7
2.4 Peran Giberelin dan Sitokinin dalam Perkecambahan Biji
Tahapan perkecambahan diawali dengan proses imbibisi air oleh biji. Akibat terjadinya proses imbibisi, maka kulit biji akan menjadi lunak. Bersamaan dengan
proses imbibisi akan terjadi peningkatan laju respirasi yang akan mengaktifkan enzim-enzim yang terdapat di dalamnya. Aktivasi enzim menyebabkan terjadinya
penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, protein dan lemak menjadi bentuk terlarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Bahan-bahan tersebut akan
mengalami asimilasi untuk menghasilkan energi bagi sel-sel baru untuk perkecambahan. Tahap terakhir adalah pertumbuhan dari kecambah melalui
proses pembelahan, pembesaran, dan diferensiasi sel-sel pada titik tumbuh Gardner et al. 1991; Heddy et al. 1994; Sutopo, 2002.
Selama proses perkecambahan giberelin akan berdifusi ke lapisan aleuron dan mengaktifkan enzim-enzim hidrolitik α-amilase, protease, β-gluconase.
Enzim-enzim hidrolitik akan berdifusi ke endosperma dan aktif dalam proses metabolisme membentuk gula, asam-asam amino dan sebagainya. Zat-zat ini yang
digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan embrio Kamil, 1982. Menurut Goldworthy dan Fisher 1996, perubahan cadangan makanan
menjadi zat-zat yang lebih mobil menyebabkan pengangkutan merata keseluruh bagian embrio sehingga benih dapat berkecambah.
Sitokinin dapat ditemukan pada biji yang berkembang dan terakumulasi di dalam cairan endosperma. Sitokinin dibutuhkan untuk menginduksi pembelahan
sel embrio dan pemanjangan akar Dewar et al. 1998. Sitokinin juga berperan dalam menghasilkan pucuk lembaga dan perluasan awal koleoriza Gardner et al.
1991.
Penggunaan sitokinin dan asam giberelin GA
3
dapat meningkatkan persentase perkecambahan.
Dweikat dan Lyrene 1989 melaporkan perlakuan kombinasi GA
3
10,4 mM dan
6
N-benzyladenine konsentrasi 0,4 sampai 2,2 mM memberikan persentase perkecambahan yang optimal pada
Vaccinium corymbosum. Kombinasi GA
3
dan Kinetin mampu menginduksi perkecambahan tomat dan gandum dengan sangat baik Terzi Kocacaliskan, 2010. Penelitian
Pourazar dan Mirshekari 2015 membuktikan bahwa kombinasi GA
3
200 ppm dan Kinetin 200 ppm mampu meningkatkan perkecambahan Lens culinaris.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang