Penentuan λ Penentuan Kurva Kalibrasi Larutan BSA Penentuan Kadar Protein Enzim Papain Metode Biuret

3.2.3.1.2. Penentuan Kurva Kalibrasi Larutan Standar Tirosin

Dinolkan absorbansinya dengan blanko aquades. Masing-masing larutan seri standar tirosin 0 ; 10 ; 20 ; 30 ; 40 ; 50 ; 60 ; 70 ; 80 ; 90 mgL diukur absorbansinya pada λ maks 275 nm kemudian diplotkan konsentrasi dan absorbansi larutan seri standar.

3.2.3.2. Pembuatan Kurva Kalibrasi Bovin Serum Albumin BSA Metode Biuret

3.2.3.2.1. Penentuan λ

maks Larutan BSA Diambil salah satu konsentrasi larutan standar BSA dan diukur λ maks dengan melihat spectrum puncak serapan maksimum BSA kemudian dilakukan pemeriksaan peak spectrum BSA dan diperoleh λ maks pada absorbansi maksimum.

3.2.3.2.2. Penentuan Kurva Kalibrasi Larutan BSA

Dinolkan absorbansinya dengan blanko akuades. Dipipet masing-masing 0; 0,1; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 mL larutan standar BSA dan ditambahkan masing-masing akuades hingga volume total masing-masing menjadi 4 mL kemudian ditambahkan masing-masing 6 mL pereaksi biuret, diukur absorbansinya pada λ maks 549 nm kemudian diplotkan konsentrasi dan absorbansi larutan seri standar.

3.2.3.2.3 Penentuan Kadar Protein Enzim Papain Metode Biuret

Dipipet 1 mL larutan papain 1 dan dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan aquadest hingga volume total adalah 4 mL, ditambahkan 6 mL Pereaksi Biuret dan didiamkan selama 6 menit pada suhu kamar, dan diukur absorbansiny a pada λ maks 549 nm. Universitas Sumatera Utara 3.2.4. Pengujian Aktivitas Enzim Papain Metode Murachi 3.2.4.1. Pengujian pH Optimum Enzim Papain Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan masing-masing kedalam 5 buah beaker glass 100 mL dan ditambahkan masing-masing 1 mL enzim papain 1 dan ditambahkan masing-masing 16 mL buffer fosfat dengan variasi pH 6; 6,5; 7; 7,5; 8 untuk masing-masing gelas beaker dan diinkubasi pada suhu 55 o C selama 20 menit. Kemudian ditambahkan masing-masing 2 mL asam trikloroasetat 30 dan diinkubasi kembali pada suhu 55 o C selama 20 menit dan disaring. Kemudian diukur absorbansi masing-masing filtrat pada λ maks 275 nm.

3.2.4.2. Pengujian Suhu Optimum Enzim Papain

Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan masing-masing kedalam 6 buah gelas beaker 100 mL dan ditambahkan masing-masing 1 mL enzim papain 1 dan ditambahkan masing-masing 16 mL buffer fosfat pH 7 dan diinkubasi masing- masing gelas beaker dengan variasi suhu 40,45,50,55,60,65,70 o C selama 20 menit. Kemudian ditambahkan masing-masing 2 mL asam trikloroasetat 30 dan diinkubasi kembali masing-masing gelas beaker dengan variasi suhu yang sama selama 20 menit dan disaring. Kemudian diukur absorbansi masing-masing filtrat pada λ maks 275 nm.

3.2.4.3. Pengujian Aktivitas Enzim Papain

Sebanyak 1 mL kasein 1 dimasukkan kedalam gelas beaker 100 mL dan ditambahkan dengan 1 mL enzim papain 1 dan ditambahkan 16 mL buffer fosfat pH 7 kemudian diinkubasi pada suhu 55 o C selama 20 menit. Kemudian ditambahkan 2 mL asam trikloroasetat 30 dan diinkubasi kembali pada suhu 55 o C selama 20 menit dan disaring. Kemudian diukur absorbansi filtrat pada λ maks 275 nm. Universitas Sumatera Utara