Jumlah Daun Berat Basah Tajuk

17 Gambar 4.4 Perkembangan kecambah biwa setelah 60 HST; A. Kecambah dengan perlakuan tanpa GA 3 ; B. Kecambah dengan perlakuan GA 3 250 ppm; C. Kecambah dengan perlakuan GA 3 500 ppm

4.5 Jumlah Daun

Daun merupakan organ yang berperan dalam proses fotosintesis. Semakin banyak jumlah daun maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Data rata-rata jumlah daun dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Rata-rata jumlah daun GA 3 Kinetin Rata-rata 0 ppm 4 ppm 8 ppm 12 ppm 0 ppm 9,66 10,66 11,66 12,66 11,16 250 ppm 7,00 12,33 9,33 8,00 9,16 500 ppm 7,33 11,33 7,66 5,66 7,99 Rata-rata 7,99 11,44 9,55 8,77 Hasil uji statistik menunjukkan pemberian GA 3 , kinetin dan kombinasi keduanya tidak mempengaruhi secara nyata terhadap peningkatan jumlah daun kecambah biwa Lampiran 7., namun dari Tabel 4.5 diketahui bahwa jumlah daun paling banyak dihasilkan perlakuan kinetin GA 3 0 ppm + kinetin 12 ppm, A B C Universitas Sumatera Utara 18 yakni 12,66 daun. Diduga sitokinin lebih berperan dalam menstimulasi pertumbuhan daun kecambah biwa. Hal ini sesuai dengan Wetherell 1982 bahwa sitokinin berperan dalam diferensiasi sel dan menstimulasi pertumbuhan tunas dan daun. Namun Setiawan dan Wahyudi 2014 menyatakan terjadi interaksi sinergis antara giberelin, sitokinin dan auksin dalam menstimulasi pertumbuhan tunas dan daun. Perimbangan konsentrasi sitokinin dan auksin yang tepat akan menstimulasi pertumbuhan tunas dan daun.

4.6 Berat Basah Tajuk

Pengukuran nilai berat basah dilakukan setelah 60 HST dengan cara menimbang kecambah yang telah bersih. Hasil uji statistik tidak menunjukkan adanya pengaruh nyata GA 3 , kinetin dan interaksi keduanya terhadap peningkatan nilai berat basah tajuk Lampiran 8.. Data rata-rata berat basah tajuk dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Rata-rata berat basah tajuk mg GA 3 Kinetin Rata-rata 0 ppm 4 ppm 8 ppm 12 ppm 0 ppm 646,66 736,66 906,66 1.056,66 836,66 250 ppm 643,33 790,00 933,33 933,33 824,99 500 ppm 913,33 920,00 813,33 650,00 824,16 Rata-rata 734,44 815,55 884,44 879,99 Tabel 4.6 menunjukkan perlakuan GA 3 0 ppm + kinetin 12 ppm menghasilkan nilai berat basah tajuk terbesar, yakni 1.056,66 mg. Hal ini menunjukkan sitokinin lebih berperan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tajuk dibanding giberelin. Peran sitokinin dalam pembelahan sel diduga menjadi penyebab peningkatan nilai berat basah pada konsentrasi sitokinin yang tinggi. Menurut Lestari et al. 2013, pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak hanya berkaitan dengan penambahan volume sel namun juga berkaitan dengan bertambahnya jumlah sel. Pertambahan jumlah sel tergantung pada kecepatan sel untuk membelah yang dipengaruhi oleh adanya sitokinin. Universitas Sumatera Utara 19

4.7 Berat Kering Tajuk