menteri BUMN, yaitu sama-sama membuka kesempatan sebesar-besarnya untuk para penyedia barangjasa yang memenuhi syarat untuk mengikuti lelang.
Pemilihan langsung di dalam pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah, membuka kesempatan kepada pihak yang memenuhi kualifikasi untuk ikut di
dalam pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah, dengan cara mengumumkannya. Tetapi di dalam pengadaan barang dan jasa berdasarkan
keputusan menteri BUMN, dalam pemilihan langsung hanya ditawarkan kepada beberapa pihak terbatas sekurang-kurangnya dua penawaran.
Penunjukan langsung di dalam pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dan di dalam peratura menteri BUMN sama-sama menunjuk satu penyedia barang
dan jasa, dan didasarkan pada penilaian terhadap rekanan yang sudah pernah bekerja sama dengan pihak pengguna barang dan jasa sebelumnya, dan rekanan
yang memenuhi persyaratanlah yang ditunjuk sebagai penyedia barang dan jasadalam pekerjaan.
D. Tanggung Jawab Para Pihak Dalam Perjanjian Pemborongan Pekerjaan
Para pihak dalam perjanjian pemborongan pekerjaan, baik yang memborongkan maupun pihak pemborong mempunyai tanggung jawab dalam
pelaksanaan pekerjaannya. 1.
Tanggung Jawab Pihak Yang Memborongkan Pasal 1606 dan 1607 KUH Perdata menyebutkan dalam hal kontraktor
melakukan pekerjaan saja, maka jika pekerjaan itu musnah sebelum pekerjaan itu diserahkan maka ia bertanggung jawab dan tidak dapat menuntut harga yang
Universitas Sumatera Utara
diperjanjikan, kecuali apabila musnahnya barang itu karena cacat yang terdapat di dalam bahan yang disediakan oleh pemberi tugas, maka yang bertanggung jawab
adalah pemberi tugas. Pihak yang memborongkan juga memiliki tanggung jawab terhadap
perbuatan yang melawan hukum dari pihak pemborong yang ditugaskan menyebabkan kerugian kepada pihak ketiga atau orang lain serta perbuatan wajar
yang dilakukan pemborong yang dapat menimbulkan perbuatan melawan hukum. 2.
Tanggung Jawab Pemborong Menurut pasal 1609 KUH Perdata, jika suatu gedung yang telah
diborongkan dengan harga tertentu seluruhnya atau sebagian musnah disebabkan karena cacat di dalam penyusunannya atau karena tidak sanggup tanahnya untuk
mendukung bangunan itu maka para ahli bangunannya boumeester serta kontraktornya bertanggung jawab untuk itu selama 10 tahun. Pemborong juga
mempunyai tanggung jawab dalam perbuatan melawan hukum dari pekerjaan yang ditugaskan oleh yang memborongkan dan perbuatan melawan hukum dari
tenaga kerja yang dipakai. Mengenai perbuatan melawan hukum onrechtmatige daad yang menjadi
tanggung jawab pihak yang memborongkan maupun pihak pemborong dapat dijumpai dalam Pasal 1365 dan Pasal 1367 KUH Perdata yang dinyatakan sebagai
berikut: a.
Pasal 1365 KUH Perdata: “Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada seorang lain mewajibkan orang yang karena salahnya
menerbitkan kerugian itu mengganti kerugian tersebut”.
Universitas Sumatera Utara
b. Pasal 1367 KUH Perdata:
“Seorang tidak hanya bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian
yang disebabkan karena perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan barang-barang yang berada di
bawah pengawasannya”.
E. Berakhirnya Perjanjian Pemborongan Pekerjaan