30
dan kepala digunakan dalam pengkajian pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Sedangkan lingkar lengan atas LLA dan lingkar lengan otot
atas LOLA digunakan untuk menilai status nutrisi. Satuan ukuran untuk LLA adalah sentimeter. LLA diukur dengan menggunakan alat ukur yang
umum digunakan tukang jahit tape around. Pengukuran dilakukan pada titik tengah lengan yang tidak dominan.
Lingkar pergelangan tangan merupakan area pengkajian yang digunakan untuk menilai bentuk atau kerangka tubuh manusia. Untuk mengukurnya,
meteran diletakkan sekeliling bagian distal pergelangan tangan dekat prosesus stiloideus. Bila hasil pengukuran lebih dari 10,4 cm, kerangka
atau bentuk tubuh dianggap besar. Jika hasilnya 9,6-10,4 cm kerangka atau bentuk tubuh dianggap sedang, dan jika kurang dari 9,6 cm dianggap kecil
Potter Perry, 1992.
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakuakan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik yamg berhubungan dengan masalah malnutrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah
head to toe yaitu dari kepala sampai ke kaki. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap tanda-tanda atau gejala klinis defesiensi nutrisi.
c. Pemeriksaan Biokimia
Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaanini adalah kadar total limfosit, albumin serum, zat besi, transferin serum, kreatinin, hemoglobin,
hematokrit, keseimbangan nitrogen, dan tes antigen kulit Barkaukus, 1995. Hasil
31
pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan risiko status nutrisi buruk meliputi penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit, albumin serum
kurang dari 3,5 grdl, dan peningkatan atau penurunan kadar kolestrol Taylor, 1989.
d. Riwayat Diet
Kira-kira remaja putri disekolah menegah pernah mencoba diet sedikitnya satu kali, dan 40 nya berdiet disembarang waktu. Untuk mengetahui riwayat
diet seseorang,kita bisa melakukan wawancara mengenai status gizi, kesehatan, sosial-ekonomi, dan budaya orang tersebut, yang berpengaruh terhadap status
nutrisinya. Analisis diet klien dapat dilakukan dengan menggunakan kelompok makanan harian daily food groups dan tabel komposisi makanan food
composition table. Pengkajian asupan makanan dan pola makan meliputi pengkajian dan informasi mengenai makanan yang biasa dikonsumsi, persiapan
makanan, dan kebiasaan makan. Pola makan dan kebiasaan makan dipengaruhi oleh budaya, latar belakang etnis, status sosial ekonomi, dan aspek psikologi.
Berikut adalah faktor resiko yang menyebabkan gangguan nutrisi 1.
Riwayat diet a.
Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan b.
Asupan makanan tidak adekuat c.
Diet yang salah atau ketat d.
Kurang persediaan makanan selama 10 hari atau lebih e.
Pemberian nutrisi melalui intravena total parenteral nutrisi selama10 hari atau lebih
32
f. Tidak adekuatnya penyediaan bahan makanan
g. Tidak adekuatnya fasilitas penyiapan bahan makanan
h. Tidak adekuatnya fasilitas penyimpanan bahan makanan
i. Ketidakmampuan fisik
j. Lansia yang tinggal dan makan sendiri.
2. Riwayat penyakit medis
a. Adanya riwayat berat badan berlebih atau kurang
b. Penurunan berat badan dan tinggi badan
c. Mengalami penyakit tertentu
d. Riwayat pembedahan pada system gastrointestinal
e. Anoreksia
f. Mual dan muntah
g. Diare
h. Alkoholisme
i. Gangguan yang mengenai organ tertentu kanker, hati, ginjal, tiroid,
dan paratiroid, serta penyakit adrenal. j.
Disabilitas mental k.
Kehamilan remaja l.
Terapi radiasi 3.
Riwayat pemakaian obat-obatan : aspirin, antibiotika, antasida, anti- depresan, agen anti-hipersentivitas, agens anti inflamasi, agens anti-
33
neoplastik, digitalis, laksatif, diuretic, natrium klorida, dan vitamin atau preparat nutrient lain.
2. Analisa data