Tempat dan Waktu Penelitian Subjek Penelitian Bentuk dan Strategi Penelitian

commit to user 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD negeri Karangpelem 1 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan sekolah tersebut belum pernah digunakan untuk penelitian sejenis sehingga mengurangi kemungkinan terjadi penelitian ulang dan juga letaknya dekat dengan tempat tinggal peneliti 2. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 7 bulan dari bulan Januari hingga bulan Juli 2011. Rincian penelitian tersebut sebagai berikut : penyusunan dan pengajuan proposal, mengurus ijin penelitian, persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data, penyusunan skripsi dan sidang skripsi, revisi, penggandaan dan penjilidan. Adapun rencana waktu penelitian selengkapnya pada tabel 04 berikut: 37 commit to user 38 Tabel 04 . Jadwal Pelaksanaan Penelitian N o Kegiatan Bulan Jan Feb Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan dan pengajuan proposal X X X X X X 2 Mengurus izin penelitian X 4 Pelaksanaan A Pelaksanaan pra siklus X B Penyusunan instrumen X C Pelaksanaan siklus I X D Pelaksanaan siklus II X 6 Analisis data X X 7 Penyusunan skripsi X X X X X X X X X X 8 Sidang skripsi X 8 Revisi X 9 Penggandaan dan penjilidan X X commit to user 39

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah peserta didik dan guru kelas V SD Negeri 1 Karangpelem Tahun Ajaran 20102011 peserta didik yang dijadikan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V dengan jumlah peserta didik 34 anak yang terdiri dari 13 peserta didik perempuan dan 21 peserta didik laki-laki. Sementara guru kelas yang dijadikan subjek penelitian adalah ibu Wariyati, S.Pd.

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK pada mata pelajaran IPA di SD Negeri 1 Karangpelem Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen dengan menerapkan model quantum learning. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan Hopkins, 1993 dalam Rochiati Wiriattmadja, 2008: 11. Penelitian tindakan kelas adalah kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian yang reflektif. Kegiatan penelitian dimulai dari permasalahan yang riil yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, kemudian direfleksikan untuk mencari kekurangan yang terjadi dalam pembelajaran dan pemecahan masalahnya. Setelah itu, masalah ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan perbaikan yang terencana dan terstruktur. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas membutuhkan kerjasama antara peneliti, guru, peserta didik, dan anggota sekolah yang lain untuk menciptakan suatu kinerja yang optimal. Prinsip utama dalam PTK adalah pemberian tindakan dalam siklus yang bertahap dan berkelanjutan sampai memperoleh hasil yang ditetapkan ditargetkan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto 2008: 73, bahwa PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang commit to user 40 didalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu a perencanaan, b tindakan, c pengamatan, d refleksi. 2. Strategi Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini, strategi yang digunakan adalah tindakan siklus. Tindakan ini menggunakan cara putaran atau putaran berkali-kali, artinya dalam PTK bisa menggunakan beberapa siklus tindakan. Didalam setiap siklus tindakan terdapat beberapa kegiatan sebagai berikut: a. Tahap perencanaan Tahap perencanaan tindakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut : 1 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP IPA materi sifat-sifat cahaya dengan kerangka pembelajaran Tandur. 2 Membuat dan menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi pengamatan aktivitas peserta didik dan kinerja guru selama melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. 3 Mempersiapkan dan merancang tindakan yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. 4 Mempersiapkan media yang akan digunakan. b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanakan tindakan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Pelaksanaan pembelajaran diamati dan direfleksikan. c. Tahap observasi Observasi berupa pengamatan hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan dengan mengamati penerapan tindakan yang sudah direncanakan pada pembelajaran yang sesungguhnya. Pada tahap ini observer berpedoman pada pedoman observasi, mengamati pelaksanaan pembelajaran sehingga memperoleh data tentang aktivitas peserta didik dan kinerja guru, kekurangan pelaksanaan tindakan dapat dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan. commit to user 41 d. Tahap refleksi Refleksi adalah mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan pada tahap refleksi diawali dengan menganalisis hasil pengamatan sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang telah mencapai tujuan penelitian dan bagian yang masih perlu diperbaiki. Dari hasil penarikan kesimpulan tersebut dapat diketahui apakah penelitian ini mencapai keberhasilan dengan adanya peningkatan kemampuan memahami atau tidak. Supardi dalam Suharsimi Arikunto 2008: 133 menjelaskan bahwa refleksi reflection adalah kegiatan mengulas secara kritis reflective tentang perubahan yang terjadi a pada peserta didik; b suasana kelas; dan c guru. Pada tahap ini peneliti dan guru menjawab pertanyyan mengapa why, bagaimana how, dan seberapa jauh to what extent tindakan telah menghasilkan perubahan secara signifikan.

D. Jenis Data dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR TENTANG SIFAT SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MOJO ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 72

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SDN 02 DOPLANG KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

1 2 7

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas V SD Negeri I Semagarduwur Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Aja

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SD 1 LORAM KULON

0 0 24

1 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUHAN KERTEN NO.58 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 0 13

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 0 18

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SD NEGERI 2 SROWOT

0 0 16

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD NEGERI 3 ARCAWINANGUN

0 0 13

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN MATERI SIFAT - SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO 1 SEMESTER 2 TAHUN 2011 SKRIPSI

0 0 187

Peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas V dalam materi sifat-sifat cahaya menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri di SD Negeri 1 Selokerto Sempor semester II tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 116