commit to user
28
dipengaruhi oleh motivasi politik seseorang. Jika dikaitkan dengan penelitian yang peneliti ambil, maka kedua penelitian tersebut memiliki hubungan yang
positif. Karena peneliti mengambil penelitian mengenai motivasi pemilih dalam pemilihan umum anggota DPRD Surakarta. Yang dimaksud pemilih disini adalah
masyarakat yang sudah berhak untuk memilih. Sehingga dalam memberikan pemilih tentu memiliki motivasi atau dorongan untuk mencapai suatu tujuan.
Dimana motivasi pemilih satu dengan pemilih lainnya pasti berbeda. Sehingga untuk mengetahui perbedaan tersebut peneliti juga mengklasifikasikan pemilih
menjadi empat, yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin, status ekonomi dan tingkat pendidikan.
B. KERANGKA BERFIKIR
Suatu kenyataan bahwa dalam pelaksanaan pemilihan umum motivasi pemilih ikut menentukan berhasil dan tidaknya pemilihan umum tersebut. Pemilih
adalah seorang atau kelompok orang yang ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum yang dapat dilatarbelakangi oleh motivasi yang berbeda-beda. Motivasi
pemilih merupakan suatu dorongan yang bisa berasal dari diri pemilih maupun dari luar diri pemilih dengan tujuan tertentu yang dicapai oleh pemilih tersebut.
Sehingga motivasi pemilih dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin, status ekonomi dan tingkat pendidikan.
Pada klasifikasi pertama yaitu pemilih yang dibedakan berdasarkan usia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu usia 17 tahun
– 25 tahun, usia 26 tahun – 45 tahun, dan usia 46 tahun
– lanjut. Kemudian pada klasifikasi kedua yaitu pemilih yang dibedakan menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Klasifikasi
ketiga dibedakan menurut status ekonomi. Pada klasifikasi ini peneliti membaginya menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok status ekonomi menengah ke
atas yaitu pemilih yang memiliki penghasilan di atas Rp2.500.000;- setiap bulannya dan kelompok status ekonomi menengah ke bawah yaitu pemilih yang
memiliki penghasilan di bawah Rp2.500.000;- setiap bulannya. Kemudian pada klasifikasi keempat ini pemilih dibedakan berdasarkan tingkat pendidikan, yaitu
tingkat pendidikan tamat SMP-SMA dan sedangtamat Perguruan Tinggi.
commit to user
29
Melalui klasifikasi di atas peneliti berharap hasil yang dicapai dapat maksimal. Karena melalui pengklasifikasian tersebut kita dapat mengetahui apa
yang menjadi motivasi pemilih dalam mengikuti pemilihan umum, khususnya pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surakarta tahun 2009
sebelum mengambil keputusan kepada siapa pemilih akan memberikan suaranya. Hal ini semakin menarik ketika melalui pengklasifikasian tersebut peneliti dapat
mengetahui motivasi-motivasi yang ada dalam diri pemilih. Kemudian dengan mengetahui motivasi pemilih tersebut, maka dapat diketahui pula orientasi yang
dimiliki setiap pemilih yaitu orientasi policy-problem-solving dan orientasi ideologi.. Dengan demikian pemilih dapat dikelompokkan kedalam dua tipe
pemilih, yaitu tipe pemilih rasional dan tipe tradisional. Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir yang telah peneliti uraikan di atas dapat digambarkan seperti di
bawah ini.
commit to user
30
Gambar 3. Skema Kerangka Berpikir
Pemilihan Umum
Presiden Wakil Presiden
Anggota DPR
Anggota DPRD
Motivasi Pemilih
Usia Jenis
Kelamin Status
Ekonomi
Pengambilan Keputusan
Anggota DPD
Tingkat Pendidikan
Policy- Problem-
Solving Ideologi
commit to user
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN