99
IV.2 PERHITUNGAN NILAI REGANGAN DENGAN PROGRAM KENPAVE
Seperti yang telah dijabarkan di atas, hasil dari desain perkerasan lentur tersebut didapatkan nilai tebal perkerasan lentur untuk masing-masing tipe
perkerasan yang di desain. Tahap selanjutnya merupakan perhitungan nilai regangan pada masing-masing tipe perkerasan. Data regangan tersebut nantinya akan
digunakan untuk mengetahui nilai repetisi beban untuk rutting. IV.2.1. Perhitungan Nilai Regangan Pada Perkerasan
Dalam proses running program KENPAVE untuk Tipe A, dilaksanakan sebanyak 15 kali, disesuai kan dengan perencanaan tebal perkerasan yang telah
dibahas di atas. Berikut langkah-langkah perhitungannya ; 1.
Buka program KENPAVE, dan atur data path untuk penyimpanan hasil perhitungan program. Pada gambar dibawah file disimpan dalam
C:\Users\ACER\Desktop\model\
Gambar 4.1 Tampilan Awal Program KENPAVE
100
2. Klik menu LAYERINP pada bagian kiri Asphalt untuk masuk ke menu
utama. Kemudian klik File
– New.
Gambar 4.2 Menu Utama LAYERINP 3.
Selanjutnya klik menu General, kemudian isi dengan input data yang terlihat seperti gambar.
Gambar 4.3 Tampilan Menu General
101
4. Klik menu Zcoord yang merupakan input data analisa perkerasan arah
vertical. Dalam perencanaan titik tinjauan di dua titik tinjauan. Pada Tipe A Perkerasan A, total tebal perkerasan adalah 20,3 inchi 3.4 in + 5.9 in + 11
in, maka titik tinjauan 1 = 20.3 in – 0.001 = 20.299 in dan titik tinjauan 2 =
20.3 in + 0.001 = 20.301 in.
Gambar 4.4 Tampilan Menu Zcoord
5. Setelah mengisi data pada menu Zcoord, selanjutnya klik menu Layer. Pada
menu ini, merupakan isian data tebal perkerasan dan nilai poisson ratio untuk masing-masing lapisan. Pada gambar diisi dengan tebal pada perkerasan Tipe
A Perkerasan A.
102
Gambar 4.5 Tampilan Menu Layer 6.
Selanjutnya klik menu Moduli – Period1, yang kemudian akan muncul
tampilan seperti dibawah. Menu ini merupakan nilai modulus elastisitas
untuk tiap lapis perkerasan.
Gambar 4.6 Tampilan Menu Modulli
103
7. Menu Load diisi seperti tampilan di bawah ini.
Gambar 4.7 Tampilan Menu Load 8.
Setelah kita selesai mengisi menu Load – OK akan keluar tampilan x dan y
koordinat seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.8 Tampilan Koordinat x dan y
104
Setelah selesai memasukkan data sesuai penjelasan di atas, klik Save as pada tampilan menu utama LAYERINP, kemudian beri nama sesuai keinginan. Pada data
ini hasil input data diberi nama A1. 9.
Kembali ke tampilan utama KENPAVE kemudian klik KENLAYER - OK sebagai proses running data yang telah diinput.
Gambar 4.9 Tampilan KENLAYER 10.
Selanjutnya untuk melihat sketsa data yang telah kita input, klik LGRAPH . Dapat kita lihat judul sketsa Tipe A Perkerasan A, sesuai input data yang diisi
dengan data desai Tipe A dengan tebal Perkerasan A
105
Gambar 4.10 Tampilan LGRAPH
11. Tahap akhir dalam program KENPAVE adalah mengetahui nilai regangan
yang dibutuhkan dari desain yang telah dirancang sebelumnya. Pada tampilan utama KENPAVE, klik EDITOR
– File – Open – A1. Kemudian akan tampil data berupa notepad dari data masukan yang telah dikerjakan juga nilai
regangannya.
106
Gambar 4.11 Tampilan dalam EDITOR
Gambar 4.12 Output Program KENPAVE
Hasil output pada Tipe A Perkerasan A adalah nilai tegangan dan regangan. Namun karena dalam tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui nilai rutting pada desain
perkerasan, maka data yang diambil adalah nilai regangan saja, yaitu pada titik 20.299 = 0.0001798 strain dan titik 20.301 = 0.0003732 strain. Langkah-langkah
running program KENPAVE untuk desain perkerasan lainnya Tipe B sama dengan
107
pengerjaan yang telah dijelaskan di atas. Berikut hasil running program KENPAVE untuk desain Tipe A dan Tipe B.
IV.2.2. Hasil Output Regangan dan Tegangan KENPAVE Setelah dilakukan running KENPAVE, maka output yang diketahui adalah berupa
regangan untuk masing-masing desain perkerasan yang dirancang. Selain regangan, nilai tegangan juga dilampirkan sebagai pembanding dengan nilai regangannya.
Berikut hasil output disajikan dalam tabel dibawah ini :
108
Tabel 4.7 Nilai Regangan Desain Tipe A AC-WC, CTB, CTSB, Subgrade
Perkerasan CBR
ESAL Nilai Regangan
strain Nilai Regangan
mikrostrain Nilai Regangan
Surface mikrostrain
A 2
2 × 10
6
0.000368 368
144.5
B 4
2 × 10
6
0.0004022 402.2
148.2
C 6
2 × 10
6
0.0003613 361.3
137.6
D
8 2 × 10
6
0.0003189 318.9
127.1
E 10
2 × 10
6
0.0002872 287.2
119.2
F 2
20 × 10
6
0.0002277 227.7
68.68
G 4
20 × 10
6
0.0002527 252.7
70.11
H 6
20 × 10
6
0.0002598 259.8
68.99
I
8 20 × 10
6
0.0002602 260.2
67.03
J
10 20 × 10
6
0.0002401 240.1
62.22
K 2
200 × 10
6
0.0001401 140.1
4.86
L 4
200 × 10
6
0.0001577 157.7
4.428
M
6 200 × 10
6
0.0001638 163.8
5.288
N
8 200 × 10
6
0.000166 166
6.458
O 10
200 × 10
6
0.0001659 165.9
7.777
109
Tabel 4.8 Nilai Tegangan Desain Tipe A AC-WC, CTB, CTSB, Subgrade
Perkerasan CBR ESAL
Nilai Tegangan strain
Nilai Tegangan mikrostrain
A 2
2 × 10
6
0.0001662 166.2
B 4
2 × 10
6
0.0001928 192.8
C 6
2 × 10
6
0.0001781 178.1
D 8
2 × 10
6
0.0001594 159.4
E 10
2 × 10
6
0.0001450 145
F 2
20 × 10
6
0.0001009 100.9
G 4
20 × 10
6
0.0001170 117
H 6
20 × 10
6
0.0001241 124.1
I
8 20 × 10
6
0.0001275 127.5
J 10
20 × 10
6
0.0001191 119.1
K 2
200 × 10
6
0.00006139 61.39
L 4
200 × 10
6
0.00007148 71.48
M
6 200 × 10
6
0.00007590 75.9
N 8
200 × 10
6
0.00007828 78.28
O
10 200 × 10
6
0.00007940 79.40
110
Tabel 4.9 Nilai Regangan Desain Tipe B AC-WC, CTB, Granular B, Subgrade
Perkerasan CBR
ESAL Nilai Regangan
strain Nilai Regangan
mikrostrain Nilai Regangan
Surface mikrostrain
A 2
2 × 10
6
0.0003094 309.4
155.2
B 4
2 × 10
6
0.0003518 351.8
156.3
C 6
2 × 10
6
0.000364 364
153.2
D
8 2 × 10
6
0.0003609 360.9
148
E 10
2 × 10
6
0.0003179 317.9
139.4
F 2
20 × 10
6
0.0001802 180.2
72.65
G 4
20 × 10
6
0.0002017 201.7
72.43
H 6
20 × 10
6
0.0002081 208.1
70.25
I
8 20 × 10
6
0.0002108 210.8
67.41
J
10 20 × 10
6
0.0002054 205.4
63.9
K 2
200 × 10
6
0.0001057 105.7
5.775
L 4
200 × 10
6
0.0001181 118.1
6.079
M
6 200 × 10
6
0.0001218 121.8
7.515
N
8 200 × 10
6
0.000124 124
9.193
O 10
200 × 10
6
0.0001252 125.2
11
111
Tabel 4.10 Nilai Tegangan Desain Tipe B AC-WC, CTB, Granular B, Subgrade
Perkerasan CBR
ESAL Nilai Tegangan
strain Nilai Tegangan
mikrostrain A
2 2 × 10
6
0.0001407 140.7
B 4
2 × 10
6
0.0001643 164.3
C 6
2 × 10
6
0.0001743 174.3
D 8
2 × 10
6
0.0001776 177.6
E 10
2 × 10
6
0.0001571 157.1
F 2
20 × 10
6
0.00008099 80.99
G 4
20 × 10
6
0.00009211 92.11
H 6
20 × 10
6
0.00009641 96.41
I
8 20 × 10
6
0.00009922 99.22
J 10
20 × 10
6
0.00009802 98.02
K 2
200 × 10
6
0.0000472 47.2
L 4
200 × 10
6
0.00005327 53.27
M
6 200 × 10
6
0.00005541 55.41
N 8
200 × 10
6
0.00005693 56.93
O
10 200 × 10
6
0.00005806 58.06
112
IV.2.3. Perhitungan Repetisi Beban Nrutting Dari hasil nilai regangan tersebut langkah selanjutnya yaitu melakukan
perhitungan analisa rutting untuk mengetahui nilai repetisi beban yang di dapat sesuai atau tidak dengan yang direncanakan sebelumnya. Perhitungan nilai repetisi
rutting dapat menggunakan persamaan 1.2 dari Asphalt Institute 1982. Berikut akan ditampilkan analisa beban lalu lintas berupa nilai repetisi beban Nrutting.
113
Tabel 4.11 Nilai Repetisi Beban rutting Desain Tipe A
Perkerasan CBR
ESAL Nilai Regangan
strain Repitisi Beban
Nr A
2 2 × 10
6
0.000368 3,234,685
B
4 2 × 10
6
0.0004022 2,172,929
C 6
2 × 10
6
0.0003613 3,512,027
D 8
2 × 10
6
0.0003189 6,141,456
E 10
2 × 10
6
0.0002872 9,813,884
F 2
20 × 10
6
0.0002277 27,747,149
G
4 20 × 10
6
0.0002527 17,404,798
H 6
20 × 10
6
0.0002598 15,374,224
I
8 20 × 10
6
0.0002602 15,268,694
J 10
20 × 10
6
0.0002401 21,883,508
K 2
200 × 10
6
0.0001401 244,078,272
L 4
200 × 10
6
0.0001577 143,694,505
M 6
200 × 10
6
0.0001638 121,240,951
N 8
200 × 10
6
0.000166 114,211,212
O 10
200 × 10
6
0.0001659 114,519,747
114
Tabel 4.12 Nilai Repetisi Beban rutting Desain Tipe B
Perkerasan CBR
ESAL Nilai Regangan
strain Repetisi Beban
Nr A
2 2 × 10
6
0.0003094 7,031,909
B
4 2 × 10
6
0.0003518 3,957,001
C 6
2 × 10
6
0.000364 3,396,892
D 8
2 × 10
6
0.0003609 3,529,487
E 10
2 × 10
6
0.0003179 6,228,421
F 2
20 × 10
6
0.0001802 79,089,435
G
4 20 × 10
6
0.0002017 47,749,007
H 6
20 × 10
6
0.0002081 41,517,247
I
8 20 × 10
6
0.0002108 39,188,979
J 10
20 × 10
6
0.0002054 44,017,005
K 2
200 × 10
6
0.0001057 861,685,794
L 4
200 × 10
6
0.0001181 524,408,666
M 6
200 × 10
6
0.0001218 456,761,764
N 8
200 × 10
6
0.000124 421,583,657
O 10
200 × 10
6
0.0001252 403,792,335
115
IV.2.4 Perhitungan Repetisi Beban Nfatigue
Selain nilai repetisi rutting, berikut ditampilkan juga nilai repetisi fatigue.
Tabel 4.13 Nilai Repetisi Beban fatigue Desain Tipe A
Perkerasan CBR
ESAL Nilai Tegangan
strain Repitisi Beban
Nf A
2 2 × 10
6
0.0001662 7,864,276
B
4 2 × 10
6
0.0001928 4,824,677
C 6
2 × 10
6
0.0001781 6,236,549
D 8
2 × 10
6
0.0001594 9,023,321
E 10
2 × 10
6
0.0001450 12,322,344
F
2 20 × 10
6
0.0001009 40,639,618
G 4
20 × 10
6
0.0001170 24,966,391
H
6 20 × 10
6
0.0001241 20,566,127
I 8
20 × 10
6
0.0001275 18,815,745
J 10
20 × 10
6
0.0001191 23,546,688
K 2
200 × 10
6
0.00006139 208,509,636
L
4 200 × 10
6
0.00007148 126,367,126
M 6
200 × 10
6
0.00007590 103,724,119
N 8
200 × 10
6
0.00007828 93,702,376
O
10 200 × 10
6
0.00007940 89,422,368
116
Tabel 4.14 Nilai Repetisi Beban fatigue Desain Tipe B
Perkerasan CBR
ESAL Nilai Tegangan
strain Repetisi Beban Nf
A 2
2 × 10
6
0.0001426 13,605,659
B 4
2 × 10
6
0.000167 8,167,558
C 6
2 × 10
6
0.0001776 6,724,279
D
8 2 × 10
6
0.0001813 6,321,769
E
10 2 × 10
6
0.000182 9,465,414
F 2
20 × 10
6
0.00008123 83,773,702
G
4 20 × 10
6
0.00009247 54,855,707
H 6
20 × 10
6
0.00009687 47,207,355
I
8 20 × 10
6
0.00009977 42,948,441
J 10
20 × 10
6
0.0001014 44,702,216
K
2 200 × 10
6
0.00004731 495,236,132
L 4
200 × 10
6
0.00005343 332,583,643
M 6
200 × 10
6
0.00005563 292,150,638
N
8 200 × 10
6
0.00005719 267,256,087
O 10
200 × 10
6
0.00005837 250,526,381
117
IV.3. PEMBAHASAN HASIL PERHITUNGAN NILAI REPETISI BEBAN