PEMBAHASAN HASIL PERHITUNGAN NILAI REPETISI BEBAN

117

IV.3. PEMBAHASAN HASIL PERHITUNGAN NILAI REPETISI BEBAN

Desain perkerasan yang digunakan ada 2 tipe perkerasan, yang masing- masing terdiri dari 4 lapis perkerasan. Tipe A terdiri dari Lapis AC-WC, CTB, CTSB dan Subgrade. Sedangkan Tipe B terdiri dari lapis AC-WC, CTB, Granular Kelas B, dan Subgrade. Rencana desain tersebut selanjutnya di olah untuk mendapatkan tebal masing-masing tebal lapisannya dengan menggunakan Metode Bina Marga 2013, yang masih berhubungan dengan Bina Marga 2002. Setelah didapatkan hasil tebal perkerasan, dilakukan perhitungan regangan untuk masing-masing jenis perkerasan. Dengan 15 jenis perkerasan untuk satu tipe, maka dilakukan 30 running program KENPAVE. Dengan masing-masing 2 titik tinjauan untuk setiap proses running pada masing-masing desain perkerasan. Setelah didapatkan nilai regangan, selanjutnya dilakukan perhitungan repetisi beban rutting Nr dengan menggunakan persamaan dari Asphalt Institute. Hasil dari repetisi tersebut di plot dalam grafik untuk melihat apakah desain yang direncanakan di awal desain perkerasan tersebut melampaui beban rencana yang telah di dapatkan atau bahkan tidak mencapai beban yang direncanakan tersebut. Dalam perhitungan juga dihitung nilai tegangan dan nilai repetisi fatigue pada masing-masing desain perkerasan sebagai pembanding nilai kerusakan. Apabila hasil repetisi beban yang didapat melalui metode mekanistik dari program KENPAVE melampaui beban standar yang telah di tetapkan di awal, maka desain tersebut sudah memenuhi standar. Sebaliknya apabila hasil repetisi beban yang didapat dibawah beban standar yang direncanakan, maka desain tersebut tidak memenuhi standar failure. 118 50 100 150 200 250 300 350 400 450 2 4 6 8 10 12 Reganga n CBR M IK R O S T R A IN A1 E1 D1 C1 B1 A1 E1 D1 C1 B1 IV.3.1 Grafik Hubungan Regangan dan Tegangan dengan CBR a. Tipe A AC-WC, CTB, CTSB, dan Subgrade Gambar 4.13 Grafik Nilai Regangan dan Tegangan 2X10 6 ESAL Gambar 4.14 Grafik Nilai Regangan dan Tegangan 20X10 6 ESAL 50 100 150 200 250 300 2 4 6 8 10 12 Regangan Tegangan NILAI REGANGAN DAN TEGANGAN CBR M IK R OS T R A IN F1 J1 I1 H1 G1 F1 J1 I1 H1 G1 119 Gambar 4.15 Grafik Nilai Regangan dan Tegangan 200X10 6 ESAL b. Tipe B AC-WC, CTB, Granular Kelas B, dan Subgrade Gambar 4.16 Grafik Nilai Regangan dan Tegangan 2X10 6 ESAL 20 40 60 80 100 120 140 160 180 2 4 6 8 10 12 Regangan Tegangan NILAI REGANGAN DAN TEGANGAN M IK R O S T R A IN CBR K1 N1 M1 L1 K1 O1 N1 M1 L1 O1 50 100 150 200 250 300 350 400 2 4 6 8 10 12 Regangan Tegangan NILAI REGANGAN DAN TEGANGAN CBR D2 C2 B2 A2 E2 D2 C2 B2 E2 A2 120 Gambar 4.17 Grafik Nilai Regangan dan Tegangan 20X10 6 ESAL Gambar 4.18 Grafik Nilai Regangan dan Tegangan 200X10 6 ESAL 50 100 150 200 250 2 4 6 8 10 12 Regangan Tegangan NILAI REGANGAN DAN TEGANGAN M IK R O S T R A IN CBR J2 I2 H2 G2 F2 J2 I2 H2 G2 F2 20 40 60 80 100 120 140 2 4 6 8 10 12 Regangan Tegangan NILAI REGANGAN DAN TEGANGAN M IK R O S T R A IN CBR K2 O2 N2 M2 L2 K2 O2 N2 M2 L2 121 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 2 4 6 8 10 12 ESAL Nf Nr CBR R e p iti s i B e b an BEBAN LALU LINTAS 2 X 106 ESAL A1 D1 C1 B1 E1 E1 D1 C1 B1 A1 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 2 4 6 8 10 12 ESAL Nf Nr BEBAN LALU LINTAS 20 X 106 ESAL CBR R e p e ti s i B e b an E1 D1 C1 B1 A1 E1 D1 C1 B1 A1 IV.3.2. Grafik Hubungan CBR dan ESAL Rencana Terhadap Repetisi Beban a. Tipe A AC-WC, CTB, CTSB, dan Subgrade Gambar 4.19 Grafik Nilai Repetisi Beban 2X10 6 ESAL Gambar 4.20 Grafik Nilai Repetisi Beban 20X10 6 ESAL 122 Gambar 4.21 Grafik Nilai Repetisi Beban 200X10 6 ESAL b. Tipe B AC-WC, CTB, Granular Kelas B, dan Subgrade Gambar 4.22 Grafik Nilai Repetisi Beban 2X10 6 ESAL 100,000,000 200,000,000 300,000,000 400,000,000 500,000,000 2 4 6 8 10 12 ESAL Nf Nr BEBAN LALU LINTAS 200 X 106 ESAL R e p e ti s i B e b an CBR D1 C1 B1 A1 E1 D1 C1 B1 E1 A1 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000 2 4 6 8 10 12 ESAL Nf Nr BEBAN LALU LINTAS 2 X 106 ESAL R e p e ti s i B e b an CBR D2 C2 B2 A2 E2 D2 C2 B2 E2 A2 123 Gambar 4.23 Grafik Nilai Repetisi Beban 20X10 6 ESAL Gambar 4.24 Grafik Nilai Repetisi Beban 200X10 6 ESAL 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 60,000,000 70,000,000 80,000,000 90,000,000 2 4 6 8 10 12 ESAL Nf Nr BEBAN LALU LINTAS 20 X 106 ESAL R e p e ti s i B e b an CBR E2 D2 C2 B2 A2 E2 D2 C2 B2 A2 200,000,000 400,000,000 600,000,000 800,000,000 1,000,000,000 2 4 6 8 10 12 ESAL Nf Nr BEBAN LALU LINTAS 200 X 106 ESAL R e p e ti s i B e b an CBR D2 C2 B2 A2 E2 D2 C2 B2 E2 A2 124

IV.4. PERHITUNGAN NILAI KEDALAMAN ALUR RUTTING