BAB III
PEMBUATAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA PT. PLN PERSERO DENGAN CV.CARMEL
A. Proses Penawaran Kerjasama Pemborongan Pekerjaan
Perjanjian pemborongan pekerjaan sebelum dilaksanakan terdapat hal yang harus dilakukan sebelumnya yaitu menentukan calon penyedia barangjasa.
Kegiatan penentuan calon penyedia barangjasa tersebut dilakukan tergantung pada jenis penyaringan yang dilakukan, yaitu prakualifikasi atau pascakualifikasi.
Setelah itu baru dilaksanakan perjanjian pemborongan tersebut dengan cara memborongkan pekerjaan yang dipilih oleh pihak pemberi kerja. Peraturan yang
digunakan baik yang terdapat di dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 untuk proyek-proyek pemerintah dan Peraturan Menteri No. BUMN No. PER-
05MBU2008 dan Peraturan Menteri BUMN No. PER‐15MBU2012 untuk proyek yang dilakukan oleh BUMN. Pasal 2 ayat 1 Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah dinyatakan: “1. Ruang lingkup Peraturan Presiden ini meliputi:
a. Pengadaan BarangJasa di lingkungan KLDI yang
pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBNAPBD.
b. Pengadaan BarangJasa untuk investasi di lingkungan Bank
Indonesia, Badan Hukum Milik Negara dan Badan Usaha Milik NegaraBadan Usaha Milik Daerah yang
pembiayaannya sebagian atau seluruhnya dibebankan pada APBNAPBD.”
35
35
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa pemerintah
Universitas Sumatera Utara
Pasal-pasal mengenai ruang lingkup berlakunya Keputusan Presiden dan Peraturan Presiden di atas menetapkan bahwa kegiatan pengadan barangjasa yang
dilakukan dengan pembiayaan yang berasal dari APBN ataupun APBD didasarkan kepada peraturan tersebut, termasuk kegiatan pengadaan barangjasa di
lingkungan BUMN yang sebagian atau seluruh biayanya berasal dari APBNAPBD. Sedangkan peraturan yang digunakan untuk kegiatan pengadaan
barangjasa di lingkugan BUMN yang pembiayaannya tidak berasal dari APBNAPBD memiliki pengaturan tersendiri yaitu di dalam Peraturan Menteri
BUMN No. PER-05MBU2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. Dalam Pasal 4 Peraturan Menteri
BUMN No. PER-05MBU2008, dinyatakan bahwa: “Peraturan Menteri ini berlaku untuk semua pengadaan barang dan
jasa yang dilakukan oleh BUMN yang pembiayaannya berasal dari angaran BUMN atau anggaran pihak lain termasuk yang dibiayai
dari pinjaman hibah luar negeri PHLN baik yang dijamin maupun tidak dijamin oleh pemerintah, kecuali pengadaan barang dan jasa
tersebut menggunakan dana langsung dari APBNAPBD baik sebagian maupun seluruhnya.”
36
Perjanjian pemborongan antara PT.PLN Persero dengan CV.Carmel dalam hal penyeimbangan beban trafo dananya bersumber dari Anggaran Operasi
Dalam Pasal 5 ayat 3 Peraturan Menteri BUMN No. PER-05MBU2008
mengenai cara pengadaan barang dan jasa, dinyatakan bahwa: “Tata cara pengadaan barang dan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat 2, diatur lebih
lanjut oleh Direksi BUMN.”
36
Peraturan Menteri BUMN No. PER-05MBU2008 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara
Universitas Sumatera Utara
Distribusi PT.PLN Persero sendiri, bukan berasal dari APBNAPBD sehingga pedoman pengadaan barangjasa yang digunakan adalah Permen BUMN No.
PER-05MBU2008, serta tata cara pengadaan barang dan jasa di dalam perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT.PLN Persero Area Payakumbuh dengan
CV.Carmel didasarkan pada Keputusan Direksi PT.PLN Persero Nomor 305.KDIR2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa PT.PLN
Persero.
37
1 BarangJasa konstruksiJasa Lainnya yang akan diadakan bersifat spesifik
hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan teknologi khususpemegang Hak atas Kekayaan Intelektual HAKI danatau hanya ada satu Penyedia
BarangJasa agen tunggal yang mampu melaksanakan danatau mengaplikasikannya; atau
Pemborongan pekerjaan oleh PT.PLN Persero Area Payakumbuh dengan CV.Carmel dilakukan dengan metode penunjukan langsung. Berdasarkan Surat
Keputusan Direksi PT.PLN Persero No.305.KDIR2010, penunjukan langsung jasa pengadaan barangjasa konstruksi jasa lainnya dapat dilakukan dalam hal
sebagai berikut:
2 Pengadaan barang spesifik yang tak dapat digantikan oleh produk lain atau
tidak kompatibel. Pengadaan barang spesifik harus memenuhi syarat sebagai berikut : Penyedia BarangJasa harus merupakan pabrikan engine maker
danatau primary manufacture atau Agen tunggal dengan penawaran dari pabrikan; atau
3 Pekerjaan Keadaan Darurat emergency; atau
4 Pemeliharaan unit pembangkit dalam bentuk jangka panjangLTSA Long
Term Service Agreement termasuk pengadaan suku cadang khusus dan spesifik Pabrikan atau Agen TunggalOriginal Equipment Manufacturer
OEM serta Perusahaan yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek; atau
5 Dalam metode dua tahap, Calon Penyedia BarangJasa yang lulus evaluasi
Tahap I sebanyak ≥ tiga peserta namun yang memasukkan penawaran harga
Tahap II hanya satu; atau 6
Setelah dilakukan Pengadaan Ulang dalam Metoda Pelelangan ternyata hanya 1 satu Penyedia BarangJasa yang :
37
Wawancara dengan Bapak Azwardi, Pegawai PT.PLN Persero Area Payakumbuh
Universitas Sumatera Utara
a Mendaftar; atau
b Lulus Prakualifikasi; atau
c Memasukkan Penawaran dalam Metoda Satu sampul atau Dua sampul;
atau d
Memasukkan Penawaran administrasi dan Teknis dalam Metoda Dua Tahap; atau
7 BarangJasa konstruksiJasa lainnya lanjutan yang secara teknis merupakan
satu kesatuan yang sifatnya tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya; atau
8 Penunjukan berulang repeat order dilakukan dalam hal :
a Terhadap Barang yang secara terus menerus dibutuhkan sepanjang
harga yang ditawarkan menguntungkan dengan tidak mengorbankan kualitas barang; atau
b Terhadap Jasa Lainnya yang secara terus menerus dibutuhkan
perusahaan sepanjang harga yang ditawarkan menguntungkan dengan tidak mengorbankan kualitas jasa. hanya dapat dilakukan sebanyak 3
kali berturut-turut kepada Penyedia BarangJasa yang telah memenangkan pelelangan sebelumnya.
c Penyedia Jasa Lainnya yang telah memenangkan pelelangan dan
dikontrak multiyears, dapat dilakukan Penunjukan Berulang repeat order maksimal 1 kali jangka waktu multiyears kontrak sebelumnya.
9 Penyedia BarangJasa adalah Anak Perusahaan yang memiliki kekhususan
bidang usaha dengan tujuan sebagai berikut: a
Untuk mengamankan pasokan suplay bahan bakar maksimum 20 dari total kebutuhan;atau
b Untuk menjaga kehandalan sistem operasi pemeliharaan pembangkit ;
atau c
Untuk pengamanan penyediaan ketenagalistrikan;atau d
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset ketenagalistrikan untuk kepentingan telekomunikasi, multimedia dan informasi;atau
e Untuk pengamanan layanan jasa engineering untuk optimalisasi
investasi dan operasi sistem ketenagalistrikan dengan batas maksimum 50 dari total kebutuhan dalam 1 satu tahun anggaran.
10 Pengadaan BarangJasa konstruksiJasa Lainnya dengan nilai Pengadaan :
a Di Kantor Pusat sampai dengan Rp. 500.000.000 lima ratus juta
rupiah b
Di Unit Bisnis sampai dengan Rp. 50.000.000 lima puluh juta rupiah
38
PT.PLN Pesero melakukan penunjukan langsung di dalam pemborongan pekerjaan ini berkaitan dengan poin 8 diatas, yaitu pekerjaan penyeimbangan
38
Surat Keputusan Direksi PT.PLN Persero No.305.KDIR2010
Universitas Sumatera Utara
beban trafo merupakan Penunjukan berulang repeat order, yang dilakukan terhadap Barang yang secara terus menerus dibutuhkan sepanjang harga yang
ditawarkan menguntungkan dengan tidak mengorbankan kualitas barang kepada pihak pemborong.
Proses pelaksanaan jasa konstruksi dengan metode penunjukan langsung oleh PT.PLN Persero Area Payakumbuh dengan CV.Carmel dimulai dengan
proses prakualifikasi. Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia
BarangJasa sebelum memasukkan penawaran. Penunjukan Langsung dengan Prakualifikasi berdasarkan keputusan direksi PT.PLN Persero, diakukan dengan
tahapan sebagai berikut: 1
Undangan kepada Calon Penyedia BarangJasa Penunjukan langsung dilakukan terhadap rekanan yang sudah pernah
bekerja sama dengan pihak pengguna barang dan jasa sebelumnya, dan rekanan yang memenuhi persyaratanlah yang ditunjuk sebagai penyedia barang dan
jasadalam pekerjaan. Dari hasil penialaian terhadap rekanan yang sudah ada tersebut, panitia Pengadaan mengundang 1 satu Calon Penyedia BarangJasa
yang diyakini mampu untuk melaksanakan Pengadaan BarangJasa yang diperlukan. Undangan disampaikan beserta dokumen kualifikasi serta jadwal
penyampaian dokumen kualifikasi.
2 Penyampaian Dokumen dan Evaluasi Kualifikasi
Penyedia BarangJasa yang menyampaikan Dokumen Kualifikasi sesuai yang dipersyaratkan disertai pernyataan Penyedia BarangJasa yang
ditandatangani di atas materai. Panitia Pengadaan melakukan evaluasi atas Dokumen Kualifikasi. Apabila Calon Penyedia BarangJasa tidak lulus
prakualifikasi, maka Panitia mengundang Calon Penyedia BarangJasa lainnya yang diyakini mampu untuk melaksanakan Pengadaan BarangJasa.
3 Penetapan Hasil Prakualifikasi
Panitia Pengadaan menyampaikan hasil evaluasi kualifikasi Calon Penyedia BarangJasa kepada Pengguna BarangJasa untuk mendapatkan
penetapan. 4
Pengambilan Dokumen Pengadaan Calon Penyedia BarangJasa yang telah lulus prakualifikasi diundang
untuk mengambil Dokumen Pengadaan; 5
Penjelasan Dokumen pengadaan
Universitas Sumatera Utara
6 Penyampaian Dokumen Penawaran
7 Evaluasi penawaran dan Negosiasi
Panitia pengadaan melakukan evaluasi, klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga.
8 Penetapan Penyedia BarangJasa
Panitia pengadaan menyampaikan hasil evaluasi, klarifikasi, dan hasil negosiasi serta usulan penetapan Penyedia BarangJasa kepada Pengguna
BarangJasa. 9
Penunjukan Penyedia BarangJasa Berdasarkan surat penetapan dari Pengguna BarangJasa, Panitia
pengadaan mengumumkan atas penetapan Penyedia BarangJasa yang ditunjuk untuk pekerjaan dimaksud dan kemudian Pengguna BarangJasa
menerbitkan suratpenunjukan Penyedia BarangJasa SPPBJ kepada Penyedia BarangJasa yang ditunjuk.
10 Penandatanganan kontrak
Pengguna BarangJasa menyiapkan dan menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan.
39
B. Penyusunan Perjanjian Kerjasama Pemborongan Pekerjaan