commit to user 8
6 Memimpin dan berperan serta dalam diskusi dan pemecahan masalah kelompok.
7 Belajar dari dan mengambil manfaat pengalaman orang-orang tertentu yang telah berhasil dalam bidang tertentu.
8 Memahami faktor-faktor pendukung keberhasilan belajarnya.
d. Pengembangan metakognisi peserta didik dalam pembelajaran
Strategi yang dapat dilakukan guru atau dosen dalam mengembangkan metakognisi peserta didik melalui kegiatan belajar dan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1 Membantu peserta didik dalam mengembangkan strategi belajar dengan cara: a Mendorong pembelajar untuk memonitor proses pebelajar dan berfikirnya.
b Membimbing pembelajar dalam mengembangkan strategi belajar yang efektif. c Meminta pembelajar untuk membuat prediksi tentang informasi yang akan muncul
atau disajikan berikutnya berdasarkan apa yang mereka telah baca atau dipelajari. d Membimbing pembelajar untuk mengembangkan kebiasaan bertanya.
e Menunjukkan kepada pembelajar bagaimana teknik mentransfer pengetahuan, sikap- sikap, nilai-nilai, ketrampilan-ketrampilan dari situasi ke situasi yang lain.
2 Membimbing pembelajar dalam mengembangkan kebiasaan peserta didik yang baik melalui:
a Pengembangan kebiasaan mengelola diri sendiri. b Mengembangkan kebiasaan untuk berfikir positif.
c Mengembangkan kebiasaan untuk berfikir secara hirarkhis. d Mengembangkan kebiasaan untuk bertanya.
2. Konsep lingkungan belajar
a. Definisi
commit to user 9
Definisi lingkungan dikutip oleh Hendriani 2010 adalah segala sesuatu yang ada di sekitar di dalam atau di luar organisme yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah
laku organisme. Lingkungan tertentu mempunyai fenomena, keunikan, dan batas-batas sendiri. Pengenalan dari fenomena, keunikan dan batas-batas ini akan memberi rasa aman
dan tentram pada mahasiswa. Dengan bertambahnya pengetahuan tentang berbagai keadaan, tempat, serta peranannya secara keseluruhan dalam suatu lingkungan, akan membuat
mahasiswa memperoleh kecakapan dan kesanggupan baru dalam menghadapi dunia nyata. Banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar diantaranya kurikulum, dosen,
sesama mahasiswa, lingkungan dan media sumber belajar. Sumber belajar mengemukakan bahwa dengan penggunaan yang tepat sumber belajar dapat meningkatkan pemahaman siswa
dan mempercepat seluruh proses latihan. Lingkungan dapat digunakan sebagai sumber belajar.
Relevansi penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dikemukakan oleh Driver dalam Nirwana 1996, bahwa reaksi siswa cukup baik terhadap lingkungan belajar yang
terbuka. Partisipasi siswa melalui pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar lebih aktif dibandingkan pembelajaran biasa. Pendapat ini didukung oleh Balding dkk,
dalam Nirwana 1996 yang mengemukakan bahwa cara mengajar menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar adalah dengan memanfaatkan bahan, alat, serta fenomena yang ada di
lingkungan. Harapan proses belajar mengajar keperawatan dapat disusun dan dikembangkan
secara terarah menumbuhkan ketrampilan profesional yaitu kontekstual, ketrampilan teknikal, serta ketrampilan interpersonal Nursalam, 2003, sehingga diperlukan pengalaman belajar
mahasiswa yang membuka motivasi untuk belajar. Menurut hasil penelitian Hettie 2005 menyimpulkan bahwa lingkungan belajar dapat memperkuat pencapaian belajar, kepuasan
dan kesuksesan belajar dikarenakan lingkungan belajar akan secara teratur memberi umpan
commit to user 10
balik bagi mahasiswa melalui pengalaman belajarnya. Ini diperkuat oleh Abraham et al. 2008 yaitu menyatakan mahasiswa dapat merasa menerima dengan lingkungan belajar
yang positif, namun juga dikatakan area problem dari lingkungan pembelajaran pada sekolah keperawatan yang memungkinkan kita untuk mengadopsi pengukuran-pengukuran demi
perbaikan dalam pembelajaran. Menurut Hamid 1997 dikutip Nursalam 2003 fasilitas pelayanan seperti RS dapat
digunakan sebagai sumber pendidikan yang cukup kondusif. Dengan demikian rumah sakit dapat dijadikan sebagai salah satu lingkungan belajar untuk mencapai pengalaman belajar
klinik lapangan.
b. Konsep pengalaman belajar klinik