24
5. Kelompok Rentan Gizi
Kelompok rentan gizi ialah kelompok masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi, bila suatu masyarakat terkena kekurangan penyediaan
bahan makanan. Pada umumnya kelompok ini berhubungan dengan proses pertumbuhan yang relatif pesat, yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah
relatif besar Alimul Aziz, 2012. 1.
Kelompok bayi Kebutuhan bayi akan zat-zat gizi adalah yang paling tinggi, bila
dinyatakan dalam satuan berat badan, karena bayi sedang ada dalam periode pertumbuhan yang sangat pesat. Bayi sehat yang dilahirkan
dengan berat badan cukup sekitar 2,5-3,5 kg akan mencapai kelipatan berat badannya dalam waktu enam bulan Alimul Aziz, 2012.
Kebutuhan bayi akan enersi adalah 110-100 kalkg berat badan sehari dan kebutuhannya akan protein adalah 3-4 gramkg berat badan sehari. Usus
neonatus masih steril tidak mengandung flora, sampai mengonsumsi makanan ASI pertama dari luar. Flora usus ini sanggup mensintesa
berbagai vitamin B-kompleks dan vitamin K. Sampai umur enam bulan, bayi cukup diberi makanan minuman ASI. Frekwensi pemberian
makanan dan bentuk makanan yang diberikan kepada bayi sebaiknya sesuai dengan kondisi anatomis dan fungsional alat pencernaannya
Alimul Aziz, 2012 2.
Anak balita
25
Anak balita juga merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kg
berat badannya. Anak balita ini justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi KKP. Di Indonesia anak
kelompok balita menunjukkan prevalensi paling tinggi untuk penyakit KKP dan defisiensi vitamin A serta anemia defisiensi Fe Alimul Aziz,
2012. 3.
Kelompok anak sekolah Kelompok anak sekolah pada umumnya mempunyai kondisi gizi yang
lebih baik dari pada kelompok balita, karena kelompok umur sekolah ini sudah mudah dijangkau oleh berbagai upaya perbaikan gizi yang
dilakukan oleh pemerintah melalaui Usaha Kesehatan Sekolah UKS Alimul Aziz, 2012.
4. Kelompok remaja
Kelompok umur remaja menunjukkan fase pertumbuhan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar jumlahnya.
5. Kelompok ibu hamil
Ibu yang sedang hamil bersangkutan pula dengan proses pertumbuhan, yaitu pertumbuhan fetus yang ada di dalam kandungan dan pertumbuhan
berbagai organ ibu pendukung proses kehamilan tersebut, seperti alat kandungan, mammae, dan lainnya. Kondisi gizi dan konsumsi ibu yang
sedang hamil akan berpengaruh pada kondisi fetus dan neonatus setelah lahir Alimul Aziz, 2012.
26
6. Ibu yang menyusukan
Postpartum badan ibu menyesuaikan kembali alat-alat kandungan menjadi bentuk normal seperti sebelum kehamilan, sedangkan mamae menyiapkan
diri dan mulai berfungsi menghasilkan ASI. Melalui ASI zat-zat yang diperlukan neonatus diberikan dari tubuh ibunya dari persediaan yang
telah dipersiapkan terlebih dahulu Alimul Aziz, 2012. 7.
Manusia lanjut usia Lansia dimasukkan ke dalam kelompok rentan gizi, meskipun tidak ada
hubungannya dengan pertumbuhan badan, bahkan sebaliknya sudah terjadi involusi dan degenerasi jaringan dan sel-selnya. Timbulnya kerentanan
terhadap kondisi gizi disebabkan kondisi fisik, baik anatomis maupun fungsionalnya Alimul Aziz, 2012.
B. Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Nutrisi
1. Pengkajian
Status nutrisi seseorang, dapat dikaji dengan menggunakan pedoman A-B-C-D. A : Pengukuran antropometrik antropometric measurements
B : Data biomedis biomedical data C : Tanda-tanda klinis status nutrisi clinical signs
D : Diet dietary