Kerangka Berfikir Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA DAN DAN HIPOTESIS

commit to user 18 serta fenomena yang ada di lingkungan. Serta hasil penelitian Abraham et al. 2008 yaitu menyatakan mahasiswa dapat merasa menerima dengan lingkungan belajar yang positif. Terkait kaitan diatas ada harapan proses belajar mengajar keperawatan dapat disusun dan dikembangkan secara terarah yang dapat menumbuhkan ketrampilan profesional yaitu kontekstual, ketrampilan teknik, serta ketrampilan interpersonal Nursalam, 2003, melalui pengalaman belajar klinik PBK adalah suatu proses transformasi mahasiswa untuk menjadi seorang perawat profesional, yang memberi kesempatan beradaptasi pada perannya sebagai perawat profesional dalam melaksanakan praktik keperawatan profesional di tatanan nyata pelayanan kesehatan klinik untuk: melaksanakan asuhan keperawatan yang benar, menerapkan pendekatan proses keperawatan, menampilkan sikap tingkah laku profesional serta menerapkan ketrampilan profesional Nursalam, 2003.

C. Kerangka Berfikir

Kemampuan belajar bagaimana belajar, kemampuan metakognitif terdiri dari kemampuan pengetahuan metakognisi itu sendiri serta kontrol proses atau sebagai regulasi metakognisi yang didalamnya akan membantu dalam proses pemecahan masalah asuhan keperawatan. Selain itu apabila didukung oleh lingkungan belajar seperti lingkungan di klinik rumah sakit yang disusun dan dikembangkan secara terarah yang dapat menumbuhkan ketrampilan profesional yaitu kontekstual, ketrampilan teknik, serta ketrampilan interpersonal sehingga menjadikan lingkungan belajar menjadi lebih ideal, dengan demikian akan terwujud suatu kemampuan pemecahan masalah dalam pelaksanaan asuhan keperawatan seperti yang terlihat pada Gambar 2.1 Kerangka berfikir di bawah ini. Pengetahuan metakognisi commit to user 19 Kemampuan Pemecahan Masalah Askep 1. Declarative knowledge 2. Prosedural knowledge 3. Conditional know Kemampuan metakognitif Regulasi metakognisi 1..Planning 2.Information 3.Comprehension 4.Debugging 5.Evaluatioin Lingkungan belajar Lingkungan belajar praktik RS Lingkungan belajar ideal 1. Jadwal praktek tepat waktu 2. Suasana nyaman saat praktik 3. Kesempatan mengembang- Kan keterampilan perorangan 4. Nyaman untuk belajar sosial 5. Suasana nyaman selama bimbingan 6. Berkonsenterasi baik selama Praktik Lingkungan belajar belum 7. Kenyamanan ruangan akan ideal mengurangi stres 8. Suasana ruangan memotivasi pembelajar 9. Bisa bertanya selama praktik Keterangan : : diteliti : tidak diteliti Gambar 2.1 Kerangka berfikir commit to user 20

D. Hipotesis

Hipotesa yang dapat disampaikan terkait pemikiran diatas adalah Ada hubungan antara kemampuan metakognisi dan lingkungan belajar rumah sakit dengan kemampuan pemecahan masalah asuhan keperawatan pada mahasiswa keperawatan. commit to user 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik yang menggunakan rancangan cross sectional study studi potong lintang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa keperawatan di Akademi keperawatan Lumajang pada bulan Nopember-April 2011 dengan lokasi di Lingkungan Rumah sakit Dr. Haryoto Lumajang yang tersebar di empat ruangan yaitu R. IGD, R. Interne, R. Bedah, R. Maternitas.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa yang ada di lokasi penelitian. Sedangkan populasi sumber adalah mahasiswa Akademi Keperawatan Lumajang yang sedang melaksanakan praktik klinik keperawatan di RS. Dr. Haryoto Lumajang. Jumlah mahasiswa yang menjadi populasi penelitian adalah 100 orang, sedang jumlah sampel pada penelitian menggunakan simple random sampling sebanyak 45 responden. Desain sampel menggunakan probabilitas dengan simple random sampling. Adapun kriteria restriksi dalam penelitian ini sebagai berikut: