PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

90

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN

IV.1.1. Variasi Parameter dan Lapisan Untuk Desain Perkerasan Lentur Dalam BAB ini akan dilakukan desain perkerasan lentur berupa perhitungan tebal perkerasan. Perhitungan tebal perkerasan ini akan menggunakan langkah-langkah perhitungan pada Bina Marga 2013, namun masih menjadikan Bina Marga Pt T-01-2002-B sebagai refrensi dalam pengerjaan desain. Karena dalam proses perhitungannya, metode Metode Bina Marga 2002 masih digunakan dalam desain Bina Marga 2013, sesuai dengan yang di bahas pada BAB sebelumnya. Dalam perencanaan berikut, ada dua parameter desain yang di variasikan yaitu berupa nilai ESAL dan CBR tanah dasar. Untuk nilai ESAL sendiri memiliki 3 variasi yaitu 2 x 10 6 ESAL, 20 x 10 6 ESAL, dan 200 x 10 6 ESAL. Sedangkan untuk nilai CBR terdapat 5 variasi, yaitu CBR 2, 4, 6, 8, dan 10. Selain variasi parameter nilai ESAL dan CBR, dalam perencanaan ini juga ada 2 variasi lapisan perkerasan lentur yaitu variasi material penyusun lapisannya, seperti Lapisan Tipe A ; Surface AC-WC, Base CTB, Subbase CTSB, dan Subgrade. Tipe B ; Surface AC-WC, Base CTB, Subbase Granular Kelas B, dan Subgrade. Maka untuk desain tebal perkerasan lentur ini dengan variasi nilai ESAL dan CBR serta 2 tipe variasi material didapat 15 perencanaan tebal perkerasan untuk masing-masing tipe lapisan, seperti berikut ini : 91 Tabel 4.1 Rencana Desain Tebal Lapis Perkerasan Perkerasan CBR ESAL A 2 2 × 10 6 B 4 2 × 10 6 C 6 2 × 10 6 D 8 2 × 10 6 E 10 2 × 10 6 F 2 20 × 10 6 G 4 20 × 10 6 H 6 20 × 10 6 I 8 20 × 10 6 J 10 20 × 10 6 K 2 200 × 10 6 L 4 200 × 10 6 M 6 200 × 10 6 N 8 200 × 10 6 O 10 200 × 10 6 IV.1.2. Data Perencanaan Lainnya Selain data variasi nilai ESAL dan CBR seperti yang di atas, dalam perencanaan desain perkerasan lentur dalam menghitung tebal perkerasannya, dibutuhkan data-data lainnya. Data-data berikut merupakan data asumsi yang dipilih untuk keperluan desain dengan catatan data berikut diambil dari refrensi Bina Marga Pt T-01-2002-B dan Bina Marga 2013. 92 Data asumsi yang diambil adalah sebagai berikut : a. Nilai Reliabilitas R dan Zr Tabel 4.2 Nilai Reliabilitas dan Standar Normal Deviate Reliabilitas, R Standar normal deviate, Zr 50 0.000 60 -0.253 70 -0.524 75 -0.674 80 -0.841 85 -1.037 90 -1.282 91 -1.340 92 -1405 93 -1.476 94 -1.555 95 -1.645 96 -1.751 97 -1.881 98 -2.054 99 -2.327 99.9 -3.090 99.99 -3.750 R = 95 dan Zr = -1.645 b. Kemampuan Pelayanan Serviceabiliy Indeks Permukaan Awal IPo = 4.2 untuk jalan baru Indeks Permukaan Akhir IPt = 2.5 untuk jalan arteri untuk lalu lintas berat Indeks Permukaan Hancur IPf = 1.5 c. Koefisien Drainase m 2 dan m 3 diasumsikan = 1 d. Standar Deviasi So 93 Nilai So untuk Perkerasan Lentur = 0.4 sampai 0.5 Nilai So untuk Perkerasan Kaku = 0.3 sampai 0.4 Maka untuk nilai So yang diambil adalah = 0.45 e. Nilai Modulus, Koefisien Relatif Lapisan, Poisson Rasio Karena ada 2 Tipe Lapisan Perkerasan maka masing-masing nilai modulus, koefisien relative, dan Poisson Rasio di tampilkan dalam tabel berikut :  Tipe A AC-WC, CTB, CTSB, dan Subgrade Tabel 4.3 Nilai Modulus, Koefisien Relatif dan Poisson Rasio Tipe A  Tipe B AC-WC, CTB, Granular Kelas B, dan Subgrade Tabel 4.4 Nilai Modulus, Koefisien Relatif dan Poisson Rasio Tipe B Lapisan Perkerasan Modulus Resilient Mr psi Koefisien Relatif a Poisson Rasio µ AC-WC 159500 0.31 0.4 CTB 215193.1487 0.27 0.35 CTSB 72518.868 0.27 0.35 Subgrade 3000 6000 0.45 9000 12000 15000 Lapisan Perkerasan Modulus Resilient Mr psi Koefisien Relatif a Poisson Rasio µ AC-WC 159500 0.31 0.4 CTB 215193.1487 0.27 0.35 Granular Kelas B 24019.6793 0.13 0.35 Subgrade 3000 6000 0.45 9000 12000 15000 94 IV.1.3. Perhitungan Tebal Perkerasan Setelah data-data perencanaan dipersiapkan, selanjutnya dapat dimulai perhitungan tebal perkerasan, yaitu dengan menggunakan persamaan 3.1 yaitu : a. Perhitungan Tebal Perkerasan Tipe A AC-WC, CTB, CTSB, dan Subgrade  Perkerasan A CBR 2 dan 2 x 10 6 ESAL  Perhitungan ITP 1 Dengan cara trial dan error maka didapat ITP 1 = 1.065  Perhitungan ITP 2 Dengan cara trial dan error maka didapat ITP 2 = 1.719  Perhitungan ITP 3 Dengan cara trial dan error maka didapat ITP 3 = 5.616 95 Setelah didapat nilai ITP, maka tebal perkerasan dapat dihitung dengan rumus : Karena tebal perkerasan untuk lapisan kedua tidak memenuhi tebal minimum CTB yaitu 15 cm 6 in maka digunakan tebal D 2 = 15 cm 96 Untuk perencanaan lainnya dengan variasi CBR dan ESAL, dilakukan dengan cara yang sama dengan langkah-langkah di atas Perkerasan B – Perkerasan O,hasil perhitungan berikutnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Akumulai Tebal Perkerasan Tipe A AC-WC, CTB, CTSB, dan Subgrade Perkerasan CBR ESAL D1 in D2 in D3 in A 2 2 × 10 6 3.4 6 11 B 4 2 × 10 6 3.4 6 6.7 C 6 2 × 10 6 3.4 6 6 D 8 2 × 10 6 3.4 6 6 E 10 2 × 10 6 3.4 6 6 F 2 20 × 10 6 5.3 6 16 G 4 20 × 10 6 5.3 6 10.8 H 6 20 × 10 6 5.3 6 8.1 I 8 20 × 10 6 5.3 6 6.3 J 10 20 × 10 6 5.3 6 6 K 2 200 × 10 6 7.9 6 22 L 4 200 × 10 6 7.9 6 15.5 M 6 200 × 10 6 7.9 6 12.2 N 8 200 × 10 6 7.9 6 10 O 10 200 × 10 6 7.9 6 8.4 97 b. Perhitungan Tebal Perkerasan Tipe B AC-WC, CTB, Granular B, dan Subgrade  Perkerasan A CBR 2 dan 2 x 10 6 ESAL  Perhitungan ITP 1 Dengan cara trial dan error maka didapat ITP 1 = 1.065  Perhitungan ITP 2 Dengan cara trial dan error maka didapat ITP 2 = 2.652  Perhitungan ITP 3 Dengan cara trial dan error maka didapat ITP 3 = 5.616 Setelah didapat nilai ITP, maka tebal perkerasan dapat dihitung dengan rumus : Karena tebal perkerasan untuk lapisan kedua tidak memenuhi tebal minimum CTB yaitu 15 cm 6 in maka digunakan tebal D 2 = 15 cm 98 Untuk perencanaan lainnya dengan variasi CBR dan ESAL, dilakukan dengan cara yang sama dengan langkah-langkah di atas Perkerasan B – Perkerasan O,hasil perhitungan berikutnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 4.6 Akumulai Tebal Perkerasan Tipe B AC-WC, CTB, Granular B, dan Subgrade Perkerasan CBR ESAL D1 in D2 in D3 in A 2 2 × 10 6 3.4 6 22.7 B 4 2 × 10 6 3.4 6 13.9 C 6 2 × 10 6 3.4 6 9.2 D 8 2 × 10 6 3.4 6 6.2 E 10 2 × 10 6 3.4 6 6 F 2 20 × 10 6 5.3 8.2 28.4 G 4 20 × 10 6 5.3 8.2 17.6 H 6 20 × 10 6 5.3 8.2 12 I 8 20 × 10 6 5.3 8.2 8.2 J 10 20 × 10 6 5.3 8.2 6 K 2 200 × 10 6 7.9 11.1 34.9 L 4 200 × 10 6 7.9 11.1 21.4 M 6 200 × 10 6 7.9 11.1 14.5 N 8 200 × 10 6 7.9 11.1 9.9 O 10 200 × 10 6 7.9 11.1 6.6 99

IV.2 PERHITUNGAN NILAI REGANGAN DENGAN PROGRAM KENPAVE