commit to user
7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Kemampuan Memahami Sifat-Sifat Cahaya Dalam Pembelajaran IPA a. Pengertian Kemampuan
Kemampuan dalam kamus besar bahasa indonesia di definisikan
kesanggupan merupakan tenaga daya kekuatan untuk melakukan suatu Sejalan dengan pendapat tersebut, Akhmat Sudrajat dalam
http:akhmadsudrajat.wordpress.com menganalogikan kemampuan dengan kata uan bisa
merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau Berpijak dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
ability adalah kecakapan atau kesanggupan untuk bisa melaksanakan suatu perbuatan yang merupakan bawaan sejak lahir maupun hasil latihan atau praktek.
Dalam pembelajaran IPA diharapkan dengan memiliki kemampuan maka peserta didik akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan atau yang ingin
dicapai yang akan berpengaruh pada hasil belajarnya. Menurut Guilford dalam Suryabrata, 2004: 163 membagi kemampuan
menjadi tiga jenis yaitu: 1. Kemampuan perseptual
Kemampuan perseptual adalah melalui kemampuan dalam mengadakan persepsi atau pengamatan antara lain mencakup faktor-faktor kepekaan indera,
perhatian, kecepatan persepsi dan sebagainya.
7
commit to user
8
2. Kemampuan Psikomotor Kemampuan psikomotor adalah mencakup beberapa faktor antara lain:
kekuatan, kecepatan gerak, ketelitian, keluwesan dan lain-lain. 3. Kemampuan Intelektual
Kemampuan Intelektual adalah kecenderungan yang menekankan pada kemampuan akal dimana mencakup beberapa faktor antara
lain:ingatan, pengenalan, evaluasi, berfikir dan lain-lain. b. Kemampuan Memahami
Menurut David Jacobsen, Paul Eggen Donal Kauchak 2009: 94 mengharuskan siswa untuk menunjukkan pemahamannya dengan mengubah atau
Pemahaman lebih dari sekedar mengingat tetapi menstransformasikan informasi ke dalam suatu bentuk lain menggunakan kata-katanya sendiri sesuai
pemahaman yang di dapat. Jcobsen, Eggen Kauchak, 2009: 94 Lebih lanjut dalam kamus besar bahasa Indonesia 1990: 636 memahami
berarti mengerti benar akan; memaklumi, mengerti. Pemahaman berdasarkan ranah kognitif Bloom dalam Winkel, 2005:
246 berarti kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari
suatu bacaan, mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain, membuat perkiraan tentang kecenderungan yang Nampak dalam data tertentu.
Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu dengan fikiran. Belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan
filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga siswa dapat memahami suatu situasi Sardiman, 2001: 42
memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagain belajar pada
commit to user
9
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan memahami adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki
peserta didik untuk menunjukkan pemahaman, menangkap makna dan arti dari bahan
yang di
pelajari dengan
tidak sekedar
mengingat tetapi
menstransformasikan informasi ke dalam suatu bentuk lain menggunakan kata- katanya sendiri sesuai pemahaman yang di dapat, tanpa pemahaman skill
pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna. Kemampuan memahami peserta didik terhadap suatu materi, dapat dilihat
dari nilai hasil belajar peserta didik pada materi tersebut. c. Materi Sifat-Sifat Cahaya
1 Pengertian cahaya Cristian Huygens 1629-1695 dalam Tom Jackson 2005: 4
Isaac Newton 1642-1727 dalam Tom Jackson 2005: 4 menyatakan bahwa
maka dapat disimpulkan bahwa cahaya adalah gelombanag atau suatu bentuk energi yang dapat bergerak melalui ruang udara dan memiliki pinggir
bayangan sangat tajam. 2 Sumber-sumber cahaya
Cahaya memberikan kehidupan kepada dunia. Semua benda yang mengeluarkan cahaya dan dapat dilihat disebut sumber cahaya. Sumber
cahaya di bumi ada dua, yaitu sumber cahaya alami dan buatan. Yang termasuk sumber cahaya alami adalah matahari, bulan, bintang, kilat, hewan
kunang-kunang, hewan ubur-ubur, aurora di kutub utara dan selatan. Sumber cahaya buatan diantaranya: lampu listrik, lampu minyak, senter, lilin,
api dan lain-lain. 3 Sifat-sifat cahaya
Cahaya memiliki berberapa sifat antara lain :
commit to user
10
1 Cahaya merambat lurus Jika kita memperhatikan cahaya matahari, maka tampak bahwa berkas
cahayanya merambat dengan lurus. Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan atau celah-celah rumah yang gelap akan tampak seperti garis-garis
putih yang lurus. Berkas cahaya yang merambat lurus dapat pula terlihat pada lampu mobil atau senter di malam hari, cahaya matahari di taman. Sewaktu
menonton film di gedung bioskop atau tanah lapang, kamu dapat juga melihat berkas cahaya yang merambat lurus . Berkas cahaya itu berasal dari proyektor
film yang dipancarkan ke layar. 2 Cahaya menembus benda bening
Benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya di sebut benda bening. Benda-benda yang tidak dapat ditembus cahaya disebut benda gelap. Contoh
benda yang dapat ditembus cahaya adalah kaca, gelas bening, plastik bening, air jernih dan lain-lain. Air keruh tidak termasuk benda bening karena cahaya
tidak dapat menembusnya. 3 Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya dapat dipantulkan terlihat pada cermin. Cermin adalah benda yang mempunyai permukaan licin atau mengkilap. Cermin dapat membentuk
bayangan benda. Berdasarkan bentuk permukaannya, cermin digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1 Cermin datar adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang datar. Contoh: cermin yang digunakan untuk berkaca.
Bayangan bersifat: semu, tegak, dan sama 2 Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya
berupa cekungan. Cekungan ini seperti bagian dalam suatu bola. Contoh: bagian dalam lampu mobil dan lampu senter.
Bayangan bersifat : jika letak benda dekat dari cermin cekung, maka bayangan yang terbentuk semu, lebih besar, dan tegak. Jika letak benda
jauh dari cermin cekung, maka bayangan yang terbentuk nyata sejati dan terbalik.
commit to user
11
3 Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa cembungan. Cembungan ini seperti bagian luar suatu
bola. Contoh kaca spion pada mobil dan motor. Bayangan bersifat: selalu semu, lebih kecil, dan tegak seperti
bendanya. 4 Cahaya dapat dibiaskan
Jika cahaya merambat melalui dua medium yang berbeda, misalnya udara ke air, maka cahaya tersebut mengalami pembiasan atau pembelokan.
Medium adalah zat perantara yang dilalui. Kerapatan zat berbeda-beda. Kerapatan gelas bening lebih besar daripada kerapatan air jernih. Kerapatan
air jernih lebih besar daripada kerapatan udara. Garis normal
garis normal a
Udara b
kaca
Air udara
Gambar 01
. Cahaya mengalami pembiasan apabila melalui dua medium yang berbeda
a Jika cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal.
Misalnya, cahaya yang merambat dari udara ke air. b Jika cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang
rapat, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya, cahaya merambat dari kaca ke udara
commit to user
12
Peristiwa pembiasan cahaya yang dapat kita jumpai dalam peristiwa sehari-hari antara lain sebagai berikut:
1 Pensil yang dimasukkan kedalam air tampak patah atau lebih pendek dari yang sebenarnya.
2 Dasar kolam yang airnya jernih tampak lebih dangkal dari yang sebenarnya.
3 Ikan dalam akuarium yang berbentuk bulat tampak seolah-olah berubah ukuran.
4 Ikan di dalam kolam yang bening tampak lebih dekat ke permukaan air.
5 Peristiwa pelangi 5 Cahaya putih terurai atas berbagai warna
Pelangi akan tampak jika kita membelakangi matahari, sedangkan pada tempat yang jauh di depan kita terjadi hujan. Pelangi memiliki warna yang
bermacam-macam, seperti merah, jingga, kuning, hijau, nila, dan ungu. Warna-warna itu timbul karena sinar matahari dibiaskan, diuraikan, dan
dipantulkan oleh tetes-tetes air hujan. Warna-warna itu membentuk semacam pita setengah lingkaran. Kalau kita perhatikan, cahaya matahari yang
memancar seolah-olah hanya mempunyai satu warna, yaitu putih. Peruraian cahaya putih menjadi berbagai warna disebut dispersi warna. Deretan warna
yang dihasilkan oleh dispersi warna disebut spektrum warna. d. Kemampuan Memahami Sifat-Sifat Cahaya
Bila kita ingin mengajarkan suatu topik materi pelajaran kepada peserta didik, maka perlu ditempuh langkah-langkah tertentu yang harus dijalankan, salah
satunya adalah merumuskan tujuan-tujuan pengajaran instruksional yang ingin dicapai. Menurut Roestiyah 1991: 99 tujuan-tujuan instruksional dimaksudkan
adalah perumusan tentang tingkah laku atau kemampuan-kemampuan yang kita harapkan dapat dimiliki oleh murid-murid setelah ia mengikuti pengajaran yang
kita berikan. Kemampuan specific
atau khusus dan operasional sehingga nantinya dapat kita ukur nilai.
commit to user
13
B.S Bloom, dkk menyumbangkan klasifikasi tujuan instruksional educational objectives yang sering disebut taksonomi. Berikut taksonomi
klasifikasi tujuan instruksional Bloom, dkk dalam Winkel 2005: 244 1 Ranah Kognitif Cognitive Domain
Ranah kognitif merupakan tujuan yang lebih banyak berkenaan dengan perilaku dalam aspek berpikir intelektual. Komponen ranah kognitif meliputi
beberapa aspek diantaranya pengetahuan ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi
2 Ranah Afektif Affective Domain Ranah afektif berhubungan dengan tujuan yang banyak berkenaan
dengan aspek perasaan, nilai, sikap dan minat perilaku peserta didik siswa. Menurut taksonomi Kratwol, Bloom dan kawan-kawan ranah ini meliputi
penerimaan, partisipasi, penilaianpenentuan sikap, organisasi, pembentukan pola hidup.
3 Ranah Psikomotor Psycomotor Domain Ranah psikomotor tujuan-tujuan yang banyak berkenaan dengan aspek
ketrampilan motorik atau gerak dari peserta didik. Ranah ini meliputi gerakan reflek, aspek ketrampilan gerakan dasar, aspek kemampuan perseptual, aspek
keharmonisan atau ketepatan, serta aspek gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut setiap kategori-kategori di dalamnya tersusun
secara hierarkis dari awalnya yang sederhana akan menjadi lebih kompleks lagi dan hasil yang diperoleh peserta didik akan lebih rumit dan terpadu. Untuk
mengetahui peserta didik sudah mencapai tujuan yang diinginkan atau belum dalam setiap ranah ada Kata Kerja Operasional KKO. KKO ini untuk
memudahkan merumuskan tujuan kemampuan internal tertentu yang ingin hendak dicapai dari setiap kategori dalam tiga ranah pembelajaran. Berikut KKO
untuk setiap ranah menurut Bloom dkk. Dalam Winkel 2005: 280-284 pada tabel 1. 2, dan 3:
commit to user
14
1 Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif
Pengetahuan Knowledge
Pemahaman
Comprehension
Penerapan Aplication
Analisis Analysis
Sintesis Synthesis
Evaluasi Evaluation
Memilih Menjodohkan
Memberi nama
Mencatat Memberi label
Mendidentifi kasikan, dll
Memperkirakan Mencirikan
Mengkategorikan Membandingkan
Mendiskusikan Mengemukakan
Membedakan, dll Mengurutkan
Memperkira kan
Mengelompok kan
Menggambar- kan, dll
Menyeleksi Menghubung
kan Membanding
kan Mendiagram
kan, dll Merancang
Merencanakan Mengumpul
kan Mendikte
Mengkategori kan, dll
Menilai Memperjelas
Membuktikan Merinci
Menyimpulkan Membanding
kan, dll
Tabel 1: Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif 2 Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Afektif
Penerimaan Receiving
Partisipasi Responding
Penilaian Valuing
Organisasi
Organization
Pembentukan Pola Hidup
Mengikuti Menanyakan
Menjawab Menyatakan
Mematuhi,dll Membantu
Melaksanakan Mendiskusikan
Menawarkan diri Melaporkan, dll
Mengusulkan Menunjukkan
Menyatakan Membenarkan
pendapat, dll Mengatur
Mempertahankan Menghubungkan
Melengkapi, dll Bertindak
Mempengaruhi Membuktikan
Mempraktekkan Memecahkan, dll
Tabel 2: Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Afektif
commit to user
15
3 Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Psikomotor
Tabel 3: Contoh Kata Kerja Operasional Ranah Psikomotor Dalam penelitian ini, peneliti menekankan pada kemampuan memahami
sifat-sifat cahaya pada peserta didik kelas V SD Negeri 1 Karangpelem. Dimana pemahaman termasuk dalam kemampuan internal tingkatan kedua ranah kognitif.
Berikut penjelasan masing-masing tingkatan ranah kognitif Bloom dalam Endang Poerwanti, dkk 2008: 1-27
1 Pengetahuan Arti: pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun,
daftar, rumus, teori, dan kesimpulan. Contoh kegiatan belajar: mengemukakan arti, menamakan, membuat daftar,
menentukan lokasi, mendiskripsikan sesuatu, menceritakan apa yang terjadi, menguraiakan apa yang terjadi.
2 Pemahaman Arti: kemampuan siswa memahami atau mengerti apa yang diajarkan,
mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, memanfaatkan isinya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain.
Contoh kegiatan belajar: mengungkapkan gagasan pendapat dengan kata-kata sendiri,
membedakan, membandingkan,
mengintepretasikan data,
Persepsi Kesiapan
Gerakan Terbimbin
g
Gerakan Terbiasa
Gerakan Kompleks
Penyesuaian Pola Gerakan
Kreativitas
Mengaktifkan Menyesuaikan
Menunjukkan Membedakan
Menyiapkan Memulai
Menanggapi Bereaksi
Menunjuk kan, dll
Memprakt ekkan
Membuat Memperli-
hatkan, dll Membentuk
Menjeniska n
Menempel Mengoperas
ikan,dll Mengerjakan
Menggunaka n
Memperbaiki Mendemonstr
asikan, dll Mengubah
Mengadaptasi Mengatur
Membuat variasi, dll
Merancang Menyusun
Menciptakan Merencanaka
n Mengatur,dll
commit to user
16
mendeskripsikan dengan kata-kata sendiri, menjelaskan gagasan pokok, menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri
3 Penerapan aplikasi Arti: menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau
menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kegiatan belajar: menghitung kebutuhan, melakukan percobaan,
membuat peta, membuat model, merancang strategi 4 Analisis
Arti: menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, penyelesaian atau gagasan dan menunjukkan antar bagian tersebut.
Contoh kegiatan belajar: mengidentifikasi faktor penyebab, merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan untuk memperoleh informasi, membuat
gafik, mengkaji ulang. 5 Sintesis
Arti: menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan atau konsep atau meramu merangkai berbagai gagasan menjadi suatu hal yang
baru. Contoh kegiatan belajar: membuat desain, mengarang komposisi lagu,
memprediksi, menciptakan produk baru. 6 Evaluasi
Arti: mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik-buruk, bermanfaat-tak bemanfaat.
Contoh kegiatan belajar: mempertahankan pendapat, beradu argumentasi, memilih solusi yang baik, menyusun kriteria penilaian, menyarankan
perubahan, menulis laporan, membahas suatu kasus. e. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran dalam UUSPN No.20 tahun 2003 menyatakan
antara subjek dengan objek pembelajaran. Pendidik dan peserta merupakan subjek
commit to user
17
pembelajaran. Sedangkan sumber belajar dalam lingkungan merupakan objek yang akan dipelajari.
Pembelajaran menurut Gagne dalam St. Y. Slamet dan Suwarto 2007: 17 adalah suatu usaha untuk membuat siswa belajar sehingga situasi tersebut
merupakan peristiwa belajar event of learning, yaitu usaha untuk terjadinya perubahan tingkah laku dari siswa. Perubahan tingkah laku yang terjadi pada
siswa merupakan dampak dari adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan. Perubahan ini sebagai hasil proses pembelajaran yang ditunjukkan dalam berbagai
bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, daya reaksi, daya penerimaan dan sebagainya.
Dalam proses pembelajaran, ada empat komponen penting yang berpengaruh bagi keberhasilan belajar peserta didik, yaitu : bahan ajar, suasana
belajar, media dan sumber belajar, serta guru sebagai subjek pembelajaran. Jika salah satu komponen tidak mendukung maka proses pembelajaran tidak akan
memberikan hasil yang optimal. Suasana belajar haruslah di desain sedemikian mungkin agar anak dapat menikmati suasana belajar yang nyaman dan
menyenangkan, media dan sumber yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan dan dapat merangsang anak untuk lebih
memperhatikan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan berupaya mengembangkan apa yang telah di terimanya. Oleh karena itu guru, sebagai
subjek dalam pembelajaran harus dapat memilih dan menyajikan media dan sumber belajar yang tepat dan aktif sehingga bahan pelajaran yang disampaikan
2010: 17 Berdasar pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi antara peserta didik, pendidik, media dan sumber belajar serta lingkungan yang sangat berpengaruh pada keberhasilan peserta didik hal
tersebut dapat ditunjukkan pada perubahan tingkah laku peserta didik berupa perubahan pengetahuan, pemahaman, daya reaksi, daya penerimaan dan
sebagainya.
commit to user
18
f. Pengertian IPA Menurut Fisher 1975 yang dikutip oleh Muh.Yamin 1987:3 dalam
Srini M.Iskandar 2001: 2 adalah salah satu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik yang
didalamnya secara umum terbatas pada gejala- Webster 1983 dalam Srini M.Iskandar 2001:2 menyatakan
, yang artinya Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-
gejalanya. dalam Srini M. Iskandar 2001:2
Science is the broad field of human knowledge, acquired by systematic observation and experiment, and explained by means of rules, laws,
, artinya Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan
eksperimen yang sistimatik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, dan hipotesis-hipotesis.
Menurut Izzatin Kamala 2008:3 b pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan
langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus di
sempurn Jurnal internasional oleh Jack Holbrook Miia Rannikmae dalam
http:www.ijese.com yang membicarakan tentang penelitian pengajaran ilmiah international journal of environmental science education mengemukakan
pengertan ilmu pengetahuan sebagai berikut: Science is scientific concept, which are needed to understand certain
phenomena of the natural word and the changes made to it through human activity Holbrook Rannikmae, 2007, artinya Ilmu pengetahuan merupakan
konsep-konsep ilmiah yang diperlukan untuk memahami fenomena tertentu dari alam dan perubahannya melalui aktivitas manusia.
commit to user
19
Berdasar pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah salah satu kumpulan pengetahuan manusia tentang gejala-gejala alam yang diperoleh
melalui observasi dan eksperimen yang sistematis, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, hipotesis-
hipotesis yang akan terus disempurnakan untuk menguasai pengetahuan, fakta- fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap
ilmiah. g. Tujuan Pembelajaran IPA
Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran GBPP Sekolah Dasar menyatakan bahwa tujuan pembelajaran IPA
adalah sebagai berikut: 1 Menanamkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap teknologi
dan masyarakat. 2 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3 Menanamkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang
akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 4 Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains
kehidupan sehari-hari. 5 Mengalihgunakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman ke bidang
pengajaran lainnya. 6 Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
7 Menghargai ciptaan Tuhan akan lingkungan alam. h. Fungsi Mata Pelajaran IPA
Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar Depdikbud 19931994: 97-98 mata pelajaran IPA berfungsi untuk:
1 Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan yang berkaitan dengan pemanfaatannya bagi
kehidupan sehari-hari.
commit to user
20
2 Mengembangkan keterampilan proses. 3 Mengembangkan wawasan, sikap, dan nilai yang berguna bagi siswa
untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari. 4 Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang
saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan di sekitarnya dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
5 Mengembangkan kemajuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan
sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat
pendidikan yang lebih tinggi. i.
Ruang Lingkup IPA Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SDMI meliputi aspek-aspek
berikut: 1 Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan,
dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan 2 Bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, gas
3 Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana
4 Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit.
2. Model Quantum Learning a. Lahirnya Istilah Quatum Learning
Quantum learning dimulai di SuperCamp, sebuah program pemercepatan belajar yang ditawarkan Learning Forum, yaitu sebuah perusahaan pendidikan
internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis dan keterampilan pribadi De,Porter, 1992. Siswa-siswa di SuperCamp memperoleh
kiat-kiat yang membantu mereka dalam mencatat, menghafal, membaca cepat, menulis, berkreativitas, berkomunikasi, dan membina hubungan kiat-kiat
menguasai segala hal dalam kehidupan. Hasilnya menunjukkan bahwa murid-
commit to user
21
murid yang mengikuti SuperCamp mendapatkan nilai yang lebih baik, lebih banyak berpartisipasi, dan merasa lebih bangga akan diri mereka sendiri Vos-
Groenendal, 1991 dalam DePorter, 2005: 4 Quantum learning menawarkan suatu sintesis, cara-cara baru untuk
memaksimalkan usaha
pengajaran melalui
perkembangan hubungan,
penggubahan belajar, dan penyampaian kurikulum. Metodologi ini dibangun berdasarkan pengalaman selama delapan belas tahun dan penelitian terhadap
25.000 siswa, dan sinergi pendapat dari ratusan guru DePorter, Reardon, Nourie,2005: 4.
Quantum learning mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan
memudahkan proses belajar. b. Pengertian Quantum Learning
Quantum Learning didefinisikan sebagai: energi. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah Massa kali
kecepatan cahaya kuadrat sama dengan Energi. Rumus ini biasa dikenal dengan E= mc². Tubuh kita secara fisik adalah materi, sebagai pelajar tujuan
kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya, interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya Porter dan Hernacki 2006: 16.
Quantum adalah banyaknya jumlah sesuatu KBBI,1995. Dalam pembelajaran IPA, bermakna banyaknya faktor yang terlibat dalam pembelajaran
IPA. Menurut Charlotte Shelton 1998: 1 dalam
http:sunartombs .
Wordpress. Com20090309pengertian-quantum-learning menjelaskan tentang pengertian quantum. Dalam buku tersebut dituliskan sebagai berikut:
mechanics of sub atomic particles in motion. It is however, erroneous to think of these
not material things, rather, they are probability tendencies-energy with potentiality. The energy, as the term mechanics implies, is never static. It is
always in continous motion, uncceasingly changing from wave to particle
commit to user
22
and particle to wave, forming the atoms and molecules that subsequently create a material world. It is really quite amazing that those seemingly
stable and stationary things we observe in the material world ore composed
quantum dalam literatur berarti banyaknya sesuatu, secara mekanik mempelajari tentang partikel-partikel sub atom yang bergerak. Namun
demikian kekeliruan berpikir tentang partikel sub atom ini merupakan banyaknya benda. Partikel sub atom bukan merupakan kecenderungan
energi dengan potensial. Energi sebagai implikasi dalam istilah mekanika tidak pernah statis. Energi selalu bergerak secara terus menerus, tidak
pernah berhenti berubah dari gelombang menjadi partikel dan dari partikel menjadi gelombang, membentuk atom-atom dan molekul yang seterusnya
membentuk dunia materi. Ini benar-benar hal yang menakjubkan yang terlihat stabil dan statis, apabila kita cermati ternyata dunia materi ini
Lebih lanjut Bobbi DePorter dalam artikelnya yang berjudul The Impact
of Quantum
Learning http:www.newhorizons.org
atau http:learningforum.com
dalam http:sunartombs.wordpress.com20090309pengertian -quantum-learning
menjelaskan pengertian Quantum Learning QL, sebagai berikut : Quantum Learning is a Comprehensive model that covers both educational
theory and immediate classroom implementation. Into integrates research- based best practices in education into a unified whole, making content more
Quantum Learning is about bringing joy to teaching and learning with ever- content a way that engages and energizes students. This model also
integrates learning and life skills, resulting in students who become effective lifelong learners-
pendidikan dan pelaksanaan di kelas dengan cepat. Ini menggambarkan praktek dasar penelitian terpadu yang terbaik dalam pendidikan ke dalam
keseluruhan, yang membuat isi lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa.
Quantum Learning menjadikan mengajar dan belajar menjadi senang
menampilkan isi mereka yang merupakan sebuah jalan yang dapat menyertakan dan memberdayakan siswa. Model ini juga memadukan belajar
commit to user
23
dan kecakapan hidup, menghasilkan siswa-siswa sebagai pebelajar yang efektif selamanya-
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Quantum Learning adalah keseluruhan model yang mencakup kedua teori pendidikan dan
pelaksanaan di kelas dengan cepat dimana terjadi interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, sebagai pelajar tujuan kita adalah meraih
sebanyak mungkin cahaya , interaksi, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya yang diperoleh dari banyaknya faktor yang terlibat dalam pembelajaran, sehingga
menjadikan mengajar dan belajar menjadi bermakna dan relevan bagi kehidupan peserta didik.
Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang
disebutnya sebagai suggestopedia
bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apa pun memberikan sugesti positif adalah mendudukkan murid secara nyaman,
memasang musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberi kesan besar sambil menonjolkan
informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran sugestif Porter dan Hernacki 2006: 14.
Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan Neuro-Linguistic Programming NLP dengan teori, keyakinan, dan
metode kami sendiri. Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain, seperti: teori otak kanan kiri, teori otak triune
3 in 1, pilihan modalitas visual,auditorial, dan kinestetik, teori kecerdasan ganda, pendidikan holistic menyeluruh, belajar berdasarkan pengalaman, belajar
dengan symbol Metaphoric Learning dan simulasi permainan
commit to user
24
c. Karakteristik Umum Quantum Learning Quantum
learning memiliki
karakteristik umum
yang dapat
memantapkan dan menguatkan sosoknya. Beberapa karakteristik yang tampak membentuk sosok pembelajaran kuantum menurut Sugiyanto 2009: 73-78
meliputi 12 karakteristik, yaitu: 1 Berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba
sedikit istilah konsep kuantum dipakai. 2 Lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-
- nativistis
3 Lebih bersifat konstruktivistis, bukan positivistis-empiris, behavioristis. 4 Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan
sekedar transaksi makna. 5 Sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf
keberhasilan tinggi. 6 Menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan
keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat. 7 Menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran.
8 Memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. 9 Memusatkan
perhatian pada
pembentukan keterampilan
akademis, keterampilan dalam hidup, dan prestasi fisikal atau material.
10 Menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran.
11 Mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.
12 Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran. d. Asas Utama Quantum Learning
Bobbi DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie 2005 mengemukakan asas utama, alasan dasar dibalik segala stategi, model, dan
keyakinan Quantum Learning Dalam artian apa yang ada dalam diri
commit to user
25
harus mampu membawa peserta didik untuk memahami dan mencoba menerapkannya dalam kehidupan. Untuk mendapatkan hak mengajar, pertama-
tama guru harus membangun jembatan autentik memasuki kehidupan murid. Agar memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu
pengetahuan yang lebih luas, guru harus mengajarkannya dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial,
atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, Anda dapat membawa mereka kedalam dunia guru, dan memberi mereka
pemahaman Anda mengenai isi dunia itu, maka kosakata baru, model, mental, rumus, dan lain-lain dibeberkan. Akhirnya dengan pengertian yang lebih luas dan
penguasaan lebih mendalam, peserta didik dapat membawa apa yang mereka pelajari ke dalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru.
e. Prinsip-Prinsip Quantum Learning Lima prinsip atau kebenaran tetap dari Quantum Learning, yaitu:
segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap usaha dan jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.
Pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Delapan kunci keunggulan quantum learning, sebagai berikut: terapkanlah hidup dalam
integritas, akuilah kegagalan dapat membawa kesuksesan, berbicaralah dengan niat baik, hidup di saat ini, tegaskanlah komitmen, jadilah pemilik, tetaplah lentur,
dan pertahankanlah keseimbangan. f.
Model Quantum Learning dalam Pembelajaran Dalam kegiatan pembelajaran di kelas model Quantum Learning
menggunakan berbagai macam metode, yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, inquiri, kerja kelompok, eksperimen, dan metode pemberian tugas.
Metode tersebut tidak ada yang sempurna jika berdiri sendiri, sehingga harus digunakan secara bergantian untuk saling melengkapi kekurangan-kekurangan
yang ada. Penggunaan metode penyajian pelajaran secara bergantian akan membuat peserta didik menikmati kegiatan belajarnya dan tidak merasakan
commit to user
26
belajar yang monoton, serta perbedaan karakteristik pada peserta didik dapat terlayani dengan baik.
Menurut Eggen dan Kaucak dalam Sunaryo 2001: 1 siswa belajar secara efektif bila siswa aktif terlibat dalam pengorganisasian penemuan pertalian-
pertalian data informasi yang dihadapi. Siswa dikatakan aktif jika ikut serta mempersiapkan pelajaran, gembira dalam belajar, mempunyai kemauan dan
kreativitas dalam belajar, keberanian menyampaikan gagasan dan minat, sikap kritis dan ingin tahu, kesungguhan bekerja sesuai dengan prosedur,
pengembangan penalaran induktif dan pengembangan penalaran deduktif. Untuk mempermudahkan mengingat dan untuk keperluan operasional
pembelajaran kuantum dikenalkan dengan konsep Tandur yang merupakan akronim dari: tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan.
Unsur-unsur ini membentuk basis struktur yang melandasi model quantum learning.
Dalam pelaksanaannya model quantum learning melakukan langkah- langkah pengajaran dengan enam langkah yang tercermin dalam istilah Tandur
yaitu sebagai berikut : 1 Tumbuhkan minat dengan memuaskan, yakni apakah manfaat yang akan
diperoleh dari pelajaran tersebut bagi guru dan muridnya. Cobalah untuk menumbuhkan suasana yang sangat menyenangkan dan menggembirakan di
hati setiap peserta didik, tumbuhkan interaksi dengan peserta didik, yakinkan peserta didik mengapa harus mempelajari ini dan itu, belajar
adalah kebutuhan peserta didik, bukan suatu keharusan. Jika sudah demikian, maka peserta didik akan merasakan enjoy dan menikmati
belajarnya. 2 Alami, yakni ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat
dimengerti semua pelajar. Jangan sampai menggunakan istilah yang asing dan sulit dimengerti, karena ini akan membuat peserta didik merasa bosan
dalam belajar. Unsur alami akan mendorong hasrat alami otak untuk menjelajah.
commit to user
27
3 Namai, dalam pemberian nama harus disediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, yang kemudian menjadi sebuah masukan bagi peserta didik.
Setelah peserta didik melalui pengalaman belajar pada kompetensi dasar tertentu, mereka kita ajak untuk menulis di kertas, memberikan nama apa
saja yang telah mereka peroleh, apakah itu informasi atau rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya. Setelah itu ajak peserta didik untuk menempelkan
nama-nama tersebut di dinding kelas dan dinding kamar tidurnya. 4 Demonstrasikan,
yakni sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan bahwa mereka tahu. Setelah peserta didik mengalami belajar
akan sesuatu, beri kesempatan kepada mereka untuk mendemonstrasikan kemampuannya karena peserta didik akan mampu mengingat 90 jika
peserta didik itu mendengar, melihat dan melakukan. Peserta didik membutuhkan kesempatan yang sama untuk membuat kaitan, latihan dan
menunjukkan apa yang mereka ketahui. Doronglah terus agar peserta didik mampu melakukan itu semua dengan tetap dipantau dan diarahkan.
5 Ulangi, yakni tunjukkan kepada para pelajar tentang cara-cara mengulang materi. Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa
ilakukan dengan menggunakan konsep multi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik.
Dengan sering melakukan pengulangan peserta didik akan benar-benar memahami dan menyerapnya dengan baik.
6 Rayakan, yakni untuk penyelesaian, partisipasi, dan perolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan. Perayaan adalah ekspresi dari kelompok seseorang
yang telah berhasil mengerjakan sesuatu tugas atau kewajiban dengan baik. Maka sudah selayaknya jika peserta didik sudah mengerjakan tugas dan
kewajibannya dengan baik untuk dirayakan lewat bertepuk tangan atau bernyanyi bersama-sama.
commit to user
28
Pedoman untuk menerapkan kerangka pembelajaran Tandur dalam pengajaran dan perancangan pelajaran sebagai berikut:
TUMBUHKAN
Mengapa : Penyertaan menciptakan jalinan dan kepemilikan
bersama atau kemampuan saling memahami. Penyertaan akan
memanfaatkan pengalaman
mereka, mencari
. Pertanyaan Tuntunan : Hal apa yang mereka pahami? Apa yang mereka setuju ?
Apakah manfaatnya bagi mereka AMBAK ? Pada apa mereka berkomitmen?
Strategi : Sertakan pertanyaan, pantomime, lakon pendek dan lucu,
drama, video, cerita.
ALAMI Mengapa
: Unsur ini memberi pengalaman kepada peserta didik dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah.
keingintahuan mereka. Pertanyaan Tuntunan : Cara apa yang terbaik agar peserta didik memahami
informasi? Permainan
atau kegiatan
apa yang
memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki? Permainan dan kegiatan apa yang memfasilitasi
Strategi : Gunakan jembatan keledai, permainan dan simulasi.
Perankan unsur-unsur pelajaran baru dalam bentuk sandiwara. Beri mereka tugas kelompok dan kegiatan
yang mengaktifkan pengetahuan yang sudah mereka miliki.
NAMAI Mengapa
: Penamaan memuaskan hasrat alami otak untuk
memberikan identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan.
commit to user
29
Penamaan dibangun diatas pengetahuan dan keingintahuan peserta didik saat ini. Penamaan adalah saatnya untuk
mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi
belajar. Pertanyaan Tuntunan :
yang harus Anda tambahkan pada pengertian mereka? Strategi, kiat jitu, alat berpikir apa yang berguna untuk
mereka ketahui atau gunakan?
Strategi :
Gunakan susunan gambar, warna, alat jembatan keledai atau metafora, rujuklah disini.
DEMONSTRASIKAN
Mengapa :
Memberi peserta didik peluang untuk menerjemahkan dan
menerapkan pengetahuan
mereka ke
dalam pembelajaran yang lain, dan kedalam kehidupan mereka.
Pertanyaan Tuntunan : Dengan cara apa peserta didik dapat memperagakan
tingkat kecakapan mereka dengan pengetahuan yang baru ini? Kriteria apa yang dapat Anda dan mereka
kembangkan bersama untuk menuntun kualitas peragaan
mereka?
Strategi :
Sandiwara, video, permainan, rap, lagu, penjabaran
dalam grafik, eksperimen.
ULANGI
Mengapa
:
Pengulangan memperkuat
koneksi saraf
dan pengulangan harus dilakukan secara multimodalitas dan
multikecerdasan, lebih baik dalam konteks yang berbeda dengan asalnya permainan, pertunjukan, drama, dan
sebagainya
Pertanyaan Tuntunan : Cara apa yang terbaik bagi peserta didik untuk mengulang
pelajaran ini? Dengan cara apa setiap peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengulang.
commit to user
30
Strategi
:
Membuat isian aku tahu bahwa aku tahu, kesempatan bagi peserta didik untuk mengajarkan kepada orang lain
kelompok lain menirukan orang-orang terkenal seperti guru, tokoh, ahli; menggemakan Anda menyebutkan
peserta didik mengulangnya serentak; pengulangan trio dalam kelompok terdiri tiga orang, mereka berjalan
mengelilingi ruangan sambil mengulang halaman-halaman poster untuk mengulang apa yang telah mereka pelajari
bersama; tepuk Yes ulurkan satu tangan, letakkan pelajaran pada tangan tersebut, lalu tepuk sambil berkata,
RAYAKAN Mengapa
: Perayaan memberi rasa rampung dengan menghormati
usaha, ketekunan, dan kesuksesan. Sekali lagi, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Pertanyaan Tuntunan : Untuk pelajaran ini, cara apa yang paling sesuai untuk
merayakan? Bagaimana Anda dapat mengakui setiap orang
atas prestasi mereka? Strategi
: Pujian, bernyanyi bersama, pamer pada pengunjung, pesta
kelas. g. Kelebihan dan Kelemahan Quantum Learning
1 Kelebihan Quantum Learning a Pembelajaran kuantum menekankan perkembangan akademis dan
keterampilan. b Penyajian materi pelajarannya yang secara alami merupakan proses belajar
yang paling baik yaitu terjadi ketika peserta didik telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa mereka pelajari
sehingga peserta didik berada pada zona nyaman untuk kemudian sedikit
commit to user
31
demi sedikit keluar dari zona nyaman untuk melakukan penjelajahan yang sesungguhnya yaitu kegiatan belajar itu sendiri.
c Pada pembelajaran kuantum, objek yang menjadi tujuan utama adalah peserta didik. Maka dari itu guru mengupayakan berbagai interaksi dan
menyingkirkan hambatan belajar dengan cara yang tepat agar peserta didik dapat belajar secara mudah dan alami. Semua itu adalah bertujuan
untuk melejitkan prestasi siswa. d Adanya unsur demokrasi dalam pengajaran yaitu memberi kesempatan
yang luas kepada seluruh peserta didik untuk terlibat aktif dan partisipasi dalam tahapan-tahapan kajian terhadap suatu mata pelajaran tidak ada rasa
diskriminatif dan membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lainnya.
e Adanya unsur pemantapan dalam menguasai materi atau suatu keterampilan yang diajarkan. Hal ini terlihat adanya pengulangan terhadap
sesuatu yang sudah dipelajari dan dikuasai peserta didik. f Quantum learning dapat memadukan antara berbagai sugesti positif dan
interaksinya dengan lingkungan yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang.
2 Kelemahan Quantum Learning a Memerlukan dan menuntut keahlian dan keterampilan guru lebih khusus.
b Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik.
c Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar, dan menuntut situasi dan kondisi serta waktu yang lebih banyak.
B. Penelitian yang Relevan