2.4. Hipotesis Penelitian
Penggunaan faktor-faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, bibit, dan pupuk berpengaruh nyata terhadap produksi di daerah penelitian.
Novita Rahma Pulungan : Prospek Pengembangan Tanaman Hias Aglaonema Di Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008
III. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive sengaja, yaitu di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan alasan bahwa Kota Medan merupakan
salah satu kota yang memiliki potensi lahan yang besar pada usahatani tanaman hias aglaonema.
3.2. Metode Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah “Metode Sensus”. Menurut Sudjana 1992 metode sensus terjadi apabila setiap anggota
atau karakteristik yang ada di dalam populasi dikenai penelitian. Hal ini disebabkan populasi yang ada kurang dari 30.
Populasi adalah petani yang menanam tanaman hias aglaonema yang berada di Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara. Dalam penelitian ini,
populasi sekaligus menjadi sampel sehingga metode yang digunakan adalah metode sensus, dengan mengambil seluruh populasi menjadi sampel. Jumlah
populasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Novita Rahma Pulungan : Prospek Pengembangan Tanaman Hias Aglaonema Di Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 2. Jumlah Sampel Petani Tanaman Hias Aglaonema di Kota Medan No.
Kecamatan Populasi
Sampel
1. Medan Denai
2 2
100 2. Medan
Selayang 2
2 100
3. Medan Amplas
2 2
100 4. Medan
Barat 3
3 100
5. Medan Petisah
2 2
100 6. Medan
Timur 2
2 100
7. Medan Marelan
1 1
100
Total 14
14
Sumber: Dinas Pertanian Kota Medan, 2006
3.3. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari petani melalui
metode wawancara dengan menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
3.4. Metode Analisis Data