METODOLOGI PENELITIAN LITERATURE REVIEW

5

I.6. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi yang dipakai pada penelitian ini berisi kajian mengenai metode perencanaan struktur perkerasan lentur dengan menggunakan metode Bina Marga No.02MBM2013 dan program KENPAVE KENLAYER. Secara rinci, metodologi analisis yang akan dipakai pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Melakukan studi pustaka yang berhubungan dengan perencanaan struktur perkerasan, metode perencanaan, dan kerusakan alur rutting pada perkerasan lentur. b. Metode perencanaan perkerasasan jalan raya perkerasan lentur dengan menggunakan metode Bina Marga No.02MBM2013. c. Merencanakan tebal perkerasan lentur metode Bina Marga dengan dua tipe perkerasan. Tipe A dengan lapis pondasi atas dan bawah adalah CTB Cement Treatment Base dan CTSB Cement Treatment Sub Base. Tipe B dengan lapis pondasi atas dan bawah adalah CTB dan Granular Kelas B. d. Menentukan variasi nilai beban kendaraan ESAL dan CBR untuk perencanaan tebal perkerasan dengan metode Bina Marga. e. Mengevaluasi perkerasan yang dihasilkan secara manual dengan metode Bina Marga menggunakan program KENPAVE KENLAYER. f. Analisa repitisi beban yang dihasilkan program KENPAVE dengan repetisi beban rencana. g. Pengolahan data tegangan dan regangan dari program KENPAVE dengan metode Mekanistik-Empirik untuk mengetahui kedalaman alur. 6 h. Pengambilan kesimpulan berupa alur rutting yang terjadi pada perencanaan perkerasan lentur. berupa grafik hubungan antara variasi nilai ESAL dan CBR pada 2 tipe perkerasan yang direncanakan i. Pengambilan saran dari hasil penelitian.

I.7. LITERATURE REVIEW

1. Arshad, Ahmad Kamil. 2007. Flexible Pavement Design : Transitioning From Empirical to Mechanistic-Based Design Methods. JURUTERA Menjelaskan tentang perubahan dari metode empiris ke metode mekanisktik berdasarkan metode desain perkerasan lentur. Pada metode empiris tercantum metode AASHTO 19861993 dimana panduan AASHTO berdasarkan AASHO Road Test tahun 1950an. Untuk metode mekanistik sendiri membahas lapisan perkerasan yang dimodelkan dalam multilayer elastic system, yang di dalamnya membahas tentang fatigue dan rutting. 2. Behiry, Ahmed Ebrahim Abu El-Matty. 2012. Fatigue And Rutting Lives In Flexible Pavement. Ains Shams Engineering Journal. Vol. 3. 367-374 Menjelaskan tentang fatigue dan rutting pada perkerasan lentur. Penelitian ini menggunakan program BISAR dan penelitian mengenai perkerasan lentur disesuaikan dengan kondisi di Mesir. Seperti penelitian yang lain, dalam penelitian ini meninjau horizontal tensile strain ɛ t dan vertical compressive strain ɛ v . Dalam penelitian ini mencantumkan persamaan fatigue model dan rutting model. Untuk rutting model sebagai berikut : ……………………………………………… 1.1 7 Tabel 1.1 Koefsien model rutting No Organization F3 F4 1 Asphalt Institute 1.365E-09 4.477 2 Shell Research 6.15E-07 4 3 US Army Corps of Engineers 1.81E-15 6.527 4 Belgian Road Research Center 3.05E-09 4.35 5 Transport and Road Research Laboratory 1.31E-06 3.75 Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah grafik hubungan antara Beban dan Tensile StrainCompressive Strain dengan variasi nilai modulus elastisitas. Juga grafik hubungan perbedaan ketebalan base dengan beban. 3. Bhattacharya, KumKum and Sagar Deshmukh. 2014. Study On Rutting And Surface Behaviour Of Urban Flexible Pavement. International Journal of Research in Engineering and Technology. Vol. 03. Issue 04 Menjelaskan mengenai studi kasus yang dilakukan di 2 tempat tinjauan ; yaitu Pos pertama dari Bhavsar Hostel ke Shastrinagar, Pos kedua dari Jaymangal ke Memnagar, Gujarat. Studi ini meninjau kerusakan rutting daerah tersebut yang terjadi karena jalur BRT. Proses penelitian ini dimulai dengan pengukuran kedalamaan rutting di tempat tersebut, setelah itu data yang diperoleh dianalisis kerusakan yang terjadi. Solusi yang diberikan adalah memberikan beberapa alternatif pemakaian material untuk perkerasan lentur seperti ; Stone Matrix Asphalt SMA, Flexible Pavement with Mastic Asphalt, Flesible Pavement reinforced with Glass Fibre Grid, Paver Block , dan Rigid Pavement PQC. 8 4. Ekwulo, Emmanuel O. and Dennins B. Eme. 2009. Fatigue And Rutting Strain Analysis Of Flexible Pavements Designed Using CBR Methods. African Journal of Environmental Science and Technology. Vol.3 12, pp. 412-421 Menjelaskan mengenai analisis regangan fatigue dan rutting yang terjadi pada perkerasan lentur dengan menggunakan metode CBR. Di dalam penelitian ini membahas sistem lapisan elastis dimana dibahas juga dalam buku Yoder and Witczak 1975 dalam bab multilayered pavement system. Tegangan dan regangan yang di bahas terjadi di interface lapisan antara lapisan aspal dengan lapisan pondasi, dan antara lapisan pondasi dengan tanah dasar. Jadi tegangan dan yang dianalisis adalah horizontal stress dan vertical stress pada interface. Hubungan antara kegagalan rutting dan compressive strain di atas tanah dasar di sajikan dengan persamaan repetisi beban oleh Asphalt Institute 1982 : ……………………………………… 1.2 Dimana : N r = Number of load applications to failure rutting failure ɛ c =Vertical compressive strain at the bottom of asphalt bound layer Dalam jurnal ini diberikan juga persamaan menghitung factor kerusakan yang berguna untuk mengetahui perkerasan tersebut masih layak atau sudah tidak fail ; ∑ ……………………………………………………………. 1.3 9 Dimana : = Damage factor = Actual number of load repetitions = Number of load repetitons to failure 5. El-Badawy, Sherif M and Mostafa A. Kamel. Assessment and Improvement of the Accuracy of the Odemark Transformation Method. IJAEST International Journal of Advanced Engineering Sciences and Technologies. Vol No.5, Issue No.2, 105-110 Menjelaskan tentang salah satu metode mekanistik yaitu metode Odemark. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa Odemark menganggap lapisan perkerasan dapat di tranformasikan ke dalam satu lapisan perkerasan dengan ketentuan tinggitebal perkerasan tersebut di ubah menjadi h efektif h e √ …………………………………………………… 1.4 H 1 E 1 u 1 H e E 2 u H 2 E 2 u 2 E 2 u 2 Dalam penelitian ini dibahas juga mengenai nilai factor koreksi f untuk lapis banyak. Hasil dari penelitian ini disajikan dengan grafik hubungan antara Kedalaman titik tinjauan Z dengan factor koreksi F dengan perbandingan modulus elastisitas E1 dan E2 yang berbeda-beda. 6. Fadhlan, Khairi dan Zulkarnain A. Muis. Evaluasi Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Bina Marga Pt T-01-2002-B Dengan Menggunakan Program KENPAVE. Depository Universitas Sumatera Utara 10 Menjelaskan tentang perencanaan perkerasan lentur jalan raya yang dirancang menggunakan Bina Marga Pt T-01-2002-B yang kemudian di evaluasi dengan program kenpave. Dalam penelitian ini menggunakan data- data asumsi dengan parameter pembandingnya adalah variasi nilai CBR dan ESAL. Variasi nilai CBR dan ESAL ini mengakibatkan variasi tebal perkerasan dimana ada dua tipe perkerasan yaitu struktur 4 lapis dan 2 lapis, masing-masing terdiri dari 15 perencanaan tebal perkerasan. Masing-masing perkerasan tersebut kemudian dievaluasi dengan program kenpave untuk mendapatkan nilai tegangan dan regangannya. Nilai tegangan dan regangan yang didapt digunakan dalam menganalisa repetisi beban rencana Nf dan Nd. Hasil penelitian ditampilkan dengan grafik hubungan antara CBRESAL dengan repetisi beban . 7. Loay Akram Al-Kahateb et al. Rutting Prediction of Flexible Pavements Using Finite Element Modeling. Jordan Journal of Civil Engineering. Vol.5 No.2. 2011 Menjelaskan deformasi permanen yang dapat terjadi pada perkerasan lentur yang dapat di buat dengan persamaan : ∑ …………………………………………………………. 1.5 Dimana : RD = pavement permanent deformation n = number of the layer = total plastic strain in the layer i = thickness of layer I 11 8. Simanjuntak, Irvan dan Zulkarnain A. Muis. Evaluasi Tebal Lapis Perkerasan Lentur Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2KPTSDb2012 Dengan Menggunakan Program KENPAVE. Depository Universitas Sumatera Utara Menjelaskan tentang penelitian perencanaan perkerasan jalan lentur dengan manual desain perkerasan jalan No.22.2KPTSDb2012 yang kemudian dievaluasi dengan program kenpave. Penggunaan program kenpave dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tegangan dan regangan yang dihasilkan oleh perkerasan yang di rancang dalam penelitian tersebut. Hasil regangan yang di dapat kemudian di analisis kembali untuk mendapatkan nilai repetisi beban Nf dan Nd. Hasil penelitian ditunjukkan dengan grafik hubungan CBR yang bervariasi dengan Repetisi beban dengan nilai beban lalu lintas ESAL yang bervariasi. 9. Suaryana, Nyoman, dkk. 2013. Pengembangan Model Keruntuhan Lapis Beraspal. Jurnal Jalan-Jembatan. Vol. 30 No. 1. Hlm. 46-53 Menjelaskan mengenai perkerasan lapis beraspal perkerasan lentur yang di modelkan dengan sistem model keruntuhan. Model keruntuhan tersebut merupakan analisis kegagalan fatigue menggunakakan metode mekanistik. Dalam penelitian ini menggunakan 4 kategori pendekatan yaitu ; metode perencanaan berdasarkan pengalaman, perencanaan pengujian sederhana, berdasarkan evaluasi statistik kinerja perkerasan, dan analisis struktural sistem lapisan perkerasan. Dala penelitian ini salah satu model perencanaan tebal perkerasan yang menggunakan metode analisis struktural sistem lapis 12 perkerasan yang digunakan adalah Austroad 2010. Kerusakan yang diteliti adalah kelelahan fatigue dengan menggunakan konstanta yang dikembangkan oleh Shell 1978.

I.8. SISTEMATIKA PENULISAN