Kelelahan Mata Mata .1 Anatomi Mata

2.2.2 Kelelahan Mata

Kelelahan mata dapat terjadi jika mata fokus kepada objek berjarak dekat, dalam waktu lama. Hal ini disebabkan karena otot–otot mata harus bekerja lebih keras untuk melihat objek berjarak sangat dekat, terutama jika disertai dengan pencahayaan yang menyilaukan. Kelelahan mata dikenal sebagai tegang mata atau Astenophia yaitu kelelahan okular atau ketegangan pada organ visual dimana terjadi gangguan pada mata dan sakit kepala sehubungan dengan penggunaan mata secara intensif. Keletihan visual menggambarkan seluruh gejala–gejala yang terjadi sesudah stress berlebihan terhadap setiap fungsi mata, diantaranya adalah tegang otot siliaris yang berakomodasi saat memandang objek yang sangat kecil dalam jarak yang sangat dekat. Terdapat tiga jenis Astenophia yaitu Astenophia Acomodatif, Astenophia Musculer, dan Astenophia Neurastenik. Astenophia pada operator komputer merupakan Astenophia Acomodatif yang disebabkan oleh kelelahan otot siliaris. Pada keadaan normal, cahaya yang datang dari jarak tidak terhingga akan terfokus pada retina, demikian pula bila benda jauh didekatkan. Hal ini diakibatkan oleh adanya daya akomodasi mata yang bila benda didekatkan, maka bayangan benda dapat difokuskan pada retina atau makula lutea. Mata akan berakomodasi untuk melihat jelas benda pada jarak yang berbeda-beda sehingga bayangan benda akan tetap terfokus pada retina. Akomodasi adalah kemampuan lensa untuk mencembung yang terjadi akibat kontraksi otot siliaris Ilyas, 2003. Iis Faizah Hanum: Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT. Indosat NSR Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 Saat seseorang bekerja melihat objek bercahaya di atas dasar berwarna pada jarak dekat secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, menyebabkan mata harus berakomodasi dalam jangka waktu yang panjang. Kelelahan mata menyebabkan daya akomodasi menurun. Terdapat beberapa gejala kelelahan mata yaitu : a. Gejala okular; merupakan gejala seperti mata merasa tidak nyaman, panas, sakit, cepat lelah, merah, dan berair Asyari, 2002 b. Gejala visual; terjadi karena mata mengalami gangguan untuk memfokuskan bayangan pada retina. Mata menjadi sensitif terhadap cahaya. Kelelahan ini akan menyebabkan penglihatan ganda atau kabur. Penglihatan yang kabur biasanya berkaitan dengan akomodasi, karena otot siliaris gagal untuk memfokuskan atau mengalami kejang dan kelelahan Asyari,2002. Ketajaman penglihatan juga dapat menurun sewaktu-waktu, terutama pada saat keadaan daya tahan tubuh menurun atau mengalami kelelahan Mangunkusumo, 2002 c. Gejala umum lainnya yang sering dikeluhkan akibat kelelahan mata adalah rasa sakit kepala, sakit punggung, pinggang, dan vertigo Mangunkusumo, 2002. Menurut Mangunkusumo 2002, kelelahan mata juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dikelompokkan atas faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor-faktor tersebut yaitu : a. Faktor Intrinsik; merupakan faktor yang berasal dari tubuh yang terdiri atas: Iis Faizah Hanum: Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT. Indosat NSR Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 1. Faktor okular, yaitu kelainan mata berupa Ametropia dan Heteroforia. Ametropia adalah kelainan refraksi pada mata kiri dan kanan tetapi tidak dikoreksi. Heteroforia merupakan kelainan dimana sumbu penglihatan dua mata tidak sejajar sehingga kontraksi otot mata untuk mempertahankan koordinasi bayangan yang diterima dua mata menjadi satu bayangan, lebih sulit. Apabila hal ini berlangsung lama, akan terjadi kelelahan mata. 2. Faktor konstitusi, adalah faktor yang disebabkan oleh keadaan umum seperti tidak sehat atau kurang tidur. b. Faktor Ekstrinsik; yang terdiri atas : 1. Kuantitas iluminasi; cahaya yang berlebihan dapat menimbulkan silau, pandangan terganggu , dan menurunnya sensitivitas retina. 2. Kualitas iluminasi; meliputi kontras, sifat cahaya flicker, dan warna. Kontras berlebihan atau kurang, cahaya berkedip atau menimbulkan flicker, dan warna-warna terang, akan menyebabkan mata menjadi cepat lelah 3. Ukuran objek yang dilihat; objek berukuran kecil memerlukan penglihatan dekat, sehingga membutuhkan kemampuan akomodasi yang lebih besar. Jika hal ini terjadi terus-menerus, mata menjadi cepat lelah. 4. Waktu kerja; waktu kerja yang lama untuk melihat secara terus- menerus pada suatu objek, dapat menimbulkan kelelahan mata. Iis Faizah Hanum: Efektivitas Penggunaan Screen Pada Monitor Komputer Untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre Di PT. Indosat NSR Tahun 2008, 2008. USU e-Repository © 2008 Diagnosis terjadinya kelelahan mata dapat ditegakkan melalui anamnesa dan pemeriksaan objektif. Dari anamnesa diketahui adanya keluhan seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, mata terasa perih, panas dan berair. Pada pemeriksaaan objektif ditemukan adanya penurunan kemampuan akomodasi berupa peningkatan atau pemanjangan punctum proksimum yang berarti menurunnya amplitudo akomodasi. 2.3 Komputer 2.3.1 Monitor Komputer