23 yang sama untuk semua formula dengan konsentrasi minyak alpukat yang
berbeda. 3.6
Pemeriksaan terhadap sediaan 3.6.1 Pemeriksaan homogenitas
Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang sesuai, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1979.
3.6.2 Pengukuran pH sediaan
Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter. Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar pH netral
pH 7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan
dengan tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dalam 99 ml air suling. Kemudian elektroda dicelupkan
dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan Rawlins, 2002.
3.6.3 Penentuan tipe emulsi sediaan
Penentuan tipe emulsi sediaan dilakukan dengan penambahan sedikit biru metil ke dalam sediaan, jika larut sewaktu diaduk, maka emulsi tersebut
adalah tipe minyak dalam air Ditjen POM, 1985.
3.6.4 Pengamatan stabilitas sediaan
Masing-masing formula krim dimasukkan ke dalam pot plastik, disimpan pada suhu kamar dan diukur parameter-parameter kestabilan seperti bau, warna,
Universitas Sumatera Utara
24 dan pH dievaluasi selama penyimpanan 12 minggu dengan pengamatan setiap 2
minggu National Health Surveillance Agency, 2005.
3.7 Uji Iritasi Terhadap Sukarelawan Uji iritasi dilakukan terhadap 10 orang sukarelawan untuk mengetahui
apakah sediaan yang dibuat dapat menyebabkan reaksi iritasi. Krim yang dipakai untuk uji iritasi adalah krim dengan konsentrasi tertinggi yaitu krim minyak
alpukat 20. Kosmetika dioleskan dibelakang telinga, kemudian dibiarkan selama 24
jam dan lihat perubahan yang terjadi pada kulit Wasitaatmadja, 1997. Reaksi iritasi yang diamati yaitu eritema dan edema dengan sistem skor. Eritema: tidak
eritema 0, sangat sedikit eritema 1, sedikit eritema 2, eritema sedang 3, eritema sangat parah 4. Edema: tidak edema 0, sangat sedikit edema 1, sedikit edema 2,
edema sedang 3, edema sangat parah 4 Barel dkk., 2009.
3.8 Pengujian aktivitas anti-