Hubungan antara kemampuan metakognitif dan kemampuan pemecahan masalah

commit to user 30 Sedangkan garis regresi dengan rentang positif pada hubungan lingkungan belajar RS dan kemampuan pemecahan masalah asuhan keperawatan digambarkan dengan diagram sebar dan garis regresi seperti Gambar 4.2. 2.

3. Hubungan antara kemampuan metakognitif dan kemampuan pemecahan masalah

asuhan keperawatan pada mahasiswa keperawatan dijelaskan dalam hasil analisis regresi pada table 4.3. Analisis yang digunakan untuk menghubungkan variabel satu dengan variabel lainnya adalah analisis regresi linier ganda dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 17.0. Data yang akan dianalisis selengkapnya pada lampiran 10 sedangkan hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 11. Di bawah ini merupakan tabel hasil analisis regresi linier ganda tentang hubungan kemampuan metakognitif dan lingkungan belajar rumah sakit dengan kemampuan pemecahan masalah asuhan keperawatan pada mahasiswa keperawatan Lumajang yang dapat dilihat pada table 4.4. dibawah ini. Gambar 4.2 Hubungan antara lingkungan belajar RS dan pemecahan masalah commit to user 31 Tabel 4.4. Hasil analisis regresi linier ganda tentang hubungan kemampuan metakognitif dan lingkungan belajar RS dengan kemampuan pemecahan masalah asuhan keperawatan Variabel Confidence Interval CI Independen Koefisien Nilai p Batas Batas regresi b bawah atas Kemampuan metakognitif 0.3 0.001 0.2 0.4 Lingkungan belajar

0.4 0.002 0.2 0.7 Konstanta

45.1 0.001 38.6 51.5 N observasi = 45 Adjusted R Square = 62.2 P = 0.001 Interpretasi atas hasil analisis linier ganda diatas adalah bahwa kemampuan metakognitif memiliki hubungan positif dengan kemampuan pemecahan masalah asuhan keperawatan pada mahasiswa keperawatan. Kenaikan 1 skor kemampuan metakognitif mahasiwa akan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah asuhan keperawatan sebesar 0.3 skor dengan rentang antara 0.2 sampai 0.4 b = 0.3, CI 95 0.2 sampai 0.4 Selain itu bahwa lingkungan belajar memiliki hubungan positif dengan kemampuan pemecahan masalah asuhan keperawatan pada mahasiswa keperawatan. Kenaikan 1 skor lingkungan belajar RS akan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah asuhan keperawatan sebesar 0.4 skor dengan rentang skor antara 0.2 sampai 0.7 b = 0.4, CI 95 0.2 sampai 0.7 Konstanta regresi sebesar 45,1 menyatakan bahwa jika variabel kemampuan metakognitif dan lingkungan belajar RS yang sebelumnya dianggap nol, maka rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah asuhan keperawatan adalah 45,1 commit to user 32 Sedangkan ditinjau dari nilai Adjusted R square pada persamaan regresi yang bernilai 62.2 . Artinya kemampuan pemecahan masalah asuhan keperawatan diperoleh dari variabel kemampuan metakognitif dan lingkungan belajar RS, sedangkan sisanya yaitu 37.8 dipengaruhi oleh variabel faktor lain.

B. Pembahasan