commit to user
84
memahami peserta didik materi sifat-sifat cahaya, dapat disimpulkan bahwa: quantum learning dapat meningkatkan kemampuan memahami sifat-sifat
cahaya dan kualitas proses pembelajaran IPA pada peserta didik kelas V SD .
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Kemampuan Memahami Sifat-Sifat Cahaya dengan Model Quantum Learning
Dengan meningkatnya keaktifan peserta didik pada proses pembelajaran dengan model quantum learning maka kemampuan memahami sifat-sifat cahaya
peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem juga meningkat. Peningkatan terlihat dari perhitungan nilai kemampuan memahami sifat-sifat cahaya yang
diperoleh peserta didik pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II, yang masing-masing
siklusnya dilaksanakan dua kali pertemuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:
Tabel 8. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Kemampuan Memahami Sifat-Sifat Cahaya Peserta didik Kelas V SD Negeri I Karangpelem pada Kondisi Awal,
Siklus I, dan Siklus II.
No Kemampuan Memahami
Sifat-Sifat Cahaya Kondisi
Awal Setelah Dilaksanakan
Tindakan Siklus I
Siklus II
1. Rata rata
57,02 66,61
74,63 Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik yang
-rata kemampuan memahami peserta didik pada kondisi awal sebelum tindakan adalah
57,02. Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata kemampuan memahami peserta didik menjadi 66,61. Dan pada akhir pelaksanaan siklus II nilai
rata-rata kemampuan memahami peserta didik adalah 74,63. Peningkatan tersebut membuktikan bahwa model quantum learning tepat untuk membantu
commit to user
meningkatkan kemampuan memahami peserta didik khususnya pada materi sifat- sifat cahaya. Hal ini dapat direfleksikan bahwa kemampuan memahami peserta
didik khususnya pada materi sifat-sifat cahaya yang dilaksanakan oleh guru dapat dinyatakan berhasil.
Peningkatan nilai rata-rata hasil kemampuan memahami sifat-sifat cahaya peserta didik kelas V SD Negeri I Karangpelem dengan model quantum
learning dapat disajikan pada gambar 5 berikut ini:
Gambar 7. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Kemampuan Memahami Sifat-Sifat Cahaya Peserta didik Kelas V SD Negeri 1 Karangpelem
pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Sikus II
Secara garis besar perbandingan antara jumlah peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar kemampuan memahami sifat-sifat cahaya peserta
didik pada kondisi awal sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II ditunjukkan pada tabel 9 sebagai berikut:
R a
t a
- r
a t
a
Pelaksanaan Tindakan
commit to user
Tabel 9. Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Peserta didik Kelas V SD Negeri I Karangpelem pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II.
No Ketuntasan
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II Jumlah
Jumlah Jumlah
1. Tuntas
15 44
25 74
29 85
2. Tidak Tuntas
19 56
9 26
5 15
Berdasarkan tabel 9 yaitu tabel rekapitulasi ketuntasan belajar peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem, terlihat adanya penigkatan pada
ketuntasan belajar peserta didik pada kemampuan memahami sifat-sifat cahaya yaitu pada kondisi awal jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 15 peserta
didik atau 44, kemudian pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 25 peserta didik atau 74, dan pada siklus II menjadi 29 peserta didik atau 85.
Data dari tabel rekapitulasi ketuntasan belajar peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II di atas dapat disajikan
dalam bentuk gambar 7 yaitu grafik peningkatan ketuntasan kemampuan memahami sifat-sifat cahaya peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem
pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II adalah sebagai berikut ini:
Gambar 7 . Histogram Peningkatan Ketuntasan Kemampuan Memahami Peserta didik Kelas V SD Negeri 1 Karangpelem pada Kondisi Awal, Siklus
I, dan Sikus II
P e
r s
e n
t a
s e
Pelaksanaan Tindakan
commit to user
87
Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan memahami sifat-sifat cahaya pada peserta didik kelas
V SD Negeri 1 Karangpelem yaitu dengan menerapkan model quantum learning. Hal ini terjadi karena pembelajaran dengan model quantum learning adalah
kegiatan belajar dimana peserta didik menemukan pengalaman belajarnya yang dianggap menyenangkan, dan dengan cara belajar yang menyenangkan, tetapi
tetap berada dalam koridor kegiatan belajar dan mengajar. Peserta didik mencari arti sendiri dari apa yang mereka pelajari. Mereka sendiri yang membuat
penalaran atas apa yang dipelajarinya dengan cara mencari makna, membandingkannya dengan apa yang telah ia ketahui dan membuktikannya
melalui percobaan, sehingga peserta didik akan lebih mudah memahami materi karena mereka belajar sambil melakukan, peserta didik tidak sekedar mengingat
menghafal tetapi juga paham tentang sifat-sifat cahaya dan ketrampilan untuk memecahkan soal yang berhubungan dengan sifat-sifat cahaya. Selain itu,
pembelajaran lebih menyenangkan, peserta didik menjadi lebih aktif dan terpacu untuk selalu dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dalam proses
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. 2. Hasil Observasi Proses Pembelajaran IPA dengan
Model Quantum Learning Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang telah diperoleh,
dapat ditemukan adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran IPA pada materi sifat-sifat cahaya dengan model quantum learning baik pada kinerja guru
maupun aktivitas peserta didik. Adapun hasil dari peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran
IPA materi sifat-sifat cahaya dengan model quantum learning antara lain: a. Dalam memulai kegiatan pembelajaran guru sudah menarik perhatian peserta
didik, memotivasi peserta didik, mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman peserta didik, dan memberikan acuan yang dapat dilakukan
dengan menggambarkan garis besar materi dan kegiatan.
commit to user
88
b. Kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan, peserta didik, situasi dan lingkungan.
c. Kegiatan disajikan dari mudah ke sukar, berkaitan satu dengan yang lain, bermuara pada kesimpulan, dan adanya tindak lanjut yang berupa pertanyaan,
tugas-tugas atau PR pada akhir pelajaran. d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individual, kelompok maupun
klasikal sesuai dengan tujuan dan kebutuhan peserta didik. e. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna dengan menerapkan model
quantum learning karena peserta didik tidak serta merta mendapatkan pengetahuannya melainkan mempraktekkan sendiri materi dengan percobaan-
percobaan yang dilakukan sehingga memudahkan peserta didik untuk memahami materi.
f. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, peserta didik, situasi dan lingkungan. g. Kemampuan guru memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan
isi pembelajaran semakin meningkat. h. Kemampuan
guru mendemonstrasikan
kemampuan khusus
dalam pembelajaran IPA lebih meningkat.
i. Kemampuan guru dalam memicu dan memelihara keterlibatan peserta didik
dalam proses pembelajaran lebih meningkat j.
Keefektifan proses pembelajaran juga meningkat. Berdasarkan hasil observasi lampiran 12, 16, 21, 25, peningkatan
kualitas pembelajaran guru kelas V SD Negeri 1 Karangpelem pada proses pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya dengan model quantum learning
dapat dilihat dari tabel 10 di bawah ini:
commit to user
Tabel 10. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Observasi Kinerja Guru pada Siklus I dan Siklus II.
Hasil Observasi Guru Siklus I
Siklus II
Pertemuan 1 2,8
3,4 Pertemuan 2
3,1 3,7
Rata rata 2,95
3, 55 Kriteria
Baik Sangat Baik
Berdasarkan tabel 11, dapat diketahui bahwa hasil observasi kinerja guru mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata hasil observasi kinerja
guru pada siklus I adalah 2,95 dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 3,55 dengan kriteria sangat baik. Peningkatan tersebut
membuktikan bahwa model quantum learning dapat membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran terhadap kinerja guru. Hal ini dapat direfleksikan
bahwa pembelajaran dengan model quantum learning dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Peningkatan rata-rata hasil observasi kinerja guru kelas V SD Negeri I Karangpelem pada Siklus I dan Siklus II dengan model quantum learning dapat
disajikan pada gambar 8 berikut ini
Gambar 8. Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Observasi Kinerja Guru KelasV SD Negeri 1 Karangpelem pada Siklus I dan Sikus II
R a
t a
- r
a t
a
Pelaksanaan Tindakan
commit to user
90
Sementara itu hasil dari peningkatan aktivitas peserta didik kelas V SD Negeri I Karangpelem dalam proses pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya
dengan model quantum learning antara lain: a. Peserta didik berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan.
b. Peserta didik lebih antusias dalam megikuti pelajaran c. Meningkatkan konsentrasi dan keseriusan peserta didik.
d. Memberikan wahana interaksi antar peserta didik, maupun peserta didik dengan guru, dengan demikian peserta didik juga terlatih untuk menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. e. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan
lebih lama membekas karena peserta didik dilibatkan langsung dalam proses pengetahuannya.
f. Keterampilan memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi sifat-
sifat cahaya yang dipelajari meningkat. Berdasarkan hasil observasi lampiran 11, 15, 20, 24, peningkatan
kualitas proses pembelajaran peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem pada proses pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dengan model quantum
learning dapat dilihat dari tabel 11 di bawah ini: Tabel 11. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik
Kelas V SD Negeri 1 Karangpelem pada Siklus I dan Siklus II.
Hasil Observasi Peserta Didik Siklus I
Siklus II
Pertemuan 1 2,4
3,0 Pertemuan 2
2,6 3,4
Rata rata 2,5
3, 2 Kriteria
Baik Sangat Baik
Berdasarkan tabel 11, dapat diketahui bahwa hasil observasi aktivitas peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata hasil
observasi aktivitas peserta didik pada siklus I adalah 2,5 dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 3,2 dengan kriteria sangat baik.
commit to user
Peningkatan tersebut membuktikan bahwa model quantum learning dapat membantu meningkatkan proses pembelajaran terhadap peserta didik. Hal ini
dapat direfleksikan bahwa pembelajaran dengan model quantum learning dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Peningkatan rata-rata hasil observasi aktivitas peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem pada Siklus I dan Siklus II dengan model quantum
learning dapat disajikan pada gambar 8 berikut ini:
Gambar 9. Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik Kelas V SD Negeri 1 Karangpelem pada Siklus I dan Sikus II
Berdasarkan hasil analisis observasi di atas dapat dilihat bahwa hasil kinerja guru dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran IPA materi sifat-sifat
cahaya dengan model quantum learning berhasil meningkat, baik dari siklus I sampai ke siklus II. Peningkatan proses pembelajaran ini juga mengakibatkan
kemampuan memahami sifat-sifat cahaya peserta didik mengalami peningkatan.
R a
t a
- r
a t
a
Pelaksanaan Tindakan
commit to user
92
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN