Kriteria Ekslusi: Besar Sampel Cara kerja Identifikasi Variabel

b. Kriteria Ekslusi:

1. Memerlukan analgetik selain yang diteliti 2. Dikombinasilkan dengan regional anestesi. 3. Post operasi masih terintubasi. 4. Alergi terhadap obat yang diteliti 5. Menderita ulkus pepticum dan faal hemostasis 6. Penderita riwayat asthma. 7. Riwayat pemakai obat-obatan penghilang nyeri yang berlama-lama 8. Operasi lebih dari 2 jam. 9. Operasi daerah anus, rongga dada, rongga perut atas. 10. Pasien post trauma.

3.5. Besar Sampel

Besar sampel dihitung dengan rumus: 17 N 1 =N 2 = 2 Z g + Z S 2 X 1 – X 2 Kesalahan tipe I = 5, hipotesis dua arah, maka Z g=1,96 Kesalahan tipe II=10, maka Z =1,28 Simpangan baku gabungan studi pendahulunya = 0,94 Selisih minimal yang dianggap bermakna = 1 N1=N2= 1,96+1,28 0,94 2 2 1 N1=N2= 21 Total pasien untuk kedua kelompok = 42

3.6. Cara kerja

a. Setelah mendapat informed consent dan disetujui komite ethic semua sampel dinilai VAS sebelum menjalani operasi. 20 b. Pasien PS ASA I-II dibagi secara random menjadi 2 grup. c. Grup ketorolak mendapat ketorolak 30 mg iv 1 jam sebelum sayatan pertama, lalu dilanjutkan premedikasi petidin 1 mgkg im dan midazolam 0,1 mgkg im sebelum GA, grup parecoxib mendapat parecoxib 40 mg iv 1 jam sebelum sayatan pertama dilanjutkan premedikasi petidin 1 mgkg dan midazolam 0,3 mgkg im sebelum GA. d. Kedua grup menjalani GA dengan manitenance N 2 O + O 2 + titrasi halotan yang sudah standard dilakukan di RS HAM. e. Kedua grup paska pembedahan diperlakukan sama dengan mendapat ketorolak 30 mg iv 8 jam setelah injeksi pertama. f. Post op kedua grup pasien dinilai VAS 1 jam, 2 jam, 3 jam,4 jam, 5 jam. g. Pasien mendapat tambahan analgetik bila VAS 7. analgetik yang diberi petidin 1 mg kg i.m. h. Kedua hasil VAS pre dan post op dibandingkan secara statistik. 21 KERANGKA DESAIN PENELITIAN POPULASI SAMPEL Ketorolak + Premed Petidin dan Midazolam Parecoxib + Premed Petidin dan Midazolam Kriteria eksklusi GA Kriteria inklusi GA Post op VAS VAS ketorolak

3.7. Identifikasi Variabel

a. Variable bebas:

Dokumen yang terkait

Perbandingan Nilai Visual Analogue Scale dan Efek Samping dari Gabapentin 900 Mg dengan Gabapentin 1200 Mg per Oral sebagai Preemptif Analgesia Pascabedah dengan Spinal Anestesi

3 144 116

Perbandingan Efek Analgesia Parasetamol 15 mg/kgBB Intravena Dengan Metamizol 15 mg/kgBB Intravena Sebagai Preventif Analgesia Pada Pembedahan Pasien Anak Dengan Anestesi Umum

2 63 94

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 15

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 1 2

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 7

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 21

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 3

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 2 15

Efek Ketorolak 30 Mg Intravena Sebagai Preemptive Analgesia Pada Operasi

0 0 51

Perbandingan Nilai Visual Analogue Scale dan Efek Samping dari Gabapentin 900 Mg dengan Gabapentin 1200 Mg per Oral sebagai Preemptif Analgesia Pascabedah dengan Spinal Anestesi

0 0 8