DATA MASUKAN INPUT PROGRAM KENPAVE DATA KELUARAN OUTPUT PROGRAM

81 Gambar 2.24 Tampilan Layar Load h. Parameter lain seperti Nonlinear, Viscoelastic, Damage, Mohr-Coulomb akan mengikuti nilai dengan sendirinya sesuai dengan input nilai yang dimasukan sebelum data ini.

II.9. DATA MASUKAN INPUT PROGRAM KENPAVE

Data yang diperlukan sebagai masukan dalam program KENPAVE adalah data struktur perkerasan yang berkaitan dengan perencanaan tebal perkerasan metode mekanistik teori sistem lapis banyak. Data tersebut antara lain; modulus elastisitas, poisson ratio, tebal lapisan perkerasan, dan kondisi beban. Modulus elastisitas dari lapisan permukaan sampai tanah dasar yang diperlukan adalah dari modulus elastisitas yang telah ditentukan dalam perencanaan dengan metode Bina Marga. 82 Nilai poisson ratio ditentukan berdasarkan tabel 2.14. Data tebal perkerasan dari tebal lapisan yang dihasilkan melalui perhitungan metode Bina Marga. Data kondisi beban terdiri dari data beban roda PKNlbs, data tekanan ban q Kpapsi, data jarak antara roda ganda dcm inch, dan data jari-jari bidang kontak acminch. Pada penelitian ini digunakan data kondisi beban berdasarkan data yang digunakan di Indonesia Sukirman, S. 2010 sebagai berikut: o Beban kendaraan Sumbu standar 18.000 pon8.16 ton o Tekanan Roda satu ban 0,55 MPa = 5,5 kgcm 2 o Jari-jari bidang kontak 110 mm atau 11 cm o Jarak antara masing-masing sumbu roda ganda = 33 cm Gambar 2.25 Sumbu Standar Ekivalen di Indonesia

II.10. DATA KELUARAN OUTPUT PROGRAM

Setelah semua data yang diperlukan dimasukkan kedalam program KENPAVE maka program akan menjalankan analisis perkerasan. Keluaran dari program ini adalah tegangan, regangan, dan lendutan. Ada sembilan keluaran dari program ini yaitu vertical deflection, vertical stress, major principal stress, minor principal stress, intermediate principal stress, vertical strain, major principal strain, 83 minor principal strain, dan horizontal principal strain. Pada penelitian ini output yang digunakan adalah vertical strain dan horizontal principal strain untuk selanjutnya digunakan dalam menghitung jumlah repetisi beban berdasarkan analisa kerusakan fatigue dan rutting.

II.11. TAHAPAN EVALUASI MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE