Kadar air Hasil Pengujian Aktivitas Anti-

31 Hasil uji iritasi menunjukkan bahwa semua sukarelawan memberikan hasil negatif terhadap reaksi iritasi yang diamati yaitu eritema dan edema. Dari hasil uji iritasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan krim yang dibuat aman untuk digunakan Tranggono dan Latifah, 2007.

4.5 Hasil Pengujian Aktivitas Anti-

aging Pengujian aktivitas anti- aging dengan menggunakan skin analyzer Aramo, di mana parameter uji meliputi: pengukuran kadar air moisture , pengukuran kehalusan kulit evenness dan besar pori pore , pengukuran banyaknya noda spot , pengukuran keriput wrinkle dan kedalaman keriput wrinkle ’s depth. Pengukuran aktivitas anti- aging dimulai dengan mengukur kondisi kulit awal sebelum dilakukan perawatan, hal ini bertujuan untuk dapat melihat seberapa besar pengaruh krim yang digunakan dalam memulihkan kulit yang telah mengalami penuaan tersebut. Hasil pengukuran aktivitas anti- aging akan dibahas per parameter.

4.5.1 Kadar air

Moisture Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan alat moisture checker yang terdapat dalam perangkat skin analyzer Aramo. Hasil pengukuran yang terdapat pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.1 di bawah ini: Dari hasil pengukuran dapat dilihat bahwa, kondisi awal kadar air pada kulit semua kelompok sukarelawan terjadi dehidrasi dan setelah pemakaian krim selama empat minggu kondisi kulit semua kelompok sukarelawan menjadi normal. Menurut Human 1987 minyak alpukat dapat bersifat sebagai emolien, melembutkan dan melembabkan kulit. Peran kelembapan kulit adalah untuk Universitas Sumatera Utara 32 menjaga kadar air yang berada dalam kulit dalam rangka mempertahankan elastisitasnya Prianto, 2014. Tabel 4.5 Data hasil pengukuran kadar air Moisture pada kulit punggung tangan sukarelawan Krim Sukarelawan Persentase kadar air Kondisi awal Perawatan minggu I II III IV A 1 29 29 29 29 29 2 30 30 30 30 30 3 30 30 30 30 31 29,7±0,57 29,7±0,57 29,7±0,57 29,7±0,57 30,0±1,00 B 1 29 30 32 32 33 2 27 29 30 31 32 3 28 30 32 33 33 28,0±1,00 29,7±0,57 31,3±1,15 32,0±1,00 32,7±0,57 C 1 26 28 30 32 33 2 27 29 31 33 33 3 29 31 31 33 34 27,3±1,52 29,3±1,52 30,7±0,57 32,7±0,57 33,3±0,57 D 1 27 30 31 32 34 2 25 28 30 33 34 3 26 29 32 33 35 26,0±1,00 29,0±1,00 31,0±1,00 32,7±0,57 34,3±0,57 E 1 25 28 31 33 35 2 26 29 33 34 36 3 27 30 32 33 35 26,0±1,00 29,0±1,00 32,0±1,00 33,3±0,57 35,3±0,57 F 1 26 29 31 36 37 2 26 29 34 35 38 3 28 31 33 35 38 26,7±1,15 29,7±1,15 32,7±1,52 35,3±0,57 37,7±0,57 Keterangan: Normal 30-50; Dehidrasi 0-29; Hidrasi 51-100 Aramo, 2012 Krim A : Dasar krim blanko Krim B : Krim minyak alpukat 5 Krim C : Krim minyak alpukat 10 Krim D : Krim minyak alpukat 15 Krim E : Krim minyak alpukat 20 Krim F : Krim pembanding dari produk pasaran Universitas Sumatera Utara 33 Gambar 4.1 Grafik hasil pengukuran kadar air Moisture pada kulit punggung tangan sukarelawan kelompok blanko, krim minyak alpukat 5, 10, 15, 20 dan pembanding selama empat minggu perawatan. Pada uji Anova, kadar air pada kulit yang di uji dengan uji parametrik One Way Anova dilanjutkan dengan Turkey dan LSD, setelah empat minggu data diuji secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 pada dua minggu hingga empat minggu perawatan. Perbedaan ini menunjukkan adanya perubahan kondisi kulit menjadi lebih baik.

4.5.2 Kehalusan