rasio likuiditas, manajemen aset, manajemen utang, profitabilitas, dan nilai pasar.

2.1.6 Rasio Keuangan

2.1.6.1 Profitabilitas

Proftabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan Brigham dan Ehrhardt, 2011:98. Rasio profitabilitas juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi Kasmir, 2014:114. Profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan ROA Return on Assets. ROA adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian total aktiva setelah beban bunga dan pajak. Secara matematis, ROA dapat dirumuskan Brigham dan Houston, 2010:148 : Return on Assets ROA = ������� ����� �������� ��� ��� ����� ������ Nilai ROA menunjukkan efektifitas perusahaan dalam memakai aset sesuai dengan kontrolnya untuk menciptakan pendapatan. Semakin besar nilai ROA, semakin baik karena mengindikasikan bahwa perusahaan semakin efektif dalam menggunakan atau memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dalam menghasilkan laba. Universitas Sumatera Utara 33

2.1.6.2 Solvabilitas

Rasio solvabilitas sering juga disebut sebagai rasio leverage atau rasio tingkat kecukupan utang. Pada prinsipnya rasio ini memberikan gambaran tentang tingkat kecukupan utang perusahaan. Artinya, seberapa besar posi utang yang ada di perusahaan jika dibandingkan dengan modal atau aset yang ada Gumanti,2011:113. Rasio utang DER adalah jenis rasio yang seringkali dijadikan dasar dalam mengevaluasi risiko, sehingga dapat ditentukan seberapa beresiko suatu perusahaan. Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan utang total dengan aset total total debt to total assets atau utang total dengan modal total total debt to total equity Gumanti,2011:113. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi resiko kebangkrutan perusahaan. Jika rasio ini tinggi beban utang perusahaan juga tinggi, sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar kembali kewajibannya jika dikaitkan dengan harta atau aset atau modal perusahaan menjadi berat atau sulit. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Prihadi,2012:168: ��� = ����� ������ + ����� �������

2.1.6.3 Rasio Pasar

Rasio ini untuk mengetahui hubungan antara harga saham terhadap laba dan nilai buku saham Prihadi,2012:168. Rasio ini dapat diukur dengan Earning Per Share EPS, Price Earning Ratio PER dan Price To Book Value PBV. Universitas Sumatera Utara 34 1. Earning Per Share EPS Menurut Tryfino 2009:11 Earning Per Share EPS adalah rasio yang digunakan untuk menghitung laba atau keuntungan bersih yang diperoleh dari selembar saham. Kegunaan dari metode ini adalah untuk mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan menghitung rasio EPS, investor dapat mengetahui keuntungan yang dihasilkan dari selembar saham. Semakin besar EPS dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan semakin efektif atau baik. Sedangkan Sihombing 2008:91 Earning Per Share EPS adalah laba bersih yang diterima oleh setiap lembar saham. Jika untuk modal usahanya emiten hanya mengeluarkan saham biasa, EPS dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah saham perusahaan yang beredar. Menurut Tandelilin 2010:365 Earning Per Share EPS adalah laba bersih yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan. Rumus untuk menghitung EPS sebagai berikut Tandelilin, 2010:375: ������� ��� �ℎ��� EPS = Laba bersih setelah bunga dan pajak Jumlah saham beredar 2. Price Earning Ratio PER Tryfino 2009: 12 mendefinisikan price earning ratio adalah rasio yang digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan. Tujuan dari metode ini adalah untuk memprediksi kapan atau berapa kali laba yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan Universitas Sumatera Utara 35 harga sahamnya pada waktu tertentu. Semakin rendah PER suatu saham akan lebih baik. tingkat pengembalian investasi di saham tersebut akan semakin cepat karena earning per share yang dihasilkan semakin besar. Menurut Prihadi 2012:170 price earning ratio merupakan perbandingan antara harga pasar saham pada saat tertentu dengan laba per lembar saham. Rasio ini ingin melihat kaitan antara kinerja internal perusahaan berupa laba bersih dan bagaimana investor menilai saham perusahaan yang bersangkutan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Brigham dan Houston, 2010:150 : ����� ������� ����� ��� = ����� ��� ��ℎ�� ���� ��� ��ℎ�� 3. Price To Book Value PBV Menurut Anthanasius 2012 Price to book value adalah rasio yang menunjukkan seberapa tinggi suatu saham dibeli oleh penanam modal dibandingkan dengan nilai buku saham tersebut. Semakin kecil nilai price to book value maka harga dari suatu saham dianggap semakin murah. Price to boook value PBV merupakan nilai yang bisa digunakan untukmembandingkan suatu saham lebih mahal atau lebih murah dibandingkan dengan saham lainnya. Untuk membandingkannya, dua atau lebihperusahaan harus dari satu kelompok usaha yang memiliki sifat bisnis yang sama Sihombing, 2008: 95 Universitas Sumatera Utara 36 Price to book value PBV adalah perhitungan atau perbandingan antara market value dengan book value suatu saham. Dengan rasio PBV ini, investor dapat mengetahui langsung sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book value-nya. Rasio PBV dapat memberikan gambaran potensi pergerakan harga saham sehingga dari gambaran tersebut, secara tidak langsung rasio PBV juga memberikan pengaruh terhadap harga saham. Market value harganilai pasar dibagi dengan book value harganilai buku. Jika pada analisis book value investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, investor dapat membandingkan langsung book value dengan market value. Dengan demikian investor akan mendapat gambaran mengenai harga saham, apakah market value saham tersebut sudah relatif mahal atau masih murah Tryfino, 2009: 11. Price to book value PBV dapat dihitung dengan rumus Brigham dan Houston, 2010:152 : ����� to ���� ����� PBV = Harga pasar per saham Nilai buku per saham

2.2 Penelitian Terdahulu