Y = 0.4232+ 0.0005L r = 0.9978
0.00 0.40
0.80 1.20
1.60
500 1000
1500 2000
Jarak dari pantai m K
o n
s en
tr asi
P b
m g
l
Gambar 4.2. Hubungan antara Konsentrasi Pb Debu dengan Jarak dari Daerah yang Terkena dan Tidak Terkena Tsunami
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa hubungan konsentrasi Pb debu dengan jarak dari daerah yang terkena tsunami dengan yang tidak terkena tsunami bersifat
linier.
4.2.6. Kadar Debu Jatuh Dust Fall
Data dan sidik ragam kadar debu jatuh pada jarak 10 – 2000 m dari pantai dapat dilihat pada Tabel 4.13. Hasil analisis statistik terhadap menunjukkan bahwa
pengaruh jarak dari daerah yang terkena tsunami dengan yang tidak terkena tsunami berpengaruh tidak nyata terhadap kadar debu jatuh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 4.13.
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 4.13. Rata-rata Kadar Debu Jatuh Akibat Tsunami
Jarak L Residu Tersuspensi TSS mgL
L
1
10 m L
2
500 m L
3
1000 m L
4
1500 m L
5
2000 m 313,38 a
1066,36 a 2313,12 a
1253,92 a 1173,23 a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata Uji Duncan 5
Dari Tabel 4.13 dapat diketahui jarak dari daerah yang terkena tsunami L
1
sampai L
3
dengan yang tidak terkena tsunami L
4
dan L
5
pada jarak L
3
yaitu daerah yang terkena tsunami menunjukkan kadar debu jatuh tertinggi dan diikuti oleh
perlakuan L
4
daerah yang tidak terkena tsunami dan terendah pada jarak L
1
juga daerah yang terkena tsunami tetapi berbeda tidak nyata dengan perlakuan yang
lainnya daerah yang terkena dan tidak terkena tsunami.
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Derajat Keasaman pada Sampel
Setelah data diolah secara statistik dapat diketahui bahwa daerah yang terkena tsunami berbeda tidak nyata dengan pH larutan debu pada daerah tidak terkena
tsunami. Tidak adanya perbedaan pH larutan debu di dua daerah tersebut hal ini diduga bahwa daerah yang terkena tsunami yang dekat pantai walaupun sumber
kation basa terutama Na yang bersumber dari air laut pada saat terjadinya tsunami di mana air laut masuk dalam jumlah relatif besar tetapi bila tidak terjadi akumulasi
kation basa tersebut di dalam tanah dan tidak membentuk persenyawaan basa tidak dapat merubah pH secara nyata dan diketahui banyak faktor yang mempengaruhi naik
turunnya pH tanah yaitu curah hujan yang tinggi akan mengakibatkan pH tanah menurun akibat terjadinya pencucian kation-kation basa sehingga yang tertinggal
adalah kation-kation asam seperti Al dan Fe, secara tidak langsung juga akibat pembakaran tidak sempurna yang mengakibatkan tingginya kadar CO dan bila
bereaksi dengan air baik air hujan akan mengakibatnya terbentuknya senyawa asam yang bisa menyebabkan pH tanah juga menurun. Hal ini sejalan dengan pendapat
Hakim, dkk, 1986, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pH tanah adalah macam kation yang terjerap dalam koloid tanah, bila tanah tersebut mengandung
natrium lebih tinggi akan menyebabkan nilai pH tanah lebih tinggi walaupun kejenuhan basa tanahnya sama. Hal ini disebabkan oleh koloid yang kaya Na sukar
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008