commit to user
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Karangpelem. Secara geografis SD Negeri 1 Karangpelem terletak di Kecamatan Kedawung, yang
beralamatkan di Sawit Rt.05Rw II, Karangpelem, Kedawung, Sragen. Sekolah ini juga sangat strategis karena berada di pinggir jalan raya Solo-Batujamus dan dekat
dengan pemukiman penduduk. SD Negeri 1 Karangpelem merupakan sekolah dasar yang berstatus negeri dengan Nomor Statistik Sekolah NSS
101031404008
dan
Nomor Induk Sekolah NIS yaitu 20313301 yang dikepalai oleh bapak Tukidhi, Ama.Pd.
SD Negeri 1 Karangpelem, didukung oleh 14 personil tenaga pengajar yang terdiri dari satu kepala sekolah, lima guru kelas, satu guru Agama Islam, satu
guru Agama Kristen, satu guru Penjaskes, empat guru wiyata bakti dan satu penjaga. Semua personil telah melaksanakan tugasnya masing-masing dengan
baik sesuai dengan tanggungjawabnya. Jumlah peserta didik SD Negeri 1 Karangpelem pada tahun ajaran
20102011 adalah 186 peserta didik. Dengan perincian sebagai berikut: kelas I sebanyak 28 peserta didik, kelas II sebanyak 24 peserta didik, kelas III sebanyak
38 peserta didik, kelas IV sebanyak 32 peserta didik, kelas V sebanyak 34 peserta didik, dan kelas VI sebanyak 30 peserta didik. Peserta didik SD Negeri 01
Karangpelem berasal dari berbagai latar belakang sosial yang berbeda-beda. SD Negeri 1 Karangpelem memiliki ruang kelas yang menunjang
untuk terlaksananya proses pembelajaran. Di dalam SD ini terdapat beberapa gedung yang terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1
perpustakaan, 1 UKS,1 mushola, 1 gudang, 4 kamar mandi, dan 1 tempat parkir.
53
commit to user
54
2. Deskripsi Data
a. Deskripsi Kondisi Awal Pra-Siklus Kegiatan awal yang dilakukan peneliti yaitu melakukan kegiatan
observasi dan wawancara dengan guru kelas dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan dan permasalahan yang dihadapi hasil
wawancara dan observasi pra-siklus dapat dilihat pada lampiran 1, 2, dan 3. Dari hasil pengamatan pembelajaran IPA di kelas, ternyata guru kurang dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru teacher centered yaitu dengan ceramah kemudian
mencatat. Peserta didik hanya pasif mendengarkan penjelasan guru, kemudian mencatat dan mengerjakan soal, sehingga pembelajaran yang diberikan kurang
bermakna dan peserta didik lebih cenderung untuk menghafal dan tidak memahaminya. Selain itu ketika guru sedang menjelaskan materi banyak peserta
didik yang tidak memperhatikan, mereka banyak bercanda dengan temannya. Melihat hal itu peneliti membuat kesimpulan awal bahwa proses pembelajaran
IPA tergolong rendah atau kurang baik. Berdasarkan hasil tes kemampuan awal yang diberikan oleh peneliti
untuk mengetahui tingkat kemampuan memahami peserta didik tentang sifat-sifat cahaya. Dari hasil tes kemampuan awal tersebut juga masih rendah, dimana 19
atau 56 peserta didik dari jumlah keseluruhan peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem yang berjumlah 34 masih mendapat nilai dibawah KKM yang
ditetapkan. Daftar nilai kemampuan memahami peserta didik kelas V pada kondisi awal pra siklus dapat dilihat pada lampiran 7.
Adapun tabel hasil tes kemampuan memahami sifat-sifat cahaya peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem pada pra siklus dapat dilihat pada tabel 5
berikut ini:
commit to user
55
Tabel 05. Daftar Nilai Kemampuan Awal Pra Siklus Kemampuan Memahami Sifat-Sifat Cahaya Peserta Didik Kelas V
No Interval
Frekuensi fi
Nilai Tengah
xi
fi.xi
Prosentase
1 30 38
3 34
102 9
2 39 47
4 43
172 12
3 48 56
12 52
624 35
4 57 65
5 61
305 15
5 66 74
7 70
490 21
6 75 83
2 79
158 6
7 84 92
1 88
88 3
Jumlah 34
1939 100
Nilai Rata - Rata Kelas: 57,02 Ketuntasan klasikal : 15 : 34 x 100= 44
Dari tabel di atas dapat disajikan dengan histogram pada gambar 04 sebagai berikut:
Gambar 04. Histogram Kemampuan Memahami Sifat-Sifat Cahaya Peserta Didik Kelas V Kondisi Awal
3 4
12
5 7
2 1
2 4
6 8
10 12
14
F r
e k
u e
n s
i
Interval Nilai 29.5
38.5 47.5 56.5 65.5 74.5 83.5 92.5
commit to user
56
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, kemampuan memahami sifat- sifat cahaya peserta didik kelas V sebelum diterapkan model quantum learning
diperoleh rata-rata kelas sebesar 57.02. Peserta didik yang memperoleh nilai 30 38 sebanyak 3 peserta didik atau 2. Peserta didik yang memperoleh nilai 39 47
sebanyak 4 peserta didik atau 7. Peserta didik yang memperoleh nilai 48 56 sebanyak 12 peserta didik atau 7. Peserta didik yang memperoleh nilai 57 65
sebanyak 5 peserta didik atau 15. Peserta didik yang memperoleh nilai 66 74 sebanyak 7 peserta didik atau 21. Peserta didik yang memperoleh nilai 75 83
sebanyak 2 peserta didik atau 6. Peserta didik yang memperoleh nilai 84 92 sebanyak 1 peserta didik atau 3. Berdasarkan tabel 6 peserta didik yang
mendapat nilai di bawah 60 KKM yaitu sebanyak 19 peserta didik atau 56, dan peserta didik yang mendapat nilai sama atau di atas KKM yaitu 15 peserta
didik atau 44. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 44 masih berada di bawah ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu sebesar 80
KKM, dengan kata lain kemampuan memahami sifat-sifat cahaya peserta didik kelas V masih rendah.
Dari nilai tersebut, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam pembelajaran yaitu dengan menerapkan model quantum learning. Penerapan
model quantum learning dalam pembelajaran IPA, diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran IPA dan meningkatkan kemampuan memahami
sifat-sifat cahaya peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem Tahun Ajaran 20102011
b. Deskripsi Siklus I Tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Adapun
tahapan yang dilaksanakan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan
1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP IPA materi sifat- sifat cahaya yang dilakukan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru
kelas V. Susunan RPP pertemuan 1 dapat dilihat pada lampiran 9 dan RPP pertemuan 2 pada lampiran 13.
commit to user
57
2 Mempersiapkan lembar observasi aktivitas peserta didik dan kinerja guru
dalam pembelajaran lembar observasi aktivitas peserta didik pada
lampiran 11 dan15, lembar observasi kinerja guru pada lampiran 12 dan 16.
3 Mempersiapkan fasilitas dan media pendukung yang akan digunakan. Ruang belajar yang digunakan diatur tempat duduknya yang berbeda
dengan biasanya dengan membentuk lingkaran-lingkaran kecil membentuk kelompok. Meyiapkan media yang akan digunakan dalam percobaan
seperti, karton tebal, lilin, senter, benda-benda bening dan benda gelap, cermin datar dan lengkung, kaca dan lain sebagainya.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan, peneliti bertindak sebagai observer, dan guru
kelas sebagai pengajar melaksanakan tindakan . Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun dan jadwal pelajaran IPA di SD Negeri 1
Karangpelem, yaitu satu siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan 3 jam pelajaran 3X35 menit. Berikut pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I: 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1 siklus I dilaksanakan pada hari Jumat , 11 Maret 2011.
Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada tahap
perencanaan RPP pada lampiran 9. Pelaksanaan tindakan pada pertemuan 1
siklus I, yaitu dengan menerapkan model quantum learning secara kelompok serta menggunakan media pembelajaran berupa alat-alat percobaan untuk membuktikan
sifat-sifat cahaya . Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai observer.
Pada pertemuan pertama pada siklus I ini, indikator yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1 Kognitif Produk
6.1.1 Mengidentifikasi sumber-sumber cahaya. 6.1.2 Membedakan sumber cahaya alami dan buatan.
commit to user
58
6.1.3 Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya. 6.1.4 Membuktikan sifat cahaya merambat lurus.
6.1.5 Mendemonstrasikan sifat-sifat cahaya yang mengenai berbagai benda bening, berwarna, dan gelap.
6.1.6 Mendiskripsikan sifat cahaya dapat dibiaskan. 6.1.7 Memberikan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-
hari. Proses
6.1.8 Mengumpulkan data-data tentang sumber-sumber cahaya dan sifat-sifat cahaya.
6.1.9 Melakukan percobaan sifat-sifat cahaya bersama-sama dengan kelompok. 2 Afektif
a Perilaku berkarakter : kedisipilinan, kejujuran, keaktifan dalam pembelajaran dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
b Keterampilan sosial : bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan dan memperhatikan.
3 Psikomotor a. Menunjukkan cara melakukan percobaan untuk membuktikan sifat-sifat
cahaya. Untuk mencapai indikator diatas peneliti menerapkan model quantum
learning dengan menggunakan metode ceramah bervariasi, tanya jawab, demonstrasi
percobaan, diskusi,
pengamatan, dan
penugasan dalam
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan mengkondisikan peserta didik baik fisik maupun psikis untuk memulai pembelajaran serta memberikan
motivasi dan menumbuhkan minat peserta didik untuk belajar dengan melakukan apersepsi, guru menayakan kepada peserta didik, misal bagaimana ya kalo di bumi
kita tidak ada matahari, bagaimana suasananya? ketika dirumah kalian mati lampu bagaimana keadaannya? dan sebagainya. Setelah peserta didik menjawab
pertanyaan-guru kemudian guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan tersebut.
commit to user
59
Guru memulai kegiatan inti dengan mengadakan eksplorasi, dimana hal tersebut untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi IPA
tentang sifat-sifat cahaya yang akan dipelajari. Sebelum masuk ke materi sifat- sifat cahaya guru menanyakan tentang sumber-sumber cahaya terlebih dahulu
untuk menggali pengetahuan awal peserta didik Guru mengemukakan permasalahan kontekstual berkaitan dengan sifat-
sifat cahaya yang harus diselesaikan peserta didik secara berkelompok 7 kelompok kecil, kemudian guru mengajak peserta didik untuk menyelesaikan
lembar kerja peserta didik melalui percobaan seperti berikut: membuktikan cahaya merambat lurus dengan memanfaatkan berkas cahaya lilin yang melewati 3 karton
tebal yang disusun sejajar, sifat cahaya yang mengenai berbagai benda bening, berwarna,
gelap, membuktikan
peristiwa pembiasan
cahaya dengan
menngunakan pensil yang dimasukkan kedalam gelas berisi air. Ketika peserta didik melakukan percobaan tersebut, guru membimbing
peserta didik dengan mendatangi setiap kelompok dan menanyakan ada hal yang ingin ditanyakan atau tidak. Guru mengajak setiap anggota kelompok aktif dalam
pembelajaran. Setelah peserta didik selesai mengerjakan tugasnya, masing-masing kelompok melaporkan hasil kerjanya dan kelompok yang tidak membacakan
sebagai pengamat dan korektor. Guru memberikan umpan balik dan penguatan atas hasil kerja peserta didik dengan memberikan penghargaan berupa tepukan
tangan, bernyanyi bersama, bercerita di akhir pembelajaran. Setelah pelaporan hasil selesai, guru bersama peserta didik
menyimpulkan hasil percobaan tentang cahaya dan sifat-sifatnya. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar sifat-sifat cahaya untuk mengingatkan
peserta didik agar lebih memahami materi yang dipelajari dengan sering mengadakan pengulangan, karena dalam pembelajaran quantum unsur ulangi
salah satu aspek yang ditekankan Pada akhir pembelajaran guru memberikan refleksi dan penguatan
dengan menanyakan kembali materi yang sudah diajarkan. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi kemampuan memahami sifat-sifat cahaya. Guru
commit to user
60
memberikan pekerjaan rumah untuk membaca kembali materi yang telah dipelajari hari ini dan sifat-sifat cahaya yang belum dipelejari.
2 Pertemuan 2
Pertemuan 2 siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Maret 2011.
Pelaksanaan pertemuan 2 siklus I sesuai dengan RPP yang telah disusun pada
tahap perencanaan RPP pada lampiran 13. Pelaksanaan pembelajaran pada
pertemuan 2, masih sama dengan pertemuan 1 siklus I yaitu menerapkan model quantum learning, akan tetapi indikator yang akan dicapai berbeda dari pertemuan
1 siklus I. Pada pertemuan kedua ini peneliti masih bertindak sebagai observer. Adapun indikator yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1 Kognitif Produk
6.1.1 Mengidentifikasi sifat bayangan yang dihasilkan cermin datar. 6.1.2 Mengidentifikasi sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung.
6.1.3 Mengidentifikasi sifat bayangan yang dihasilkan cermin cembung 6.1.4 Membuktikan cahaya putih terurai menjadi beberapa warna
6.1.5 Mendiskripsikan proses terjadinya pelangi 6.1.6 Mendemonstrasikan pemantulan cahaya
6.1.7 Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari- hari
Proses 6.1.8 Mengumpulkan data-data tentang bayangan yang dihasilkan oleh cermin
datar dan lengkung akibat pemantulan cahaya dan warna-warna yang dihasilkan akibat penguraian cahaya.
6.1.9 Melakukan percobaan pemantulan cahaya dan bayangan yang dihasilkan serta percobaan penguraian cahaya bersama-sama dengan kelompok.
2 Afektif 1 Perilaku berkarakter: kejujuran, keaktifan dalam pembelajaran dan
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. 2 Keterampilan sosial: bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan
dan memperhatikan.
commit to user
61
3 Psikomotor 1 Menunjukkan cara melakukan percobaan untuk membuktikan sifat-
sifat cahaya. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini dimulai dengan
mengkondisikan peserta didik baik fisik maupun psikis untuk memulai pembelajaran serta memberikan motivasi dan menumbuhkan minat peserta didik
untuk belajar dengan melakukan apersepsi, guru menayakan kepada peserta didik tentang materi lalu. Setelah itu guru menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk mengulas materi sebelumnya guru memberikan pertanyaan awal tentang sifat-sifat cahaya yang sudah dibuktikan dan
sumber-sumber cahaya. Guru mengadakan eksplorasi dengan menggali pengetahuan peserta didik
tentang pelangi, warna-warna dari pelangi. Kemudian guru menggali kembali tentang macam-macam cermin datar, cekung, cembung dan meminta peserta
didik menceritakan pengalamannya saat bercermin. Guru mengemukakan permasalahan kontekstual berkaitan dengan sifat-
sifat cahaya harus diselesaikan peserta didik secara berkelompok 7 kelompok kecil, kemudian guru mengajak peserta didik untuk menyelesaikan lembar kerja
peserta didik melalui percobaan seperti berikut: melakukan percobaan pemantulan cahaya dengan menggunakan cermin datar; mencari sifat bayangan yang
dihasilkan oleh cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung; membuktikan cahaya putih terurai menjadi beberapa warna.
Ketika peserta didik melakukan percobaan tersebut, guru membimbing peserta didik dengan mendatangi setiap kelompok dan menanyakan ada hal yang
ingin ditanyakan atau tidak. Guru mengajak setiap anggota kelompok aktif dalam pembelajaran. Setelah peserta didik selesai mengerjakan tugasnya, masing-masing
kelompok melaporkan hasil kerjanya dan kelompok yang tidak membacakan sebagai pengamat dan korektor. Guru memberikan umpan balik dan penguatan
atas hasil kerja peserta didik dengan memberikan penghargaan berupa tepukan tangan, bernyanyi bersama.
commit to user
62
Setelah pelaporan hasil selesai, guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil percobaan tentang cahaya dan sifat-sifatnya. Guru
memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar sifat-sifat cahaya untuk mengingatkan peserta didik agar lebih memahami materi yang dipelajari dengan sering
mengadakan pengulangan, karena dalam pembelajaran quantum unsur ulangi salah satu aspek yang ditekankan
Pada akhir pembelajaran guru memberikan refleksi dan penguatan dengan menanyakan kembali materi yang sudah diajarkan. Peserta didik
mengerjakan soal evaluasi kemampuan memahami sifat-sifat cahaya. c. Tahap Observasi
Pada tahap observasi peneliti bertindak sebagai observer pengamat. Observer mengamati aktivitas peserta didik dan kinerja guru selama pembelajaran
menggunakan model quantum learning. Aktivitas yang diamati berdasarkan lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Hasil observasi aktivitas
peserta didik dan kinerja guru dalam pembelajaran, kemudian dibandingkan dan disesuaikan dengan perolehan nilai kemampuan memahami peserta didik. Selain
menggunakan lembar observasi, peneliti juga menggunakan foto dan rekaman camera digital untuk melihat kembali pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Berikut uraian hasil observasi pada Siklus I: 1 Pertemuan 1 Siklus I
a Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik hasil observasi pada lampiran 11
Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menerapkan model quantum learning yang sudah baik meliputi: a peserta didik mendengarkan penjelasan
guru saat menyampaikan materi pelajaran; b keantusiasan peserta didik untuk mengikuti pelajaran; c keterlibatan peserta didik dalam penggunaan media
pembelajaran; d peserta didik mematuhi perintah dari guru, e keberanian untuk bertanya jika kurang jelas; f Kejujuran peserta didik saat mengerjakan tes yang
diberikan oleh guru. Aktivitas peserta didik yang masih cukup baik dan perlu diperbaiki
meliputi: a perhatian peserta didik saat guru memberi penjelasan
commit to user
63
menyampaikan materi pelajaran, brespon peserta didik terhadap pertanyaan tugas yang diberikan oleh guru, c keterlibatan keaktifan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran, d peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan benar, e peserta didik mau mengemukakan pendapat
jawaban dengan bahasa yang benar, f ketrampilan peserta didik dalam memcahkan masalah yang berhubungan dengan konsep matematika yang
dipelajari, gadanya interaksi positif antara peserta didik -guru, peserta didik - media yang digunakan, h kemampuan peserta didik untuk mengumpulkan data
melalui percobaan yang dilakukan Aktivitas peserta didik yang masih kurang dan harus diperbaiki meliputi:
a konsentrasi dan keseriusan peserta didik saat kegiatan pembelajaran, b Keberanian peserta didik untuk bertanya jika dirinya merasa kurang jelas, c
tanggung jawab peserta didik terhadap tugas tes yang diberikan oleh guru. Dari hasil observasi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran,
penerapan model quantum learning dapat menarik perhatian, keantusiasan dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran Semua peserta didik
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru. Dari melakukan percobaan kegiatan yang mereka lakukan dapat mengumpulkan data tentang materi yang
disampaikan. Namun, peserta didik kurang tanggap terhadap pertanyaan dari guru. Peserta didik yang antusias dan dapat menjawab pertanyaan dari guru hanya
peserta didik itu-itu saja. Interaksi yang terjalin antara peneliti dengan peserta didik sudah cukup
baik. Peserta didik juga mematuhi perintah yang diberikan oleh guru, misalnya: guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru,
peserta didik mematuhi guru ketika menegur peserta didik yang ramai sendiri agar konsentrasi, dsb. Interaksi antara media dengan peserta didik juga sudah cukup
baik, hal itu ditunjukkan dengan adanya kemauan peserta didik untuk melakukan
berbagai percobaan. Selain itu, antara peserta didik yang satu dengan peserta didik
yang lain juga terdapat interaksi yang positif meskipun masih kurang, misalnya: ada peserta didik yang tidak mau berdiskusi dengan teman satu bangkunya karena
merasa tidak cocok atau ada peserta didik yang egois mau mengerjakan sendiri.
commit to user
64
Peserta didik masih sangat sulit untuk mengemukakan pendapatnya, mereka banyak ragu-ragu dan merasa takut kalau salah. Tanggung jawab peserta
didik untuk mengerjakan evaluasi masih kurang. terkadang peserta didik masih mengeluh dalam mengerjakannya. Namun secara keseluruhan aktivitas peserta
didik dalam pembelajaran pada pertemuan pertama siklus I ini sudah baik. Hal ini bisa dilihar dari hasil observasi aktivitas peserta didik menunjukkan rata-rata 2,4.
b Observasi Kinerja Guru hasil observasi pada lampiran 12
Kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan model quantum learning sudah baik. Sebelum memulai pembelajaran guru selalu melakukan
persiapan baik dalam mempersiapan RPP, ruang kelas, materi, media, dan kesiapan model quantum learning dalam mengikuti pelajaran.
Guru sudah baik dalam menerapkan model quantum learning dalam pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya. Hanya saja guru masih kurang
mampu mengajak peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, peserta yang aktif yang tertentu saja dan rata-rata peserta didik yang pandai. Guru sudah
baik dalam mengajak peserta didik untuk menarik kesimpulan apa yang sedang mereka pelajari. namun, hanya beberapa peserta didik saja yang merespon
pertanyaan dari guru, sedangkan yang lainnya diam seperti acuh tak acuh, pura- pura tidak mendengar.
Guru sudah bersikap terbuka, perhatian, dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika kurang jelas. Guru juga memberikan
motivasi baik kepada peserta didik yang aktif maupun tidak aktif. Dalam pembelajaran guru juga sudah mengajarkan dari hal-hal yang mudah terlebih
dahulu kemudian ke yang lebih sukar. Petunjuk dan penjelasan guru masih kurang jelas terlalu cepat sehingga peserta didik masih agak bingung. Adapun kinerja
guru peneliti yang perlu diperbaiki yaitu: a menguasai kondisi kelas; b memantau kemajuan belajar kemampuan memahami peserta didik selama proses;
c melibatkan peserta didik dalam mengambil kesimpulan; d memotivasi untuk berani menyampaikan pendapat. Secara keseluruhan kinerja guru dalam
pembelajaran sudah baik, hal ini ditunjukkan dalam lembar observasi kinerja guru menunjukka rata-rata 2,8.
commit to user
65
2 Pertemuan 2 Siklus 1
a Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik hasil observasi pada lampiran 15
Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menerapkan model quantum learning pertemuan 2 siklus I lebih baik dan meningkat dari pertemuan 1 siklus I.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta didik yang merespon pertanyaan dari guru, dan lebih banyak yang menyampaikan pendapatnya.
Peserta didik lebih semangat dalam melakukan percobaaan, walaupun ada sebagian peserta didik yang kurang menunjukkan keantusiasan. Ada 3
kelompok yang kurang serius dalam melakukan percobaan , mereka malah bermain dengan media yang digunakan.
Meskipun dari hasil observasi terlihat banyak anak yang kurang bisa dikendalikan pada saat mengerjakan tugas kelompok yang mengakibatkan lamban
dalam mengerjakannya, tetapi ketika guru mulai untuk menjelaskan dan menyimpulkan bersama perhatian peserta didik sudah mulai fokus kepada guru..
Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya jumlah peserta didik yang berani mengemukakan pendapatnya dan jumlah peserta didik yang dapat menjawab
pertanyaan dengan benar, meskipun masih terdengar sahut-sahutan dalam menjawab pertanyaan.
Interaksi yang positif antar peserta didik masih belum mengalami perkembangan karena masih ada peserta didik yang tidak mau diajak bekerja
sama, mereka lebih memilih mengerjakan sendiri, mau bekerjasama jika dengan teman yang cocok, bahkan ada juga yang tidak mau mengerjakan dan sibuk
dengan mainannya sendiri atau sibuk bermain dengan media yang ada. Tanggung jawab peserta didik untuk mengerjakan evaluasi sudah baik,
mereka tidak mengeluh untuk mengerjakannya. Perhataian saat guru memberi penjelasan dan kejujuran peserta didik dalam mengerjakan evaluasi sudah sangat
baik. Aktivitas peserta didik yang masih perlu diperbaiki yaitu: a interaksi yang positif antar peserta didik; b kemampuan menjawab pertanyaan dengan benar;
c keseriusan mengerjakan tugas secara kelompok. Pada pertemuan kedua siklus I ini aktivitas peserta didik bisa dikatakan meningkat bila dibandingkan dengan
commit to user
66
pertemuan pertama. Hal ini ditunjukkan pada lembar aktivitas peserta didik dalam pembelajaran memperoleh rata-rata 2,6 dan masih masuk dalam kategori aktivitas
peserta didik dalam pembelajaran baik. b
Hasil Observasi Kinerja Guru hasil observasi pada lampiran 16
Kinerja guru dalam pembelajaran menerapkan model quantum learning lebih meningkat dari pertemuan sebelumnya. Guru sudah lebih matang dalam
persiapan dan pelaksanaan tindakan. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah lebih banyak melibatkan
mengaktifkan peserta didik. Peserta didik yang aktif dalam pembelajaran tidak hanya itu-itu saja, melainkan sudah hampir menyeluruh.
Guru lebih bersahabat dan perhatian terhadap peserta didik, banyak memberikan motivasi kepada peserta didik, mendorong peserta didik yang pasif
untuk berpartisipasi. Dalam pengambilan kesimpulan sudah lebih banyak melibatkan peserta didik. Setiap akhir pembelajaran guru melaksanakan evaluasi
yang sudah disesuaikan dengan tujuan, materi, dan indikator yang telah ditetapkan.
Namun demikian peneliti masih harus belajar mengkondisikan kelas pada saat adanya kerja kelompok. Serta perlu memberikan petunjuk dan perintah
kepada peserta didik yang lebih mudah dipahami dan dimengerti peserta didik, sehingga ketika peserta didik mengerjakan tugasnya tidak banyak yang bertanya.
Guru juga harus lebih banyak memberikan penghargaan berupa pujian ataupun tepukan tangan agar peserta didik lebih semangat dan antusias lagi dalam
pembelajaran. Secara keseluruhan kinerja guru pada pertemuan kedua siklus I ini sudah meningkat dibandingkan dengan pertemuan pertama. Hal ini ditunjukkan
pada lembar observasi kinerja guru rata-ratanya meningkat menjadi 3,1 dan masuk dalam kategori kinerja guru dalam pembelajaran sangat baik.
d. Refleksi Data hasil observasi dari guru kelas dan peneliti dikumpulkan untuk
dianalisis dan direfleksikan bersama-sama. Pembahasan hasil observasi, dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pembelajaran untuk diperbaiki, sedangkan
yang sudah baik dipertahankan bahkan ditingkatkan. Berdasarkan hasil observasi
commit to user
67
yang dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran menerapkan model quantum learning menunjukkan adanya peningkatan aktivitas peserta didik maupun kinerja
guru dalam pembelajaran. Berikut ini adalah uraian hasil refleksi pada siklus I:
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan sikap peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model
quantum learning belum sepenuhnya tampak. Meskipun sudah dijelaskan, tetapi masih ada peserta didik yang belum mengerti dan memahami materi yang telah
diajarkan. Hal ini disebabkan karena ada sebagian peserta didik yang sulit memahami materi meskipun materi telah diulang-ulang baik di awal, tengah
maupun di belakang. Mereka belum terbiasa dengan pembelajaran yang melibatkan peserta diik aktif dalam penggunaan media dalam pembelajaran.
Masih banyak peserta didik yang belum bisa menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh guru. Peserta didik juga masih takut ragu-ragu dalam
menyampaikan pendapat, sehingga peserta didik belum begitu aktif dalam mengambil kesimpulan dalam proses pembelajaran. Selain itu interaksi antar
peserta didik juga belum baik, masih banyak peserta didik yang egois mau mengerjakan sendiri sedangkan yang lainnya sibuk bermain sendiri. Guru juga
belum bisa mengusai sepenuhnya keadaan kelas ketika peserta didik mengerjakan tugas secara kelompok dan menguasai peserta didik ketika diskusi secara klasikal
dalam dialog untuk menarik kesimpulan. Dalam memperbaiki aktivitas peserta didik mapun kinerja guru, observer
dan guru mengadakan diskusi. Hasil diskusi untuk memperbaiki aktivitas peserta didik tersebut yaitu dengan membagi peserta didik ke dalam kelompok yang lebih
kecil lagi agar guru lebih mudah dalam menerapkan model quantum learning dan peserta didik lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Pembagian
kelompok ini secara heterogen, agar peserta didik yang tadinya kurang berpartisipasi dalam melakukan percobaan atau tidak bisa melakukan percobaan
secara optimal dapat memahami materi dengan bantuan temannya yang lebih pintar dengan demikian mereka bisa memahami materi dengan optimal. Guru
juga harus tetap memantau dan membimbing. Peserta didik yang lebih pandai
commit to user
68
lebih bisa mendalami materi yang telah dikuasai, dan belajar bekerjasama dengan teman-temannya. Selain itu dalam pembelajaran selanjutnya guru harus
menggunakan media yang lebih banyak lagi agar peserta didik lebih tertarik dan antusias dalam pembelajaran.
Namun demikian kemampuan memahami peserta didik tentang sifat-sifat cahaya lebih meningkat dibandingkan dengan kemampuan awal serta memenuhi
indikator ketercapaian kinerja dalam penelitian ini yaitu peserta didik yang Berikut ini data nilai kemampuan memahami sifat-sifat cahaya peserta
didik kelas V pada siklus I dapat dilihat pada tabel 6 berikut:
No Interval
Frekuensi fi
Nilai Tengah
xi fi.xi
Prosentase
1 40 47
1 43.5
43.5 3
2 48 55
5 51.5
257.5 15
3 56 63
6 59.5
357 18
4 64 71
11 67.5
742.5 32
5 72 79
5 75.5
377.5 15
6 80 87
5 83.5
417.5 15
7 88 - 95
1 91.5
91.5 3
Jumlah 34
472.5 2287
100 Nilai Rata - Rata Kelas: 66,61
Ketuntasan klasikal : 25 : 34 x 100= 74 Tabel 06. Daftar Nilai Kemampuan Memahami Sifat-Sifat Cahaya Siklus I
commit to user
69
ata tabel 6. dapat disajikan dalam bentuk histogram pada gambar 5:
Gambar 05. Histogram Nilai Kemampuan Memahami Sifat-sifat Cahaya Siklus I Dari tabel 6 dan gambar 3 di atas dapat dilihat bahwa setelah
dilaksanakan tindakan pada siklus I. Peserta didik yang memperoleh nilai 40-47 sebanyak 1 peserta didik atau 3. Peserta didik yang memperoleh nilai 48 -55
sebanyak 5 peserta didik atau 15. Peserta didik yang memperoleh nilai 56-63 sebanyak 6 peserta didik atau 18. Peserta didik yang memperoleh nilai 64-71
sebanyak 11 peserta didik atau 32. Peserta didik yang memperoleh nilai 72-79 sebanyak 5 peserta didik atau 15. Peserta didik yang memperoleh nilai 80-87
sebanyak 5 peserta didik atau 15. Peserta didik yang memperoleh nilai 88-95 sebanyak 1 peserta didik atau 3. Pada siklus I terdapat peningkatan nilai, hal ini
ditunjukkan dengan peserta didik yang belum tuntas di bawah KKM pada saat kemampuan awal terdapat 19 peserta didik atau 56, pada siklus I menurun
menjadi 9 peserta didik atau 26 yang di bawah nilai KKM. Dengan kata lain ketuntasan belajar peserta didik mencapai 74.
Dari hasil evaluasi kemampuan memahami siklus I, maka dapat dikatakan bahwa indikator kinerja siklus I persentase ketuntasan klasikal
mencapai 70 sudah tercapai. Dari tindakan dan nilai kemampuan memahami sifat-sifat cahaya pada siklus I, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1 5
6 11
5 5
1 2
4 6
8 10
12 F
r e
k u
e n
s i
Interval Nilai
39.5 47.5 55.5 63.5 71.5 79.5 87.5 95.5
commit to user
70
quantum learning dapat meningkatkan kemampuan memahami sifat-sifat cahaya dan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPA pada
Meskipun indikator kinerja siklus 1 sudah tercapai dan terdapat peningkatan kemampuan memahami sifat-sifat cahaya pada peserta didik kelas V
SD Negeri 1 Karangpelem, tetapi masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi yaitu: a aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menerapkan model
quantum learning, b indikator produk yang belum tercapai secara optimal, c persentase ketuntasan klasikal. Oleh karena itu, penelitian perlu dilanjutkan pada
siklus II untuk mencapai persentase ketuntasan klasikal sebesar 80. c. Deskripsi Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu selama tanggal 25 Maret 2011 dan 2 April 2011. Alokasi waktu pada masing-masing
pertemuan adalah 3 x 35 menit. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi dan analisis kemampuan memahami sifat-sifat
cahaya siklus I diketahui bahwa indikator yang disusun sudah tercapai, meskipun masih ada beberapa peserta didik yang belum optimal, sehingga hasilnya belum
maksimal. Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I yang telah diketahui, diadakan diskusi sekaligus konsultasi dengan guru kelas V untuk
mencari alternatif pemecahan agar dapat meningkatkan hasil belajar kemampuan memahami sifat-sifat cahaya yang akan diperbaiki pada siklus II
Pada siklus II peneliti memperbaiki kekurangan-kekurangan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan menyusun RPP dengan SK, KD, materi, dan
indikator yang sama. Pada siklus II ini peneliti akan memfokuskan pada indikator- indikator yang belum dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan untuk indikator yang
sudah tercapai tetap dimunculkan tetapi soal evaluasi ditingkatkan. Soal evaluasi kemampuan memahami siklus II berbeda dengan evaluasi siklus I. Sedangkan
untuk media pembelajarannya pada siklus II ini sedikit berbeda dengan siklus I.
commit to user
71
Peneliti pada siklus II menggunakan media uang logam dalam peristiwa pembiasan cahaya dan penambahan pembuatan balon udara pada percobaan
penguraian cahaya agar peserta didik lebih tertarik dan lebih antusias dalam mengikuti pelajaran IPA.
Berikut perencanaan yang dilakukan peneliti 1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP IPA materi sifat-sifat
cahaya yang dilakukan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas V.
Susunan RPP pertemuan 1 dapat dilihat pada lampiran 18 dan RPP pertemuan 2 pada lampiran 22.
2 Mempersiapkan lembar observasi aktivitas peserta didik dan kinerja guru
dalam pembelajaran lembar observasi aktivitas peserta didik pada lampiran
20 dan 24, lembar observasi kinerja guru pada lampiran 21 dan 25. 3 Mempersiapkan fasilitas dan media pendukung yang akan digunakan.
Ruang belajar yang digunakan diatur tempat duduknya yang lain dengan biasanya
dengan membentuk lingkaran-lingkaran kecil membentuk kelompok. Meyiapkan media yang akan digunakan dalam percobaan seperti, karton tebal,
lilin, senter, benda-benda bening dan benda gelap, cermin datar dan lengkung, kaca dan lain sebagainya
b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan siklus II, peneliti melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan tahap perencanaan dan perbaikan dari siklus I. Pelaksanaan pembelajaran siklus II, dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, masing-masing
pertemuan 3 jam pelajaran 3X35 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 mengoptimalkan penerapan model quantum learning secara berkelompok dengan
anggota yag lebih kecil lagi. Adapun pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1 Pertemuan 1
Pertemuan 1 siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Maret 2011.
Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada tahap
perencanaan RPP pada lampiran 18. Pelaksanaan tindakan pada pertemuan 1
commit to user
72
siklus II, yaitu dengan menerapkan model quantum learning secara kelompok dengan jumlah kelompok yang lebih besar yaitu 11. Dalam pelaksanaan tindakan
pertemuan 1 siklus II ini, peneliti masih bertindak sebagai observer. Pada pertemuan pertama pada siklus II ini, indikator yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut: 1 Kognitif
Produk 6.1.1 Mengidentifikasi sumber-sumber cahaya.
6.1.2 Membedakan sumber cahaya alami dan buatan. 6.1.3 Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya.
6.1.4 Membuktikan sifat cahaya merambat lurus. 6.1.5 Mendemonstrasikan sifat-sifat cahaya yang mengenai berbagai benda
bening, berwarna, dan gelap. 6.1.6 Mendiskripsikan sifat cahaya dapat dibiaskan.
6.1.7 Memberikan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari- hari.
Proses 6.1.8 Mengumpulkan data-data tentang sumber-sumber cahaya dan sifat-
sifatnya. 6.1.9 Melakukan percobaan sifat-sifat cahaya bersama-sama dengan kelompok.
2 Afektif a Perilaku berkarakter : kejujuran, keaktifan dalam pembelajaran dan
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. b Keterampilan sosial : bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan dan
memperhatikan. 3 Psikomotor
a. Menunjukkan cara melakukan percobaan untuk membuktikan sifat-sifat Untuk mencapai indikator diatas peneliti menggunakan metode ceramah
bervariasi, tanya jawab, demonstrasipercobaan, diskusi, pengamatan, dan penugasan dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan
mengkondisikan peserta didik baik fisik maupun psikis untuk memulai
commit to user
73
pembelajaran serta memberikan motivasi dan menumbuhkan minat peserta didik untuk belajar dengan melakukan apersepsi, guru menayakan kepada peserta didik,
misal siapa yang pernah mengalami gerhana matahari, bagaimana keadannya?, jika malam hari kamar kalian tiba-tiba mati lampu, bagaimana keadaannya? dan
sebagainya. Setelah peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan guru kemudian guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada pertemuan tersebut. Guru memulai kegiatan inti dengan mengadakan eksplorasi, dimana hal
tersebut untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi IPA tentang sifat-sifat cahaya yang akan dipelajari. Sebelum masuk ke materi sifat-
sifat cahaya guru menanyakan tentang sumber-sumber cahaya terlebih dahulu untuk menggali pengetahuan awal peserta didik
Guru mengemukakan permasalahan kontekstual berkaitan dengan sifat- sifat cahaya harus diselesaikan peserta didik secara berkelompok 11 kelompok
kecil, kemudian guru mengajak peserta didik untuk menyelesaikan lembar kerja peserta didik melalui percobaan seperti berikut : membuktikan cahaya merambat
lurus dengan memanfaatkan berkas cahaya lilin yang melewati 3 karton tebal yang disusun sejajar, sifat cahaya yang mengenai berbagai benda bening, berwarna,
gelap, membuktikan peristiwa pembiasan cahaya dengan mengunakan logam yang dimasukkan kedalam gelas berisi air.
Ketika peserta didik melakukan percobaan tersebut, guru membimbing peserta didik dengan mendatangi setiap kelompok dan menanyakan ada hal yang
ingin ditanyakan atau tidak. Guru mengajak setiap anggota kelompok aktif dalam pembelajaran dan memerikan dorongan pada peserta yang pasif bahwa kalian
pasti bisa. Setelah peserta didik selesai mengerjakan tugasnya, masing-masing kelompok melaporkan hasil kerjanya dan kelompok yang tidak membacakan
sebagai pengamat dan korektor. Guru memberikan umpan balik dan penguatan atas hasil kerja peserta didik dengan memberikan penghargaan berupa tepukan
tangan, bernyanyi bersama, bercerita di akhir pembelajaran. Setelah pelaporan hasil selesai, guru bersama peserta didik
menyimpulkan hasil percobaan tentang cahaya dan sifat-sifatnya. Guru
commit to user
74
memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar sifat-sifat cahaya untuk mengingatkan peserta didik agar lebih memahami materi yang dipelajari dengan sering
mengadakan pengulangan, karena dalam pembelajaran quantum unsur ulangi salah satu aspek yang ditekankan
Pada akhir pembelajaran guru memberikan refleksi dan penguatan dengan menanyakan kembali materi yang sudah diajarkan. Peserta didik
mengerjakan soal evaluasi kemampuan memahami sifat-sifat cahaya. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca kembali materi yang telah
dipelajari hari ini. 2 Pertemuan 2
Pertemuan 2 siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 02 April 2011.
Pelaksanaan pertemuan 2 siklus I sesuai dengan RPP yang telah disusun pada
tahap perencanaan RPP pada lampiran 22. Pelaksanaan pembelajaran pada
pertemuan 2, masih sama dengan pertemuan 1 siklus I yaitu menerapkan model quantum learning, akan tetapi kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai
berbeda dari pertemuan 1 siklus I. Pada pertemuan kedua ini peneliti masih bertindak sebagai observer.
Adapun indikator yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1 Kognitif
Produk 6.1.1 Mengidentifikasi sifat bayangan yang dihasilkan cermin datar.
6.1.2 Mengidentifikasi sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung. 6.1.3 Mengidentifikasi sifat bayangan yang dihasilkan cermin cembung
6.1.4 Membuktikan cahaya putih terurai menjadi beberapa warna 6.1.5 Mendiskripsikan proses terjadinya pelangi
6.1.6 Mendemonstrasikan pemantulan cahaya 6.1.7 Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-
hari. Proses
commit to user
75
6.1.8 Mengumpulkan data-data tentang bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar dan lengkung akibat pemantulan cahaya dan warna-warna yang
dihasilkan akibat penguraian cahaya. 6.1.9 Melakukan percobaan pemantulan cahaya dan bayangan yang dihasilkan
serta percobaan penguraian cahaya bersama-sama dengan kelompok. 2 Afektif
a Perilaku berkarakter : kejujuran, keaktifan dalam pembelajaran dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
b Keterampilan sosial : bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan dan memperhatikan.
3 Psikomotor a Menunjukkan cara melakukan percobaan untuk membuktikan sifat-
sifat cahaya. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini dimulai dengan
mengkondisikan peserta didik baik fisik maupun psikis untuk memulai pembelajaran serta memberikan motivasi dan menumbuhkan minat peserta didik
untuk belajar dengan melakukan apersepsi, guru menayakan kepada peserta didik tentang materi lalu. Setelah itu guru menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk mengulas materi sebelumnya guru memberikan pertanyaan awal tentang sifat-sifat cahaya yang sudah dibuktikan dan
sumber-sumber cahaya. Guru mengadakan eksplorasi dengan menggali pengetahuan peserta didik
tentang pelangi, warna-warna dari pelangi. Kemudian guru menggali kembali tentang macam-macam cermin datar, cekung, cembung dan meminta peserta
didik menceritakan pengalamannya saat bercermin. Guru mengemukakan permasalahan kontekstual berkaitan dengan sifat-
sifat cahaya harus diselesaikan peserta didik secara berkelompok 11 kelompok kecil, kemudian guru mengajak peserta didik untuk menyelesaikan lembar kerja
peserta didik melalui percobaan seperti berikut : melakukan percobaan pemntulan cahaya dengan menggunakan cermin datar; mencari sifat bayangan yang
dihasilkan oleh cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung; membuktikan
commit to user
76
cahaya putih terurai menjadi beberapa warna dengan menggunakan cermin datar yang dimasukkan kedalam baskom berisi air dan juga dengan menggunakan balon
udara yang dibuat dengan memanfaatkan air sabun. Ketika peserta didik melakukan percobaan tersebut, guru membimbing
peserta didik dengan mendatangi setiap kelompok dan menanyakan ada hal yang ingin ditanyakan atau tidak. Guru mengajak setiap anggota kelompok aktif dalam
pembelajaran. Setelah peserta didik selesai mengerjakan tugasnya, masing-masing kelompok melaporkan hasil kerjanya dan kelompok yang tidak membacakan
sebagai pengamat dan korektor. Guru memberikan umpan balik dan penguatan atas hasil kerja peserta didik dengan memberikan penghargaan berupa tepukan
tangan, bernyanyi bersama. Setelah pelaporan hasil selesai, guru bersama peserta didik
menyimpulkan hasil percobaan tentang cahaya dan sifat-sifatnya. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar sifat-sifat cahaya untuk mengingatkan
peserta didik agar lebih memahami materi yang dipelajari dengan sering mengadakan pengulangan, karena dalam pembelajaran quantum unsur ulangi
salah satu aspek yang ditekankan Pada akhir pembelajaran guru memberikan refleksi dan penguatan
dengan menanyakan kembali materi yang sudah diajarkan. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi kemampuan memahami sifat-sifat cahaya. Di akhir
pertemuan guru memberikan hadiah bagi kelompok terbaik. c. Tahap Observasi
Pada tahap observasi peneliti bertindak sebagai observer pengamat yang mengamati aktivitas peserta didik dan kinerja guru dalam pembelajaran
menerapkan model quantum learning. Lembar observasi yang digunakan pada siklus II sama dengan lembar observasi siklus I dengan aspek yang diamati juga
sama. Observasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbaikan
peningkatan aktivitas peserta didik dan kinerja guru dalam pembelajaran. Berikut uraian hasil observasi pelaksanaan pembelajaran siklus II:
commit to user
77
1 Pertemuan I a Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik hasil observasi pada lampiran 20
Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menggunakan model quantum learning pada siklus II lebih baik dan meningkat. Peningkatan yang
sangat terlihat yaitu: a perhatian peserta didik pada saat guru memberi penjelasan, b peserta didik yang mampu menjawab pertanyaan guru dengan
benar, c peserta didik yang mau mengemukakan pendapat, d interaksi antar peserta didik serta e kemampuan peserta didik mengumpulkan data melalui
percobaan yang dilakukan juga meningkat, f perhatian, keantusiasan serta konsentrasi peserta didik dalam pembelajaran lebih meningkat.
Penerapan model quantum learning dengan pembagian kelompok besar yang anggotanya lebih kecil dirasa lebih berhasil dibandingkan sebelumnya. Hal
ini ditunjukkan dengan lebih banyak peserta didik yang menyampaikan pendapat tanpa rasa ragu ragu atau takut salah, karena mereka dalam komunitas yang
lebih kecil dan teman sekelompoknya juga akan membantu. Interaksi yang terjadi antar peserta didik pun lebih baik lagi, karena mereka mengerjakan soal LKPD
secara individu namun apabila ada yang merasa kesulitan bisa ditanyakan pada teman sekelompoknya.
Kemampuan memahami peserta didik tentang sifat-sifat cahaya lebih meningkat. Terlihat dari kemampuan peserta didik mengumpulkan data dari
percobaan maupun dari keterampilan peserta didik memecahkan masalah yang berhubungan dengan sifat-sifat cahaya lebih meningkat.
Tanggung jawab peserta didik terhadap tugas dan evaluasi yang diberikan juga baik. Peserta didik berusaha secara maksimal mengerjakan tugas
maupun evaluasi yang diberikan. Walaupun dalam mengerjakannya mereka sedikit lamban karena ketika mengerjakan tugas diselingi dengan becanda dengan
teman satu kelompoknya. Guru menyikapinya dengan memberi batasan waktu dalam mengerjakan tugas ataupun evaluasi. Kejujuran peserta didik pada
pertemuan ini juga lebih meningkat. Sudah tidak ada lagi peserta didik yang menyontek teman maupun buku saat mengerjakan evaluasi.
commit to user
78
Pada pertemuan pertama siklus II ini aktivitas peserta didik sudah baik, hanya perlu dipertahankan dan ditingkatkan kembali. Hal ini ditunjukkan pada
lembar observasi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang memperoleh rata rata 3,0.
b Hasil Observasi Kinerja Guru hasil observasi pada lampiran 21 Pada pertemuan I siklus II ini guru dalam pembelajaran sangat baik.
Dalam hal persiapan, penerapan model quantum learning pembelajaran, guru sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memantau pemahaman peserta didik
selama proses dan mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran. Guru sudah melibatkan peserta didik dalam mengulas materi yang telah disampaikan, tanya
jawab baik secara lisan dan pengambilan kesimpulan, kemudian evaluasi kemampuan memahami.
Pada pertemuan 1 siklus II, guru lebih bersikap sebagai fasilitator yang berusaha memfasilitasi peserta didik dan peserta didik sendiri yang menggali
informasi, pengetahuan dan melakukan percobaan. Guru sudah membimbing jalannya diskusi dengan baik, memberi penjelasan, dan bimbingan pada peserta
didik saat berkelompok. Kekurangan guru hanya pada saat harus memberikan koreksi dari masing-masing kelompok masih sedikit kurang tegas, hal ini
disebabkan agar peserta didik tidak patah semangat. Sehingga jika peserta didik tidak konsentrasi terhadap penjelasan yang diberikan guru pada saat membuat
kesimpulan dan memberikan penguatan peserta didik akan menganggap apa yang telah dikerjakan sudah benar.
Meskipun demikian secara keseluruhan kinerja guru dalam pembelajaran sudah sangat baik. Guru sudah bisa menguasai kelas dan penerapan model
quantum learning dalam pembelajaran juga sudah baik. Hal ini ditunjukkan dalam lembar observasi pertemuan petama siklus II ini memperoleh rata rata 3,4 dan
termasuk dalam kategori kinerja guru dalam pembelajaran sangat baik. 2 Pertemuan 2
a Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik hasil observasi pada lampiran 24 Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran sangat baik dan meningkat
dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Keantusiasan peserta didik, keterlibatan
commit to user
79
peserta didik dalam pembelajaran sangat baik, namun konsentrasi peserta didik dan keterlibatan peserta didik dalam menggunakan media masih kurang. Hal ini
disebabkan karena pelaksanaan pertemuan kedua siklus II ini, sekolah pulang lebih awal untuk ujian kelas enam. Sehingga konsentrasi peserta didik sudah
berkurang. Pada saat awal pelajaran peserta didik kurang bisa dikendalikan, mereka
masih asyik becanda dan main sendiri, namun setelah pengkondisian mereka mulai memperhatikan penjelasan guru. Walaupun sedikit kurang konsentrasi,
tetapi peserta didik masih bisa menjawab pertanyaan dari guru, dan mengemukakan pendapatnya tanpa ada rasa ragu-ragu dan juga takut.
Ketrampilan peserta didik dalam memecahkan masalah yang diajukan guru juga meningkat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta didik yang
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dan kemampuan peserta didik mengumpulkan data untuk menyelesaikan permasalahan juga meningkat.
Pada pertemuan kedua ini, sudah tidak ada lagi kendala dalam berkelompok. Peserta didik sudah dapat dikondisikan dan diatur dengan baik,
mereka belajar dari pertemuan sebelumnya. Walaupun percobaan pernah dilakukan mereka sungguh-sungguh dan tidak mengeluh. Peserta didik
bersemangat untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan dan mencoba mencari jawabannya dengan berdiskusi dengan teman satu kelompoknya.
Dalam pembelajaran, peserta didik memang tidak bisa diam tanpa suara, sehingga kelas terkesan gaduh, tetapi ramainya karena hal yang positif yaitu
berdiskusi mengerjakan lembar kerja peserta didik, sehingga interaksi positif antar peserta didik sudah terjalin.
Tanggung jawab peserta didik terhadap tugas kelompok dan evaluasi yang diberikan sudah semakin baik. Peserta didik berusaha secara maksimal
mengerjakan tugas maupun evaluasi yang diberikan secara mandiri dan jujur. Dalam mengerjakan evaluasi, sudah tidak ada lagi peserta didik melirik jawaban
teman. Secara keseluruhan aktivitas belajar peserta didik meningkat. Hal ini ditunjukkan pada lembar observasi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
meningkat dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya dan pada
commit to user
80
pertemuan kedua siklus II ini memperoleh rata-rata 3, 4 dan termasuk dalam kategori aktivitas belajar peserta didik sangat baik.
b Hasil Observasi Kinerja Guru hasil observasi pada lampiran 25 Kinerja guru dalam pembelajaran sangat baik. Persiapan maupun
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru sudah maksimal. Dalam pelaksanaan pembelajaran pertemuan 2, guru sudah dapat memicu dan
memelihara keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dengan sangat baik. guru membantu peserta didik mengingat kembali pengalaman atau pengetahuan
yang sudah diperolehnya. Mendorong peserta didik yang pasif untuk berpartisipasi. Mengajukan pertanyaan pertanyaan yang bersifat terbuka yang
mampu menggali reaksi peserta didik, serta merespon menanggapi secara positif peserta didik yang berpartisipasi. Sehingga peserta didik tidak lagi takut untuk
mengemukakan pendapatnya. Guru juga sudah sangat baik melibatkan peserta didik dalam tanya
jawab, pembahasan hasil kerja kelompok, dan pengambilan kesimpulan. Pemberian pertanyaan selama proses, berkaitan dengan pemahaman konsep
peserta didik yang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Setiap akhir pembelajaran, guru selalu melakukan evaluasi yang disesuaikan dengan materi
yang diajarkan dan indikator yang telah ditetapkan. Guru dalam menerapkan model quantum learning juga sudah baik. Guru
menumbuhkan minat peserta didik untuk belajar, menyertakan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari ke dalam pembelajaran, mengajak peserta didik
mengalami dan melakukan atau mendemonstrasikan pengetahuan yang diperoleh, saat minat belajar memuncak guru menyertakan pemberian nama dari materi yang
telah dipelajari. Agar tidak mudah lupa guru sering mengulangi materi yang sudah dipelajari dan tak lupa guru sering memberikan penghargaan berupa pujian tepuk
tangan, bernyanyi dan memberikan sedikit hadiah atas kinerja peserta didik Walaupun
pada awal-awal
pembelajaran sempat
tidak bisa
mengendalikan kelas namun guru dengan cepat bisa mengendalikan keadaan. Guru bisa menarik perhatian peserta didik dan proses pembelajaran menjadi
commit to user
81
efektif. Dan secara keseluruhan kinerja guru sudah sangat baik. Terlihat dari rata- rata dalam lembar observasi kinerja guru mencapai 3,7.
d. Refleksi Data hasil observasi dikumpulkan untuk dianalisis dan direfleksikan.
Pembahasan hasil observasi, dilakukan oleh peneliti dan guru, sehingga dapat ditemukan kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan
hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan, telah menunjukkan adanya peningkatan baik pada aktivitas peserta didik, kinerja guru
dalam pembelajaran, maupun kemampuan memahami sifat-sifat cahaya pada peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem. Berikut uraian hasil refleksi
siklus II: Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan
adanya peningkatan yang sangat baik dalam aktivitas peserta didik. Peserta didik sudah bisa mengikuti proses pembelajaran menerapkan model quantum learning.
Peserta didik tidak takut lagi mengemukakan pendapatnya, pertanyaan- pertanyaan yang diajukan guru juga bisa dijawab dengan benar. Peserta didik
terlihat antusias dan aktif selama proses pembelajaran. Penerapan model quantum learning dengan kelompok kecil lebih efektif
dari pada kelompok besar, guru lebih mudah memantau pemahaman yang peserta didik peroleh. Peserta didik juga tidak takut lagi untuk bertanya. Dialog yang
terjadi antara guru dan peserta didik lebih lancar sehingga peserta didik bisa menyimpulkan sendiri apa yang sedang mereka pelajari. Interaksi antar peserta
didik juga semakin baik. Antara teman yang satu dengan teman yang lainnya dalam satu kelompok saling membantu. Walaupun peserta didik mengerjakan
secara individu, tetapi kalau ada yang merasa kesulitan bisa saling membantu dengan diskusi.
Walaupun terkadang ada aktivitas peserta didik yang melenceng seperti ketika mengerjakan lembar kerja peserta didik, mereka sering becanda dengan
teman satu kelompok, memainkan media yang ada, keluar kelas dengan alasan pergi ke kamar kecil guru bisa mengendalikannya dengan cepat.
commit to user
82
Kinerja guru dalam hal ini juga sangat baik pada siklus II ini. Guru dalam persiapan maupun pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan sudah maksimal.
Sudah bisa mengendalikan kelas dan penerapan model quantum learning sudah efektif.
Dengan mengelompokkan peserta didik dalam pembelajaran menerapkan model quantum learning ternyata lebih memudahkan peserta didik untuk
memahami konsep yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan ketrampilan peserta didik dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi sifat-sifat
cahaya juga meningkat. Nilai hasil kemampuan memahami sifat-sifat cahaya pada siklus II
menunjukkan adanya peningkatan. Nilai rata-rata kemampuan memahami peserta didik secara individu siklus II adalah 74,63 dengan persentase ketuntasan 85
kemampuan memahami peserta didik kelas V pada siklus II dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
No Interval
Frekuensi fi
Nilai Tengah
xi fi.xi
Prosentase
1 50 57
5 53.5
267.5 15
2 58 65
7 61.5
430.5 20
3 66 73
2 69.5
139 6
4 74 81
7 77.5
542.5 20
5 82 89
6 85.5
513 18
6 90 97
7 93.5
654.5 20
Jumlah 34
2537 100
Nilai Rata - Rata Kelas: 74,63 Ketuntasan klasikal : 29 : 34 x 100= 85
Tabel 7. Daftar Nilai Kemampuan Memahami Sifat-Sifat Cahaya Siklus II
commit to user
83
Data tabel 7. dapat disajikan dalam bentuk histogram pada gambar 6:
Gambar 6. Histogram Nilai Kemampuan Memahami Sifat-sifat Cahaya Siklus II Dari tabel 7 dan gambar 6 di atas dapat dilihat bahwa setelah
dilaksanakan tindakan pada siklus II. Peserta didik yang memperoleh nilai 50-57 sebanyak 5 peserta didik atau 15. Peserta didik yang memperoleh nilai 58-65
sebanyak 7 peserta didik atau 20. Peserta didik yang memperoleh nilai 66-73 sebanyak 2 peserta didik atau 6. Peserta didik yang memperoleh nilai 74-81
sebanyak 7 peserta didik atau 20. Peserta didik yang memperoleh nilai 82- 89 sebanyak 6 peserta didik atau 18. Peserta didik yang memperoleh nilai 90-97
sebanyak 7 peserta didik atau 20. Persentase ketuntasan klasikal siklus II kinerja yang ditetapkan pada siklus II ini juga sudah tercapai.
Dengan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan pada setiap siklus, maka peneliti mencukupkan penelitian tindakan kelas ini pada siklus II. Peserta
didik yang setiap siklus tidak tuntas ternyata mereka agak lemah dalam memahami suatu materi. Dari hasil observasi dan evaluasi kemampuan
5 7
2 7
6 7
1 2
3 4
5 6
7 8
F r
e k
u e
n s
i
Interval Nilai
49.5 57.5 65.5 73.5 81.5 89.5 97.5
commit to user
84
memahami peserta didik materi sifat-sifat cahaya, dapat disimpulkan bahwa: quantum learning dapat meningkatkan kemampuan memahami sifat-sifat
cahaya dan kualitas proses pembelajaran IPA pada peserta didik kelas V SD .
B. Pembahasan Hasil Penelitian