commit to user
32
B. Bentuk Dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian
Dalam penelitian ini bentuk yang digunakan adalah bentuk penelitian kualitatif. Karena data-data yang akan dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat
pencatatan dokumen maupun arsip yang memiliki arti yang sangat lebih dari sekedar angka atau frekuensi. Metode yang digunakan adalah metode penelitian
deskriptif, karena penelitian ini bermaksud untuk melakukan penyelidikan dengan menggambarkan dan memaparkan keadaan obyek dan subyek penelitian pada saat
sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagai mana mestinya. Menurut Lexy J Moeleong 2007:3 yang mengutip dari pendapat Bogdan
dan Taylor, penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: “Metodologi kualitatif
adalah prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-
orang atau perilaku yang diamati”. Penelitian kualitatif diperoleh dengan mempertimbangkan kesesuaian
obyek dari studi, penggunaan metode penelitian secara mendalam agar sesuai dengan metode tersebut yaitu menggunakan metode deskriptif. Menurut Sugiyono
1999: 11, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap
variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan variabel lain”. Tujuan utama dari penelitian deskriptif adalah menggambarkan
kenyataan kehidupan sosial yang kompleks. Sedangkan menurut Anselm Strauss dan Juliet Corbin dalam Djunaidi Ghony 1997: 11 yang menyebutkan bahwa
penelitian kualitatif adalah “Penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur
statistik atau dengan cara- cara lain dari kuantifikasi pengukuran”.
2. Strategi Penelitian
Dalam penelitian deskriptif menurut HB Sutopo 2002:78 ada 4 macam strategi penelitian yang dapat digunakan dalam menyusun penelitian, yaitu :
a. Tunggal Terpancang Studi yang memusatkan pada variabel yang telah ditentukan terlebih dahulu atau
dengan istilah Embeded Case Study yang dilakukan hanya dalam satu lokasi
commit to user
33
penelitian. b. Ganda Terpancang
Sedangkan pada ganda terpancang yang membedakan dengan tunggal terpancang adalah pada lokasi penelitian, jika pada tunggal terpancang penelitian hanya
dalam satu lokasi, maka pada ganda terpancang penelitian ada dua lokasi yang digunakan.
c. Tunggal Holistik Studi yang mengarahkan pada subyeknya secara menyeluruh dengan berbagai
aspek atau dengan istilah Atnografi Grounded d. Ganda Holistik
Studi yang mengarahkan pada dua obyeknya secara menyeluruh dengan berbagai aspek atau dengan istilah Atnografi Grounded
Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian tunggal terpancang. Mengenai hal ini HB. Soetopo 2002:112
bahwa: “Bentuk penelitian terpancang embeded reaserch yaitu penelitian kualitatif yang sudah menentukan
fokus penelitian berupa variabel utamanya yang akan dikaji berdasarkan tujuan dan minat penelitiannya sebelum peneliti ke lapangan studinya.”
Pada penelitian ini peneliti lebih memfokuskan penelitiannya pada motivasi pemilih dalam pemilihan umum anggota DPRD Surakarta tahun 2009.
Sehingga peneliti tidak akan melakukan penelitian pada masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum anggota DPRD Surakarta
tahun 2009 di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Untuk itu maksud dari strategi tunggal terpancang dalam penelitian ini,
dapat mengandung pengertian sebagai berikut: tunggal yang artinya hanya dalam satu lokasi yaitu Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Sedangkan terpancang artinya
hanya pada satu tujuan untuk mengetahui motivasi pemilih dalam pemilihan umum anggota DPRD Surakarta tahun 2009 di Kecamatan Jebres Kota Surakarta.
C. Sumber Data