Perkiraan persentase tersebut di atas didasari dengan anggapan bahwa gas buangan dari hasil pembakaran yang keluar dari knalpot kendaraan transportasi
memenuhi persyaratan teknis pembakaran yang benar. Komposisi di atas akan berubah sesuai dengan keadaan kendaraan. Komponen pencemar dari sumber industri
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2. Persentase Komponen Pencemar dari Sumber Industri
Komponen Pencemaran Persentase
CO NO
x
SO
2
Hidrokarbon Partikel
33.10 0.68
24.91 15.71
23.60
Total 100.00 Sumber: Wardhana, 1995.
Menurut Wicaksana 2002, bahwa pembentukan oksidan dalam pembakaran adalah sebagai berikut:
2.2.1. Pembentukan Nitrogen Oksidan NO
x
Melalui Pembakaran
Nitrogen Oksidan NO
x
adalah bahan pencemar udara berupa campuran anrtara NO dan NO
2
, yang merupakan bahan untuk terbentuknya oksidan fotokimia NO
x
ini terbentuk pada temperatur tinggi dan pada kondisi kaya akan oksigen. Sumber pembentuk NO
x
dari sumber bergerak adalah pembangkit tenaga dan boiler. Dalam proses pembakaran bahan bakar kehadiran oksigen bersumber dari
udara di mana nitrogen adalah merupakan bahan yang dominan. Pada pembakaran temperatur tinggi akan mendorong terbentuknya atom-atom oksigen yang dapat
melakukan reaksi rantai sebagai berikut:
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
O + N
2
å NO + N N+ O
2
å NO + O Apabila dari kedua persamaan tersebut dijumlahkan, akan diperoleh hasil
secara keseluruhan: N
2
+ O
2
å 2NO Dengan demikian, pada temperatur tinggi dapat mendorong terbentuknya
nitrogen monoksida. Jika pada saat pembakaran pada temperatur tinggi dan pada kondisi oksigen berlebih, maka akan terbentuk NO
2
. Dalam pembakaran hidrokarbon, kehadiran radikal CH dapat menuju
terbentuknya HCN: CH + N
2
å HCN + N Yang kemudian akan dirubah menjadi CN dan atom nitrogen dan akan dioksidasi
menjadi NO. Jika dalam bahan bakar mengandung beberapa senyawa nitrogen organik, ini dapat dirubah menjadi amonium atau hydrogen cyanide, yang kemudian
dioksidasi menjadi NO.
2.2.2. Pembentukan Sulfur Oksida SO
x
Melalui Pembakaran
Penggunaan bahan bakar yang berasal dari petrokimia dan batu bara yang kaya sulfur telah meningkat disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan akan energi.
Sulfur yang terkandung dalam bahan bakar dalam bentuk anorganik pyrite atau organik mudah teroksidasi dalam sistem pembakaran dan akan membentuk SO
2
dan SO
3
. Oksida-oksida sulfur SO
x
yang dihasilkan selama pembakaran menimbulkan dua masalah yaitu: 1 bahan pencemar tersebut diemisikan ke udara akan
Junaidi : Analisis Kadar Debu Jatuh Dust Fall Di Kota Banda Aceh Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
menyebabkan terjadinya pencemaran udara, 2 bahan pencemar tersebut juga penyebab korosi terhadap peralatan pembakaran seperti turbin dalam sistem
pembakaran. Gas
SO
3
yang terbentuk akan semakin meningkat apabila dalam sistem pembakaran terdapat oksigen yang berlebihan. Dalam kondisi bahan bakar berlebih,
maka kemungkinan terbentuknya hydrogen sulfida H
2
S, carbonyl sulfida dan elemental sulfida.
Keseimbangan yang terjadi antara sulfur dioksida dan sulfur trioksida ditunjukkan dalam persamaan sebagai berikut:
SO
2
+ 12O
2
SO
3
SO
3
mempunyai afinitas yang besar terhadap air H
2
O pada suhu rendah dan dengan segera terbentuk kabut asap.
2.2.3. Pembentukan Oksida Pb dalam Kendaraan Bermotor