Desain Tempat dan Waktu Tempat Waktu Populasi dan Sampel Populasi Sampel Kriteria inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi:

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Desain

Penelitian ini menggunakan metode randomized clinical trial dengan tehnik double blind. Random dilakukan dengan memakai cara Randomisasi Blok. Double blind dilaksanakan dengan cara: Pasien yang sudah dibagi secara random oleh relawan, ditentukan obat apa yang disuntikkan. Kedua obat dibuat dalam pengenceran yang sama, yaitu 2 cc dalam syringe 3 cc. Yang menentukan adalah seorang relawan. Relawan tadi memberikan obat yang sudah ditentukan kepada peneliti dalam amplop putih dengan instruksi yang tertulis di dalamnya. Lalu peneliti sendiri yang menyuntikkan obat tadi . VAS sebelum dan sesudah pembedahan dinilai dan dicatat oleh peneliti. Setelah semua sampel terkumpul relawan memberikan daftar identitas pasien dan jenis obat yang diberikan kepada pasien selama penelitian.

3.2. Tempat dan Waktu

a. Tempat

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan

b. Waktu

September 2007 sd Desember 2007 18

3.3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah seluruh pasien yang menjalani pembedahan dengan anestesi umum di RSUP HAM Medan.

b. Sampel

Diambil dari pasien yang menjalani anestesi umum. Jenis operasi : digestif, onkologi, orthopaedi,THT, plastik,gynekologi. Status fisik: ASA 1-2. Setelah dihitung secara statistik, seluruh sampel dibagi secara random menjadi 2 kelompok. Kelompok I mendapat ketorolak 1 jam sebelum sayatan pertama. Dilanjutkan dengan premedikasi petidin dan midazolam dilanjutkan prosedur tetap anestesi umum. Kelompok II mendapat dinastat 1 jam sebelum sayatan pertama. Dilanjutkan dengan premedikasi petidin dan midazolam dilanjutkan prosedur tetap anestesi umum.

3.4. Kriteria inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria Inklusi:

1. Bersedia ikut dalam penelitian 2. Usia 17-60 tahun 3. Dilakukan anestesia umum. 4. Operasi: onkologi, orhopaedi, THT, plastik,gynaekologi. 5. PS ASA 1-2 6. VAS pre operasi 0-1. 7. Berat badan 50 kg. 8. Nyeri somatik post operasi 19

b. Kriteria Ekslusi:

Dokumen yang terkait

Perbandingan Nilai Visual Analogue Scale dan Efek Samping dari Gabapentin 900 Mg dengan Gabapentin 1200 Mg per Oral sebagai Preemptif Analgesia Pascabedah dengan Spinal Anestesi

3 144 116

Perbandingan Efek Analgesia Parasetamol 15 mg/kgBB Intravena Dengan Metamizol 15 mg/kgBB Intravena Sebagai Preventif Analgesia Pada Pembedahan Pasien Anak Dengan Anestesi Umum

2 63 94

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 15

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 1 2

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 7

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 21

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 3

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 2 15

Efek Ketorolak 30 Mg Intravena Sebagai Preemptive Analgesia Pada Operasi

0 0 51

Perbandingan Nilai Visual Analogue Scale dan Efek Samping dari Gabapentin 900 Mg dengan Gabapentin 1200 Mg per Oral sebagai Preemptif Analgesia Pascabedah dengan Spinal Anestesi

0 0 8