commit to user
33
penelitian. b. Ganda Terpancang
Sedangkan pada ganda terpancang yang membedakan dengan tunggal terpancang adalah pada lokasi penelitian, jika pada tunggal terpancang penelitian hanya
dalam satu lokasi, maka pada ganda terpancang penelitian ada dua lokasi yang digunakan.
c. Tunggal Holistik Studi yang mengarahkan pada subyeknya secara menyeluruh dengan berbagai
aspek atau dengan istilah Atnografi Grounded d. Ganda Holistik
Studi yang mengarahkan pada dua obyeknya secara menyeluruh dengan berbagai aspek atau dengan istilah Atnografi Grounded
Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian tunggal terpancang. Mengenai hal ini HB. Soetopo 2002:112
bahwa: “Bentuk penelitian terpancang embeded reaserch yaitu penelitian kualitatif yang sudah menentukan
fokus penelitian berupa variabel utamanya yang akan dikaji berdasarkan tujuan dan minat penelitiannya sebelum peneliti ke lapangan studinya.”
Pada penelitian ini peneliti lebih memfokuskan penelitiannya pada motivasi pemilih dalam pemilihan umum anggota DPRD Surakarta tahun 2009.
Sehingga peneliti tidak akan melakukan penelitian pada masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum anggota DPRD Surakarta
tahun 2009 di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Untuk itu maksud dari strategi tunggal terpancang dalam penelitian ini,
dapat mengandung pengertian sebagai berikut: tunggal yang artinya hanya dalam satu lokasi yaitu Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Sedangkan terpancang artinya
hanya pada satu tujuan untuk mengetahui motivasi pemilih dalam pemilihan umum anggota DPRD Surakarta tahun 2009 di Kecamatan Jebres Kota Surakarta.
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan peneliti terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder.
commit to user
34
1. Sumber Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber-
sumber terkait. Pengumpulan data dilakukan dengan jalan mengadakan wawancara langsung dengan responden. Responden adalah manusia sebagai
sumber data yang perlu dipahami, bahwa mereka terdiri dari beragam individu dan memiliki beragam posisi. Dalam penelitian ini yang menjadi responden
adalah masyarakat Kecamatan Jebres yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih, memberikan suaranya dalam pemilihan umum anggota DPRD Kota
Surakarta tahun 2009 serta termasuk dalam klasifikasi yang telah ditentukan dalam penelitian ini.
2. Sumber Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, dan
bersifat mendukung data-data primer. Data sekunder diperoleh dengan jalan mempelajari, membaca dan mencatat buku, dokumen, serta peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan penelitian. Buku yang banyak mendukung penelitian ini adalah buku dari Firmanzah yang berjudul Marketing Politik.
Sedangkan dokumen sebagai pelengkap data adalah data tentang keadaan geografis dan demografi Kota Surakarta yang berasal dari Kecamatan Jebres Kota
Surakarta. Dan landasan yuridis yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian ini adalah peraturan yang mengatur mengenai pemilih dan pemilihan
umum yaitu UU No 32 tahun 2008 dan pasal 15 PP RI No.6 Tahun 2005
D. Populasi dan Teknik Sampling cuplikan
1. Populasi Populasi menurut Suharsimi Arikunto 2002:108
adalah: “Keseluruhan subjek penelitian.” Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada
dalam wilayah penelitian, maka peneliti harus meneliti populasi. Namun dalam penelitian besar peneliti tidak mungkin meneliti seluruh populasi yang ada. Selain
itu hal ini pasti merepotkan, membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang besar pula. Untuk mengantisipasi hambatan tersebut maka peneliti hanya meneliti
sebagaian dari populasi saja. Penelitian ini disebut penelitian sampel.
commit to user
35
Dalam penelitian kualitatif sampel akan ditunjukkan oleh peneliti dengan mempertimbangkan sampel itu mengenai masalah yang diteliti, jujur, dapat
dipercaya dan datanya bersifat obyektif. Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui fungsi dari sampel yaitu:
a. Untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber b. Menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori
yang akan muncul Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan bahwa:populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di Kecamatan Jebres Kota Surakarta yang telah memiliki hak sebagai pemilih serta
menggunakan haknya tersebut dalam pemilihan umum anggota DPRD Surakarta tahun 2009. Dimana jumlah populasi pada penelitian ini adalah 93.151 orang
yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih. 2. Teknik Sampling
Sampel yang diambil dalam penelitian ini disesuaikan dengan pemilih yang menggunakan haknya berdasarkan pada klasifikasi yang telah ditentukan
oleh peneliti. Dalam penelitian kualitatif sampel ditunjukkan oleh peneliti dengan mempertimbangkan bahwa sampel itu mengenai masalah yang diteliti, jujur, dapat
dipercaya dan datanya bersifat obyektif. Dengan demikian data yang diperoleh lebih akurat.
Suharsimi Arikunto 2002:109 mengatakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.” Sedangkan Kartini Kartono
1990:129 menyatakan bahwa, “ Sampel adalah contoh, monster, representan, atau wakil dari satu populasi yang cukup besar jumlahnya, yaitu satu bagian dari
keseluruhan yang dipilih dan representatif sifat dari keseluruhannya.” Meski jumlah sampel bukan prioritas utama dalam teknik sampling
penelitian ini, namun peneliti tetap mempertimbangkan keakuratan data dengan memilih sampel yang dapat menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Adapun
permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai motivasi pemilih dalam pemilihan umum DPRD Kota Surakarta di Kecamatan Jebres, maka sampel yang
commit to user
36
diambil juga merupakan masyarakat Kecamatan Jebres yang sudah sah menjadi pemilih. Dalam melakukan penelitian terdapat beberapa macam teknik sampling.
Secara skematis, Prof.Dr.Sugiyono 2008:81 mengklasifikasikan macam- macam teknik sampling yang ditunjukkan pada gambar berikut :
Sumber : Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R D Gambar 4. Macam-macam Teknik Sampling
Dari gambar 3 terlihat bahwa, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan mejadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability
Sampling. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Nonprobability Sampling dengan teknik Purposive Sampling.
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball.
Teknik Sampling
Probability sampling Non Probability
sampling
1. Simple Random Sampling
2. Proportionate stratified random
sampling 3. Disproportionate
stratified random sampling
4. Area cluster sampling sampling
menurut daerah 1. Sampling sistematis
2. Sampling kuota 3. Sampling incidental
4. Purposive sampling 5. Sampling jenuh
6. Snowball sampling
commit to user
37
Teknik purposive sampling sampel bertujuan adalah sampel yang telah ditentukan dan dimantapkan sebagai sampel. Sumber data digunakan di sini tidak
sebagai yang mewakili populasinya, tetapi lebih cenderung mewakili informasinya. Selain itu teknik cuplikan yang digunakan merupakan teknik
cuplikan yang bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan dan keingintahuan pribadi peneliti. Oleh karena
pengambilan sampling didasarkan atas berbagai pertimbangan tertentu, maka teknik sampling ini lebih dikenal dengan purposive sampling, dengan
kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalah secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi
sumber data yang mantap.. Menurut Goetz Le Compte dalam H. B. Sutopo 2002:56: “Purposive
Sampling yaitu teknik mendapatkan sampel dengan memilih individu-individu yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat
dipercaya untuk menjadi sumber data.” Jadi dalam metode ini beberapa objek penelitian dipilih, kemudian dari yang tersebut dijadikan sebagai sumber data
yang akan membantu dalam mengungkap permasalahan yang telah dirumuskan. Dengan kata lain metode pengambilan sampel yang digunakan dengan teknik
informan kunci key informant yaitu peneliti mengambil orang-orang kunci untuk dijadikan sebagai sumber data. Sehingga dalam penetapan responden informan,
peneliti tidak mempermasalahkan apakah sumber data yang diambil representatif atau tidak terhadap populasi, namun lebih menitikberatkan pada bagaimanakah
peneliti dapat memperoleh data lengkap dan informasi yang sesuai untuk menjawab permasalahan penelitian.
commit to user
38
Berikut adalah daftar informan dalam penelitian ini. Tabel 2. Daftar Informan
KELURAHAN NAMA
ALAMAT
KEPATIHAN KULON 1.
Nurliana
•
Kepatihan Kulon Rt 002, Rw 001
KEPATIHAN WETAN 1.
Suwandi 2.
Mirriam Agustina K
o
Jl. Sutan syahrir No 13, Rt 008, Rw 002
o
Jl. Jend.Urip Sumoharjo, Rt 009, Rw 002
SUDIROPRAJAN 1.
Heri 2.
Mulyanto 3.
Wiji •
Purbowadayan, Rt 001, Rw 002
• Tegal Harjo, Rt 005, Rw 001
• Tegal Harjo, Rt 005, Rw 001
GANDEKAN 1.
Idha Nuryanthi 2.
Agung o
Mertokusuman Rt 02Rw VII o
Gandekan Rt 01 Rw 06 SEWU
1. Sriati
2. Yemima Wahyuningtyas
• Kampung Sewu, Rt 001Rw 07
• Kampung Sewu, Rt 001Rw 07
PUCANG SAWIT 1.
Waluyo 2.
Dyah o
Pucang Sawit Rt 002 Rw XII o
Pucang Sawit Rt 002 Rw XII JAGALAN
1. Bambang H
2. Putra Christiawan Sutanto
3. Cuk Sutanto
• Jagalan Rt 002 Rw 014
• Kalisindang, Rt 03Rw 03
• Kalisindang , Rt 03Rw 03
PURWODININGRATAN 1.
Awang 2.
Heri Kurniawan o
Purwodiningratan, Rt 04Rw 09
o Purwodiningratan, Rt 04Rw
09 TEGAL HARJO
1. Abiam Rudi
2. Timan
• Jl. Semeru No 8, Rt 004 Rw
001 •
Jl. Semeru No 10, Rt 004 Rw 001
JEBRES 1
Setyo Purnama 2
Dwi Handayanto 3
Amos Handoyo o
Kandang Sapi Rt 001 Rw 034 o
Kandang Sapi Rt 033 Rw 33 o
Kandang Sapi Rt 033 Rw 33 MOJOSONGO
1. Suratno, SPd
2. Mbah Mul
o Mertoudan Rt 006 Rw 009,
Mojosongo o
Mertoudan Rt 006 Rw 009 Mojosongo
o Mertoudan Rt 006 Rw 009
Mojosongo
commit to user
39
E. Teknik Pengumpulan Data