BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan mengenai perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT.PLN Persero dengan CV.Carmel pada bab-bab sebelumnya,
penulis mengambil kesimpulan: 1.
Perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT.PLN Persero dengan CV.Carmel dalam hal penyeimbangan beban trafo dari segi struktur dan
anatomi kontraknya masih terdapat kekurangan yaitu kontrak pemborongan tersebut, hanya ditandatangani oleh pihak pemborong saja,
walaupun di dalam bagian penutup dari kontrak dinyatakan bahwa kontrak tersebut ditandatangani oleh para pihak. Hal demikian belum
memenuhi nilai kepatutan, nilai kebiasaan, dan nilai itikad baik sehingga kontrak tersebut belum dapat menimbulkan suatu kepastian hukum bagi
para pihak. 2.
Para pihak sudah menerapkan asas itikad baik dalam pelaksanaan kontrak, karena kedua belah pihak memenuhi ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan di dalam kontrak dan tidak terdapat kendala dalam pelaksanaannya. Dalam hal hak dan kewajiban, pihak CV.Carmel selaku
pemborong memiiki kewajiban melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan, dan kewajiban dari PT.PLN Persero
Universitas Sumatera Utara
adalah membayarkan harga kontrak sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Masing-masing pihak telah melaksanakan hak dan kewajibannya di
dalam kontrak. Namun, di luar kewajiban utama masing-masing pihak yang tersebut di atas, terdapat kewajiban lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan kontrak dan kepentingan kedua belah pihak, tetapi hanya dibebankan pada pihak CV.Carmel saja sehingga asas itikad baik dalam
penyusunan kontrak belum terpenuhi. 3.
PT.PLN Persero Area Payakumbuh dan CV.Carmel dalam pelaksanaan kontraknyabtidak menemukan kendala yang fatal, namun di dalam
kontrak kedua belah pihak sudah menyepakati bahwa apabila terjadi perselisihan di dalam kontrak maka kedua belah pihak akan
menyelesaikannya dengan musyawarah mufakat sebagai jalan penyelesaian awal. Apabila jalan musyawarah tidak berhasil, maka para
pihak akan menempuh jalur arbitrase,dalam hal ini para pihak menyepakati seseorang untuk menjadi penengah dalam menyelesaikan
perselisihan yang terjadi. Dan apabila melalui jalan arbitrase perselisihan tersebut tidak menemukan titik terang, maka kedua belah sepakat untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut melalui jalur hukum dengan memilih Pengadilan Negeri Kota Payakumbuh sebagai pilihan hukum
mereka.
B. Saran