Pengaruh Karakteristik Individu terhadap VFI Pengaruh Karakteristik Individu terhadap RT

Pearson dan regresi dilakukan untuk melihat hubungan antara umur dan masa kerja pekerja yang menjadi responden, dengan Visual Fatigue Index dan Recovery Time. Untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin pekerja terhadap VFI dan RT, dilakukan uji t independen.

4.3.2.1 Pengaruh Karakteristik Individu terhadap VFI

Analisis korelasi dan regresi antara VFI dengan umur dan masa kerja pekerja dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut : Tabel 4.7 Analisis Korelasi dan Regresi VFI dengan Umur dan Masa Kerja Variabel r R 2 Persamaan Garis p Umur 0,06 0,004 VFI= 0,34 + 0,03umur 0,747 Masa Kerja 0,28 0,078 VFI= 0,37 + 0,02masa kerja 0,134 Hasil analisis hubungan antara umur dengan VFI menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi, tidak memperlihatkan adanya hubungan bermakna r = 0,06; p = 0,747. Koefisien determinasi yang rendah R 2 = 0,004 menunjukkan bahwa umur bukan merupakan penduga yang baik untuk timbulnya keluhan kelelahan mata pada pekerja komputer. Korelasi antara VFI dengan masa kerja tidak memperlihatkan hubungan yang bermakna r = 0,28; p = 0,134, sedangkan koefisien determinasi yang rendah R 2 = Iis Faizah Hanum: Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT. Indosat NSR Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 0,078 menunjukkan bahwa masa kerja bukan merupakan penduga yang baik bagi timbulnya keluhan kelelahan mata pada pekerja komputer. Pengaruh jenis kelamin pekerja terhadap VFI yang dianalisis menggunakan uji t independen dapat dilihat pada tabel distribusi rata-rata di bawah ini : Tabel 4.8 Distribusi Rata-Rata VFI Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Mean SD SE p n Perempuan 0,42 0,07 0,02 0,304 13 Laki-laki 0,39 0,08 0,02 0,304 17 Analisis pengaruh jenis kelamin pekerja dengan VFI memperlihatkan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh secara bermakna terhadap timbulnya keluhan kelelahan mata pada pekerja komputer p = 0,304, meskipun pekerja perempuan memiliki nilai rata-rata VFI sebesar 0,42 dan pekerja laki-laki memiliki nilai rata-rata VFI sebesar 0,39.

4.3.2.2 Pengaruh Karakteristik Individu terhadap RT

Hubungan antara umur dan masa kerja dengan RT mata kanan sebelum dan sesudah intervensi yang dianalisis dengan uji korelasi dan regresi dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut: Iis Faizah Hanum: Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT. Indosat NSR Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 4.9 Analisis Korelasi dan Regresi RT Mata Kanan dengan Umur dan Masa Kerja Variabel r R 2 Persamaan Regresi p Umur: Sebelum Intervensi 0,39 0,15 RT= -40,8 + 2,66umur 0,035 Sesudah Intervensi 0,14 0,02 RT= 4,19 + 0,34umur 0,451 Masa Kerja: Sebelum Intervensi 0,28 0,08 RT= 23,54 + 2,86masa kerja 0,141 Sesudah Intervensi 0,08 0,01 RT= 12,57 + 0,27masa kerja 0,694 Hasil korelasi antara umur dengan RT mata kanan sebelum intervensi penggunaan screen memperlihatkan adanya hubungan lemah yang bermakna r = 0,39; p = 0,035, sedangkan sesudah intervensi, korelasi antara umur dengan RT mata kanan menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak bermakna r = 0,14; p = 0,451. Koefisien determinasi R 2 yang rendah sebelum dan sesudah intervensi menujukkan bahwa umur bukan merupakan penduga yang baik bagi terjadinya kelelahan pada mata kanan pekerja yang bekerja dengan komputer. Korelasi antara masa kerja dengan RT mata kanan sebelum intervensi memperlihatkan hubungan yang lemah dan tidak bermakna r = 0,28; p = 0,141, dan sesudah intervensi, antara masa kerja dan RT mata kanan juga tidak menunjukkan hubungan yang bermakna r = 0,08; p = 0,694. Koefisien determinasi R 2 yang rendah baik sebelum maupun sesudah intervensi menunjukan bahwa masa kerja Iis Faizah Hanum: Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT. Indosat NSR Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 bukan merupakan penduga yang baik bagi terjadinya kelelahan pada mata kanan pekerja yang bekerja dengan komputer. Hubungan antara umur dan masa kerja dengan RT mata kiri sebelum dan sesudah intervensi yang dianalisis dengan uji korelasi dan regresi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.10 Analisis Korelasi dan Regresi RT Mata Kiri dengan Umur dan Masa Kerja Variabel r R 2 Persamaan Regresi p Umur: Sebelum Intervensi 0,32 0,10 RT= -25,12 + 1,93umur 0,087 Sesudah Intervensi 0,25 0,06 RT= -3,02 + 0,64umur 0,178 Masa Kerja: Sebelum Intervensi 0,29 0,08 RT= 20,07 + 2,63masa kerja 0,124 Sesudah Intervensi 0,13 0,02 RT= 14,31 – 0,49masa kerja 0,492 Korelasi antara umur dengan RT mata kiri sebelum intervensi menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak bermakna r = 0,32; p = 0,087, dan sesudah intervensi, hubungan antara umur dan RT mata kiri juga lemah dan tidak bermakna r = 0,25; p = 0,178. Koefisien determinasi yang rendah baik sebelum maupun sesudah inervensi menggambarkan bahwa umur bukan merupakan penduga yang baik untuk terjadinya kelelahan mata pada mata kiri pekerja komputer. Iis Faizah Hanum: Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT. Indosat NSR Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 Analisis korelasi antara masa kerja dengan RT mata kiri sebelum intervensi memperlihatkan hubungan lemah dan tidak bermakna r = 0,29; p = 0,124, sedangkan korelasi antara masa kerja dengan RT mata kiri sesudah intervensi juga menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak bermakna r = 0,13; p = 0,492. Koefisien determinasi yang rendah baik sebelum maupun sesudah intervensi menggambarkan bahwa masa kerja bukan merupakan penduga yang baik bagi terjadinya kelelahan mata pada mata kiri pekerja komputer. Analisis pengaruh jenis kelamin terhadap RT mata kanan menggunakan uji t independen diperlihatkan dalam tabel distribusi berikut : Tabel 4.11 Distribusi Rata-Rata RT Mata Kanan Menurut Jenis Kelamin Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi Jenis Kelamin Mean SD SE p n Mean SD SE p N Perempuan 34,77 13,73 3,81 0,019 13 14,00 5,00 1,39 0,313 13 Laki-laki 24,24 9,52 2,31 0,019 17 12,35 3,79 0,92 0,313 17 Pengaruh jenis kelamin pekerja terhadap RT mata kanan sebelum intervensi pada uji t independen menunjukkan bahwa jenis kelamin memiliki pengaruh bermakna p = 0,019 terhadap terjadinya perbedaan RT pada mata kanan antara pekerja perempuan dengan pekerja laki-laki yang bekerja dengan komputer dalam waktu lama dan terus-menerus tanpa menggunakan screen. Sesudah penggunaan Iis Faizah Hanum: Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT. Indosat NSR Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 screen pada monitor komputer yang digunakan oleh pekerja, perbedaan kelelahan mata antara mata kanan pekerja perempuan dengan mata kanan pekerja laki-laki menjadi tidak bermakna p = 0,313. Pengaruh jenis kelamin terhadap RT mata kiri menggunakan uji t independen dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.12 Distribusi Rata-Rata RT Mata Kiri Menurut Jenis Kelamin Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi Jenis Kelamin Mean SD SE p n Mean SD SE p N Perempuan 28,85 10,59 2,94 0,088 13 13,46 4,61 1,28 0,950 13 Laki-laki 21,91 10,71 2,59 0,088 17 13,35 4,65 1,13 0,950 17 Perbedaan kelelahan mata kiri antara pekerja perempuan dengan pekerja laki- laki yang bekerja dengan komputer dalam waktu lama baik tanpa menggunakan screen maupun dengan screen tidak menunjukkan perbedaan bermakna p 0,05. Iis Faizah Hanum: Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT. Indosat NSR Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu : 1. Teknis pengukuran yang dilakukan, dimana pengukuran kelelahan mata dilakukan terhadap mata kanan terlebih dahulu yang menyebabkan mata kiri sempat mengalami istirahat, sehingga mungkin dapat mengakibatkan bias. Upaya yang mungkin dapat dilakukan untuk memperkecil bias adalah dengan melakukan pemeriksaan secara berganti terhadap mata yang lebih dahulu diperiksa antara pekerja satu dengan pekerja berikutnya 2. Tidak dilakukannya pemeriksaan terhadap lay out tempat kerja yang mungkin berpengaruh terhadap kelelahan mata seperti penerangan tempat kerja dan suhu ruangan, hanya berdasar kepada data pihak konsultan. Penelitian ini hanya membatasi pemeriksaan terhadap pengaruh penggunaan screen terhadap kelelahan mata, karena pernyataan dari pihak Human Resources Development HRD, bahwa penelitian terhadap lay out tempat kerja sudah pernah dilakukan dan mereka telah menggunakan jasa konsultan. 3. Tidak dilakukannya pemeriksaan terhadap resolusi monitor yang digunakan oleh pekerja, hanya berpedoman pada jenis monitor yang digunakan yaitu monitor CRT, karena komputer yang digunakan di lokasi penelitian tidak satu jenis dan satu nama dagang. Iis Faizah Hanum: Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT. Indosat NSR Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008