3.2.4.4. Imobilisasi Enzim Papain Dengan Menggunakan Bahan Pendukung Kappa Karagenan k – Karagenan
Sebanyak 20 mL enzim papain papain dimasukkan kedalam gelas beaker dan ditambahkan 5 mL larutan NaCl 0,85. Diaduk pelan-pelan dan biarkan selama 3
menit pada suhu 37
o
C. Kemudian dimasukkan 3,5 gram kappa karagenan kedalam gelas beaker dan ditambahkan 80 mL larutan NaCl 0, 85. Dipanaskan sampai
suhu 80
o
C sambil diaduk hingga larut sempurna, lalu dibiarkan hingga suhu 55
o
C. Dicampurkan kedua larutan tersebut sampai homogen, dibiarkan dingin pada suhu
kamar selama 10 menit dan suhu 10
o
C selama 30 menit sampai terbentukgel. Untuk menambah kekerasan gel direndam dalam larutan KCl 0,3 M dingin selama
24 jam pada suhu 4°C. Selanjutnya gel dipotong-potong dengan ukuran 3x3x3 mm. Gel yang sudah dipotong-potong dicuci dengan air akuades.
3.2.4.5. Penentuan Kadar Enzim Papain Yang Tidak Terenkapsulasi
Dipipet 1 mL larutan hasil pencucian mikrokapsul dan dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan aquadest hingga volume total adalah 4 mL,
dan ditambahkan 6 mL pereaksi biuret kemudian didiamkan selama 6 menit pada suhu kamar, dan diukur absorbansi pada λ
maks
549 nm.
3.2.5. Pengujian Aktivitas Mikrokapsul Enzim Papain 3.2.5.1. Pengujian Suhu Optimum Mikrokapsul Enzim Papain
Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan masing-masing kedalam 6 buah gelas beaker 100 mL dan ditambahkan masing-masing 4,46 g mikrokapsul dan
ditambahkan masing-masing 16 mL buffer fosfat pH 7 dan diinkubasi masing- masing gelas beaker dengan variasi suhu 40°C, 45°C, 50°C, 55°C, 60°C, 65°C
dan 70
o
C selama 20 menit. Kemudian ditambahkan masing-masing 2 mL asam trikloroasetat 30 dan diinkubasi kembali masing-masing gelas beaker dengan
variasi suhu yang sama selama 20 menit dan disaring. Kemudian diukur absorbansi masing-
masing filtrat pada λ
maks
275 nm.
Universitas Sumatera Utara
3.2.5.2. Pengujian Aktivitas Mikrokapsul Enzim Papain
Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL dan ditambahkan 4,46 g mikrokapsul dan ditambahkan 16 mL buffer fosfat pH 7 dan
diinkubasi pada suhu 60
o
C selama 20 menit dan disaring. Kemudian diukur absorbansi filtrat pada λ
maks
275 nm.
3.2.6. Pengujian Stabilitas Enzim Papain Dan Mikrokapsul Enzim Papain 3.2.6.1.Pengujian Stabilitas Enzim Papain Dan Mikrokapsul Enzim Papain
Pada Suhu 25
o
C
Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL dan ditambahkan dengan 1 mL enzim papain 1 dan ditambahkan 16 mL buffer
fosfat pH 7 kemudian diinkubasi pada suhu 55
o
C selama 20 menit. Kemudian ditambahkan 2 mL asam trikloroasetat 30 dan diinkubasi kembali pada suhu
55
o
C selama 20 menit dan disaring. Kemudian diukur absorbansi filtrat pada λ
maks
275 nm. Larutan enzim papain 1 disimpan pada suhu 25°C dan dilakukan pengujian stabilitas kembali pada hari kedua dan ketiga.
Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL dan ditambahkan 4,46 g mikrokapsul dan ditambahkan 16 mL buffer fosfat pH 7 dan
diinkubasi pada suhu 60
o
C selama 20 menit. Kemudian ditambahkan 2 mL asam trikloroasetat 30 dan diinkubasi kembali pada suhu 60
o
C selama 20 menit dan disaring. Kemudian diukur absorbansi filtrat pada λ
maks
275 nm. Kemudian dipisahkan mikrokapsul dari endapan protein dan dicuci dengan aquadest.
Mikrokapsul tersebut disimpan pada temperatur 25
o
C untuk digunakan kembali pada pengujian pemakaian berulang ke – 2 dan 3.
Universitas Sumatera Utara
3.2.6.2. Pengujian Stabilitas Enzim Papain Dan Mikrokapsul Enzim Papain Pada Suhu 10