BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Banda Aceh pada 5 lima titik lokasi yang dianggap telah mewakili untuk pengambilan kadar debu jatuh di udara ambien.
Lokasi pengambilan sampel ditentukan secara purposive sampling dengan tujuan agar dapat membedakan kadar debu jatuh di daerah yang tidak terkena tsunami dengan
daerah yang terkena tsunami. Waktu penelitian dimulai pada bulan September sampai dengan bulan November 2007.
3.2. Metode Pengumpulan Data
a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan dengan
cara pengukuran debu jatuh Dust Fall. b.
Data sekunder meliputi gambaran lokasi penelitian yang diperoleh melalui regristrasi, laporan Bapedalda Dinas Tata Kota dan Kantor Walikota.
3.2.1. Bahan Penelitian
a. Debu udara yang bercampur dengan air hujan.
b. HNO
3
pekat p.a.
E. Merck
c. Akuades.
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
3.2.2. Alat Penelitian
a. Spektrofotometer Serapan Atom
BUCK 205 b.
Neraca Analitis Mettler
A.E. 200
c. Hot
plate Fisons
d. Oven
Fisher e.
Alat-alat Gelas Pyrex
f. Pipet Tetes
g. Corong
h. Botol Akuades
i. pH
Meter Hanna
j. Kertas
Saring Whatman
No. 42
k. Conductivity Meter Fisher
3.3. Analisa Data
Data yang telah berhasil dikumpulkan, diolah dan dianalisa dengan memperhitungkan kadar debu serta diuji kemaknaannya.
a. Analisa Univariat
Analisa ini digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi menurut berbagai karakteristik variabel yang diteliti, baik untuk
variabel bebas maupun variabel terikat.
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dari hasil analisa diketahui variabel bebas manakah yang
berhubungan bermakna secara statistik dengan variabel terikat. Jenis data adalah kuantitatif maka teknik analisis yang digunakan adalah rancangan acak kelompok non
faktorial dengan 5 perlakuan dan masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan. Adapun perlakuan adalah sebagai berikut:
Faktor L : Lokasi penelitian L yang terdiri dari 5 taraf, yaitu: 1.
Lokasi 1 = 10 m dari pantai 2.
Lokasi 2 = 100 m dari pantai 3.
Lokasi 3 = 500 m dari pantai 4.
Lokasi 4 = 500 m dari daerah yang tidak terkena tsunami 5.
Lokasi 5 = 1000 m dari daerah yang tidak terkena tsunami Persamaan linier dari rancangan tersebut adalah:
Yijk = µ + ti + k + ijk Keterangan:
Yijk = pengamatan percobaan pada perlakuan ke – I dan kelompok ke K µ = rataan umum
ti = pengaruh perlakuan lokasi ke – i k = pengaruh kelompok ke – i
ijk = pengaruh galad pada perlakuan ke – I dan kelompok ke k Hanafiah, 1991.
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
3.3.1. Penyediaan Sampel
Pengambilan sampel debu jatuh dilakukan dengan cara meletakkan botol gelas yang dilengkapi corong di atasnya pada ketinggian 1,5 meter dari permukaan tanah.
Setelah 10 hari corong dibilas dengan air destilat pH=7,0 dan dianalisis di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA-USU untuk parameter pH, DHL, TDS, dan
TSS dan kandungan logam Pb di Laboratorium Sentral Fakultas Pertanian USU Medan.
3.3.2. Pengukuran Total Padatan Tersuspensi TSS
Sampel debu jatuh yang bercampur dengan air, disaring dengan menggunakan kertas saring Whatman No. 42 yang telah diketahui beratnya kemudian dikeringkan
di dalam oven pada suhu 105
o
C selama semalam lalu didinginkan di dalam desikator selama 20-30 menit, kemudian kertas saring tersebut ditimbang menggunakan neraca
analitis dengan ketelitian tiga desimal. Filtrat ditampung dalam beaker gelas yang sudah diketahui beratnya untuk mengukur TDS-nya.
3.3.3. Pengukuran Total Padatan Terlarut TDS
Filtrat hasil penyaringan yang terdapat di beaker gelas diuapkan di atas hotplate hingga beaker gelas kering, kemudian didinginkan di dalam desikator selama
20 – 30 menit kemudian beaker gelas ditimbang menggunakan neraca analitis dengan ketelitian tiga desimal.
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
3.3.4. Penentuan Kadar Logam Timbal Pb pada Sampel
Kertas saring dari pengukuran TSS dimasukkan ke dalam beaker gelas dari pengukuran TDS, kemudian ditambahkan 35 mL HNO
3
pekat kemudian dipanaskan di atas hotplate selama 1 jam sampai terbentuk larutan kuning jernih lalu didinginkan.
Hasil destruksi disaring dengan kertas saring Whatman No. 42 kemudian filtrat diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dalam labu takar 50 mL.
Kandungan Pb dianalisis dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombag
λ
spesifik
= 283,3 nm.
3.4. Definisi Operasional
Variabel independen bebas: 1. Pengukuran
a. Kadar debu adalah banyaknya debu yang tertampung dalam botol
pengambilan sampel di lapangan dalam ukuran μgm
3
. b.
Timah hitam Pb yaitu timbal yang mencemari udara diperoleh dari pengambilan sampel dalam satuan
μgm
3
. c.
Derajat keasaman pH adalah derajat keasaman atau basa yang ada pada debu dari pengambilan sampel.
d. Daya hantar listrik DHL kemampuan unsur debu dalam sampel untuk
menghantar listrik dalam satuan μmhoscm.
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
e. Total dissolved solid TDS keseluruhan partikel yang terlarut dalam air hujan
yang tertampung pada botol sampel dalam satuan mgl. f.
Total suspended solid TSS adalah jumlah berat dalam mgl kering debu yang ada dalam air hujan setelah mengalami penyaringan.
2. Pengaruh iklim
a. Cuara, keadaan dalam pada saat pengambilan sampel biasanya mendung,
hujan, panas yang diukur dalam satuan
o
C. b.
Temperatur, keadaan suhu ada yang diukur pada saat pengambilan sampel dalam satuan
o
C. c.
Kelembaban, basa atau kering iklim pada saat pengambilan sampel yang biasanya diukur dalam RH atau .
d. Kecepatan angin, kekuatan angin yang berhembus dalam pengambilan sampel
yang diukur dalam satuan kmjam. Variabel independen terikat
1. Daerah terkena tsunami, daerah yang dilanda tsunami yaitu meliputi 6
kecamatan. 2.
Daerah yang tidak terkena tsunami, daerah yang tidak sampai air laut yaitu meliputi 3 kecamatan.
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 3.1. Definisi Operasional Penelitian
Variabel Cara UkurAlat Ukur
Hasil Ukur Skala
Independen: Pengukuran:
1. Kadar Debu Metode analisa
μgm
3
Kadar debu Ordinal
2. Timah hitam Pb AAS
Kadar Pb Ordinal
3. Derajat keasaman pH Potensiometrik Derajat
keasaman Ordinal
4. Daya Hantar Listrik
DHL Potensiometrik
Conductivity meter μamhouscm
Ordinal 5. TDS Total Dissolved
Solid Gravimetrik
Timbangan analitik dan kertas saring
Mgl Ordinal
6. TSS Total Suspended Solid
Gravimetrik Timbangan analitik
dan kertas saring Mgl Ordinal
Pengaruh Iklim Variabel
Cara UkurAlat Ukur Hasil Ukur
Skala 1. Cuara
Pengukuran
o
C Ordinal 2. Temperatur
Pengukuran
o
C Ordinal 3. Kelembaban
Pengukuran RH
Ordinal 4. Kecepatan angin
Anemo meter kmjam
Ordinal
Variabel Independen Variabel
Cara UkurAlat Ukur Hasil Ukur
Skala 1. Daerah
terkena tsunami
Pengamatan Luas Wilayah
Ordinal 2. Daerah tidak terkena
tsunami Pengamatan Luas
Wilayah Ordinal
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
3.5. Teknik Pengolahan Data