commit to user
44
Untuk lebih jelasnya, proses analisis data dengan menggunakan model interaktif dapat digambarkan dalam bentuk skema berikut ini:
Sumber: Miles and Huberman 1992: 20 Gambar 5. Model Analisis Interaktif
H. Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian ini direncanakan melalui beberapa tahapan, yaitu: “1Persiapan, 2 Pengumpulan data, 3 Analisis data, 4 Penyusunan laporan
Penelitian” H. B. Sutopo, 2002:187-190 Untuk lebih jelasnya, masing-masing akan diuraikan sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Mengurus perijinan penelitian ke Pembantu Dekan III Universitas Sebelas Maret dan Camat Kecamatan Jebres Kota Surakarta
b. Menyusun protokol penelitian yang ditujukan kepada Camat Kecamatan Jebres yang kemudian diteruskan kepada Kepala Sub Bagian
Pemerintahan Kecamatan Jebres Kota Surakarta, pengembangan pedoman, pengumpulan data dan menyusun jadwal kegiatan penelitian.
2. Pengumpulan Data
a. Mengumpulkan data di lokasi studi dengan melakukan observasi, wawancara mendalam, mencatat, dan menganalisa dokumen.
b. Melakukan review dan pembahasan beragam data yang telah terkumpul. Pengumpulan Data
Reduksi Data Sajian Data
Penarikan Kesimpulan Verifikasi
commit to user
45
c. Memilah dan mengatur data yang sesuai.
3. Analisis Data
a. Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai proposal penelitian. b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian dicross
check dengan temuan di lapangan. c. Setelah memperoleh data yang sesuai dengan intensitas kebutuhan maka
dilakukan proses verifikasi dan pengayaan d. Setelah selesai, baru dibuat simpulan akhir sebagai temuan penelitian.
4. Penyusunan Laporan Penelitian
a. Penyusunan laporan awal. b. Review laporan
c. Perbaikan laporan sesuai dengan rekomendasi hasil diskusi. d. Penyusunan laporan akhir.
commit to user
46
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Tinjauan Geografis
a. Letak Dan Batas Wilayah Letak geografis suatu wilayah adalah letak suatu wilayah dilihat dari
kenyataannya di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya Kota Surakarta terletak diantara dua kota besar di wilayah propinsi Jawa Tengah yaitu Kota
Semarang yang merupakan ibukota Jawa Tengah dan Kota Yogyakarta yang merupakan Daerah Istimewa. Keadaan ini membuat Kota Surakarta menjadi kota
dengan letak yang sangat strategis. Karena secara tidak langsung Kota Surakarta akan terpengaruh dengan mobilitas di kedua kota besar tersebut. Namun meski
sedikit terpengaruh oleh kedua kota besar tersebut tidak membuat Kota Surakarta kehilangan ciri khas aslinya.
Wilayah Kota Surakarta secara umum keadaannya datar, hanya bagian timur agak bergelombang.dengan ketinggian 80-130 meter di atas permukaan laut
dan kemiringan tanah 0-40 . Jenis tanah di wilayah Kota Surakarta sebagian besar adalah tanah liat berpasir termasuk regosol kelabu dan alluvial, di wilayah bagian
utara jenis tanahnya adalah tanah grumosol serta wilayah bagian timur laut adalah tanah litosol mediteran.
Jika di atas telah di uraikan letak geografis dari kota Surakarta secara umum, maka selanjutnya peneliti akan memaparkan letak geografis Kecamatan
Jebres yang merupakan lokasi penelitian ini. Kecamatan Jebres merupakan salah satu kecamatan yang masih merupakan wilayah dari Kota Surakarta. Letak dari
Kecamatan Jebres ini adalah terletak diantara 110 LS-111 LS dan 7,6 BT-8 LS. Untuk lebih jelasnya, peta Kecamatan Jebres dapat dilihat pada lampiran 9. Selain
itu Kecamatan Jebres juga mempunyai batas-batas dengan wilayah tertentu, karena setiap wilayah pasti berbatasan dengan wilayah yang lain. Batas-batas
tersebut adalah sebagai berikut : 1 Utara
: Kabupaten Karanganyar