Pekerjaan Di Sektor Informal Tabel 5.4

82

5.2 Variabel Bebas Aktivitas Ekonomi Ibu Rumah Tangga

5.2.1 Pekerjaan Di Sektor Informal Tabel 5.4

Ditribusi Responden Berdasarkan Ada Tidaknya Pekerjaan Sampingan Selain Menjadi Ibu Rumah Tangga No Pekerjaan Lain Frekuensi Persentase 1 2 Memiliki Tidak memiliki 37 10 78,72 21,28 Jumlah 47 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel distribusi 15, dapat dilihat bahwa kebanyakan ibu rumah tangga mempunyai pekerjaan lain selain ibu rumah tangga. Hal ini disebabkan oleh tingginya kebutuhan hidup sehingga mengharuskan ibu rumah tangga bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Jumlah responden ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan lain selain menjadi ibu rumah tangga adalah 37 orang atau 78,72, sedangkan ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan lain selain ibu rumah tangga adalah 10 orang atau 21,28. 83 Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan ibu rumah tangga No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 6 Bertani Berdagang Beternak PNS Wiraswasta Lebih dari Satu Kegiatan 16 5 3 3 3 7 43,24 13,51 8,11 8,11 8,11 18,92 Jumlah 37 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 16, dapat dilihat bahwa kebanyakan ibu rumah tangga bekerja di sektor informal, seperti petani, pedagang, peternak dan wiraswasta. Bahkan tidak jarang ibu rumah tangga menggeluti beberapa pekerjaan sampingan sekaligus. Dari data tabel 16 dapat dilihat bahwa ibu rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian mendominasi yaitu pada angka 16 orang atau 43,24. Sedangkan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pedagang berjumlah 5 orang atau 13,51. Ibu rumah tangga yang mempunyai pekerjaan beternak dan wiraswasta berjumlah sama yaitu masing – masing 3 orang atau 8,11. Ibu rumah tangga yang bekerja di sektor formal umumnya adalah berprofesi sebagai guru dengan jumlah 3 orang atau 8,11. Ibu rumah tangga yang bekerja di sektor informal ini juga masih mempunyai banyak waktu selain bekerja sebagai guru, yaitu bertani, beternak dan yang lainnya. Dari tabel 16 dapat dilihat juga ibu rumah tangga yang mempunyai lebih dari satu kegiatan berjumlah 7 orang atau 18,92. 84 Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan Garapan No Lahan Garapan Frekuensi Persentase 1 2 3 Milik Sendiri Sewa Tidak Memiliki 14 12 21 29,79 25,53 44,68 Jumlah 47 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan data dari tabel 17, dari 47 orang responden hanya 14 orang atau 29,79 yang memiliki lahan garapan milik sendiri. Sedang yang lainnya ada yang menyewa lahan garapan yaitu sebanyak 12 orang atau 25,53, dan sisanya sebanyak 21 orang tidak memiliki lahan garapan. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi yang belum mendukung untuk memiliki lahan garapan karena harga tanah yang tinggi. Hal lainnya yang membuat masyarakat tidak memiliki lahan garapan sendiri karena mereka telah bekerja di sektor lain. Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan No Luas lahan Garapan Rante Frekuensi Persentase 1 2 3 4 1 – 5 6 – 10 11 – 15 16 11 12 1 2 42,31 46,15 3,84 7,70 Jumlah 26 100 Sumber : Data Primer, 2015 85 Berdasarkan data dari tabel 18, dari 26 responden yang memiliki lahan garapan baik mereka yang berstatus lahan sendiri, atau mereka yang menyewa lahan garapannya mempunyai lahan garapan yang tergolong sempit. Satuan ukuran luas tanah yang digunakan di Desa Belang Malum adalah Rante. Para petani di Desa Belang Malum pada umumnya ladang atau sawah mereka dibagi berdarkan wilayah dan luas lahan garapannya. Berdasarkan data dari kantor Kepala Desa Belang Malum, area pertanian Desa Belang Malum berada di sepanjang perbatasan selatan. Area pertanian ini dibagi menjadi 3 bagian yang disebut dengan talian. Adapun pembagian talian ini dibagi atas 3 talian yaitu : a. Talian A dengan luas 4,5 Rante b. Talian B dengan luas 8,75 Rante c. Talian C dengan luas 5 Rante Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Lahan No Jenis lahan Garapan Frekuensi Persentase 1 2 3 Basah Kering Basah dan Kering 16 8 2 61,54 30,77 7,69 Jumlah 26 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan data dari tabel 19, ada 2 jenis lahan yang dimiliki oleh penduduk Desa Belang Malum yaitu lahan basah dan kering. Dari 26 responden yang memiliki lahan garapan 16 orang atau 61,54 memiliki lahan basah, dan 8 orang atau 86 30,77 memiliki lahan kering. Sedangkan sisanya 2 orang atau 7,69 memiliki lahan basah dan kering. Pada umumnya pertanian di Desa Belang Malum adalah pertanian yang memanfaatkan lahan basah. Hal ini di dukung oleh sistem sumber irigasi yang baik yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk. Sumber pengairan sawah penduduk berasal dari sumber air yang sama yaitu Lae Simbolon yang berada di sebelah timur perbatasan desa Belang Malum. Hal ini menyebabkan pertanian di Desa Belang Malum sangat tersistematis, artinya mengalami masa panen yang sama dan masa tanam yang sama sepanjang tahunnya. Namun ada kalanya sistem irigasi ini mengalami gangguan seperti jebolnya penahan air waduk yang menyebabkan terganggunya sistem pertanian. Seperti data yang dikumpulkan oleh peneliti, pada tahun 2002 terjadi kekeringan karena pecahnya Lae Simbolon ke Huta Gambir. Hal ini membuat para petani di Desa belang Malum berinisiatif untuk mengubah lahan sawah mereka menjadi ladang, karena akan mengakibatkan kerugian yang lebih besar bila mereka tidak mengolah lahan mereka sepanjang masa perbaikan waduk. Pada tahun 2012, terjadi kekeringan lagi. Namun kali ini bukan karena pecahnya waduk Lae Simbolon namun karena sistem irigasi yang kurang dari cabang pertalian irigasi. Para warga juga melakukan hal yang sama dengan lahan mereka, yaitu mengalihkan lahan basah menjadi lahan kering untuk sementara waktu. Perlu diketahui adalah para petani di Desa Bandar Selamat masih menjunjung tinggi nilai kemusywaratan dan kemufakatan. Pengalihan lahan ini pun dicapai melalui kemufakatan bersama. 87 Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Tanaman No Jenis Tanaman Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 Padi Jagung Kopi Jeruk Lebih dari Satu Tanaman 10 4 2 2 8 38,46 15,38 7,70 7,70 30,76 Jumlah 26 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 20, dapat dilihat tanaman jenis padi adalah tanaman yang mendominasi dengan jumlah 10 orang dari responden atau 38,46. Tanaman jagung berjumlah 4 orang atau 15,38. Kopi dan Jeruk ada di angka yang sama yaitu masing – masing 2 orang atau 7,70. Sedangkan responden yang menanami lebih dari satu jenis tanaman di lahan mereka ada di angka 8 orang atau 30,76. Pada umumnya tanaman yang ditanami oleh masyarakat Desa Belang Malum adalah tanaman jenis padi. Namun keadaan tanah yang tidak selamanya rata membuat sebagian tanah lahan pertanian masyarakat tidak dapat dimasukkan air, sehingga masyarakat Desa Belang Malum menyiasati lahan mereka dengan menanam tanaman yang tumbuh di lahan kering seperti jagung, kopi, jeruk, palawija, dan yang lainnya. 88 Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Dagangan No Jenis Dagangan Frekuensi Persentase 1 2 3 Eceran Kelontong Lain – lain 2 3 6 18,18 27,27 54,55 Jumlah 11 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 22, ada 11 orang responden yang bekerja sebagai pedagang. Sebanyak 2 orang atau 18,18 sebagai pedagang eceran, 3 orang atau 27,27 pedagang kelontong, dan 6 orang atau 54,55 pedagang lain – lain. Pedagang lain – lain yang dimaksud oleh peneliti disini adalah mereka yang membuka usaha penjualan barang ataupun jasa seperti, warung sarapan pagi, warung internet, pedagang sayur keliling dan yang lainnya. Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Lokasi Usaha Dagang No Lokasi Usaha Dagang Frekuensi Persentase 1 2 Rumah Sekolah 10 1 90,91 9,09 Jumlah 11 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 23, dari 11 jumlah responden yang bekerja sebagai pedagang, 10 orang atau 90,91 diantaranya memilih membuka usaha di rumah, dan 1 orang atau 9,09 di kantin sekolah. Menurut wawancara yang dilakukan peneliti terhadap responden, kebanyakan alasan pemilihan lokasi jualan di rumah adalah selain alasan yang ekonomis, artinya responden tidak perlu lagi menyewa kios ataupun lapak 89 di luar untuk berjulan, dan juga agar mereka bisa memantau kegiatan keluarga dan mengurus pekerjaan rumah tangga mereka. Tabel 5.12 Distribusi Responden Berdasarkan kepemilikan Hewan Ternak No Kepemilikan Hewan Ternak Frekuensi Persentase 1 2 Memiliki Tidak Memiliki 33 14 70,21 29,79 Jumlah 47 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 24, jumlah responden yang memiliki hewan ternak ada 33 orang atau 70,21, sedangkan mereka yang tidak memiliki hewan ternak ada sebanyak 14 orang atau 29,79. Umumnya mereka yang memiliki hewan ternak lebih memilih untuk memanfaatkan pakan tradisional untuk ternak mereka. Dan tujuan utama beternak bukan untuk komersial, melainkan dikomsumsi sendiri. Tabel 5.13 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Ternak No Jenis Ternak Frekuensi Persentase 1 2 3 4 Ayam Budi daya Ikan Babi Lebih dari satu Ternak 9 1 18 5 27,10 3,30 54,50 15,10 Jumlah 33 100 Sumber : Data Primer, 2015 90 Berdasarkan tabel 25, hewan ternak yang mendominasi adalah hewan ternak babi yaitu sejumlah 18 atau 54,50, sedangkan ayam berjumlah 9 atau 27,10 dan yang paling sedikit adalah ternak ikan sejumlah 1 atau 3,30. Responden yang memiliki hewan ternak lebih dari satu berjumlah 5 atau 15,10. Hewan ternak babi adalah hewan ternak yang banyak dipilih oleh masyarakat Desa Belang Malum. Hal ini disebabkan oleh mayoritas masyarakat Belang Malum adalah beragama Kristen dan Khatolik. Pemilihan hewan ternak babi ini juga sangatlah efektif dan efisien. Selain perawatannya yang tergolong murah, karena pakan yang umumnya masih tradisional yaitu memanfaatkan sisa – sisa makanan dari manusia dicampur dengan ampas dan dedak. Biasanya ternak babi ini akan dimanfaatkan untuk kepentingan adat, atau tidak jarang juga masyarakat di Desa Belang Malum menganggap ternak babi sebagai tabungan karena bisa dijual kapan saja, apalagi pada saat membutuhkan banyak uang untuk kebutuhan keluarga. Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Jam Kerja Bertani No Jam Kerja Jam Frekuensi Persentase 1 2 3 1 – 5 6 – 10 11 18 15 2 51,43 42,86 5,71 Jumlah 35 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 26, dapat dilihat jam kerja para responden yang bekerja sebagai petani. Jam kerja antara 1 sampai 5 jam adalah jam kerja yang paling banyak yaitu 18 orang atau 51,43 dari 35 responden yang mempunyai pekerjaan sampingan sebagai petani. Kemudian diikuti dengan jam kerja antara 6 – 10 jam sebanyak 91 15orang atau 42,86. Dan yang bekerja diatas 11 jam ada 2 orang atau 5,71 dari responden. Tabel 5.15 Distribusi Responden Berdasarkan Jam Kerja Berternak No Jam Kerja Jam Frekuensi Persentase 1 2 1 2 8 5 61,54 38,46 Jumlah 13 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 27, dapat dilihat bahwa jam kerja untuk merawat ternak tidaklah terlalu menghabiskan waktu. Merawat ternak – ternak umumnya hanya memberikan makan 2 kali sehari dan membersihkan ternak. Adapun responden yang mempunyai ternak adalah 13 orang, dengan jam kerja 1 jam 8 orang atau 61,54 dan jam kerja 2 jam sebanyak 5 orang atau 38,46. Tabel 5.16 Distribusi Responden Berdasarkan Jam Kerja Berdagang No Jam Kerja Jam Frekuensi Persentase 1 2 3 1 – 5 6 – 10 11 2 3 6 18,20 27,27 54,53 Jumlah 11 100 Sumber : Data Primer, 2015 92 Berdasarkan tabel 28, dapat dilihat bahwa jam kerja responden pedagang adalah jam kerja yang paling tinggi. Terbukti dengan jam kerja di atas 11 jam adalah jam kerja yang mendominasi yaitu sebanyak 6 orang dari 11 responden atau 54,53. Kemudian diikuti jam kerja antara 6 – 10 jam sebanyak 3 orang atau 27,27. Dan yang terakhir adalah jam kerja antara 1 – 5 jam kerja sebanyak 2 orang atau 18,20. Jam kerja para responden pedagang ini tinggi karena buka sepanjang hari dan kegiatannya adalah di rumah. Jadi walaupun para ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pedagang, namun tidak menghalangi mereka untuk melakukan aktivitas lainnya. Tabel 5.17 Distribusi Responden Berdasarkan Jam Kerja Pekerjaan Lainnya No Jam Kerja Jam Frekuensi Persentase 1 2 3 1 – 5 6 – 10 11 3 1 2 50,00 16,67 33,33 Jumlah 6 100 Sumber : Data Primer, 2015 Pekerjaan lain yang dimaksudkan dari tabel 29 ini adalah ibu rumah tangga yang bekerja di sektor formal yaitu PNS, dan yang bekerja di kantoran sebagai pegawai swasta seperti staf Tata Usaha Sekolah, advertising dan yang lainnya. Jam kerja antara 1 – 5 jam ada sebanyak 3 orang atau 50, kemudian jam kerja antara 6 – 10 jam sebanyak 1 orang atau 16,67, dan diatas 11 jam ada 2 orang atau 33,33. 93 Tabel 5.18 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Bertani No Pendapatan Rp Frekuensi Persentase 1 2 500.000 – 1.000.000 1.500.000 23 2 92,00 8,00 Jumlah 25 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 30, dapat dilihat bahwa pendapatan responden dari bertani tidaklah begitu banyak, artinya kebanyakan petani di Desa Belang Malum bekerja bukan untuk mengkomersialisasikan hasil pertanian mereka, melainkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hasil pendapatan tersebut telah peneliti ubah dari hasil panen semester yang dihitung dengan satuan kaleng, dikalkulasikan menjadi rupiah bulan. Adapun pendapatan petani antara Rp. 500.000,- - Rp 1.000.000,- adalah sejumlah 23 orang atau 92, sedangkan petani yang mempunyai pendapatan di atas Rp. 1.500.000,- bulan sebanyak 2 orang atau 8. Tabel 5.19 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Beternak No Pendapatan Rp Frekuensi Persentase 1 2 3 500.000 – Rp. 1.000.000 1.500.000 Tidak memiliki penghasilan 8 4 21 24,24 12.12 63,64 Jumlah 33 100 Sumber : Data Primer, 2015 94 Sama halnya dengan tabel 30, tabel 31 ini pun telah di kalkulasikan oleh peneliti dari penjualan ternak dengan satuan kg menjadi Rupiah bulan. Hal ini dilakukan peneliti untuk memudahkan peneliti dalam mengolah data yang telah di kumpulkan. Dari tabel 31 dapat di lihat bahwa dari 33 responden yang tidak memiliki penghasilan adalah angka paling banyak yaitu sejumlah 21 orang atau 63,64. Hal ini bukan tanpa alasan. Responden yang tidak memiliki penghasilan ini adalah mereka yang memelihara ternak mereka untuk kepentingan pribadi keluarga tidak dijual seperti ternak ayam, ikan, dan babi. Bahkan juga untuk kepentingan adat istiadat saat keluarga tersebut melaksanakan pesta. Kemudian responden yang meiliki penghasilan antara Rp. 500.000,- - Rp 1.00.000,- ada sebanyak 8 orang atau 24,24 dan yang terakhir responden yang berpendapatan di atas 1.500.000,- sebanyak 4 orang atau 12,12. Tabel 5.20 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Berdagang No Pendapatan Rp Frekuensi Persentase 1 2 3 500.000 – 1.000.000 1.500.000 – 2.000.000 2.500.000 5 2 4 45,40 18,20 36,40 Jumlah 11 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 32, dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai pekerjaan sebagai pedagang yang berpendapatan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 ada di angka 5 orang dari 11 responden atau 45,40. Kemudian yang mempunyai penghasilan antara Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 sebanyak 4 orang atau 18,20. Dan yang mempunyai penghasilan di atas Rp. 2.500.000 sebanyak 4 orang atau 36,40. 95 Tabel 5.21 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan dari Pekerjaan Lain - lain No Pendapatan Rp Frekuensi Persentase 1 2 2.000.000 – 3.000.000 4.000.000 – 5.000.000 4 2 66,67 33,33 Jumlah 6 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 33, responden yang memiliki pendapatan dari jenis pekerjaan lain sejumlah 6 orang. Responden yang memiliki pendapatan antara Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 sebanyak 4 orang atau 66,67 dan yang memiliki pendapatan antara Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000 sebanyak 2 orang atau 33,33. 5.2.2 Pekerjaan Domestik Ibu Rumah Tangga Tabel 5.22 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Domestik Rumah Tangga No Penanggung Jawab Frekuensi Persentase 1 2 Istri Suami 45 2 95,74 4,26 Jumlah 47 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 34, yang bertanggung jawab untuk melakukan Pekerjaan domestic rumah tangga sebanyak 45 orang atau 95,74 adalah dilakukan oleh istri atau ibu rumah tangga, dan 2 orang atau 4,26 dilakukan oleh ayah atau bapak rumah tangga. 96 Tabel 5.23 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Untuk Memasak No Waktu untuk Memasak Jam Frekuensi Persentase 1 2 3 1 2 3 22 21 2 48,89 46,67 4,44 Jumlah 45 100 Sumber : Data Primer, 2015 Memasak adalah suatu kegiatan mengolah sumber bahan makanan mentah menjadi bahan makanan yang siap untuk dimakan. Kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan fisik karena semua makhluk hidup membutuhkan makanan untuk proses pencernaan tubuh. Berdasarkan tabel 35, jumlah responden yang menghabiskan waktu untuk memasak 1 jam ada sebanyak 22 orang atau 48,89, diikuti jumlah responden yang menghabiskan waktu sebanyak 2 jam sejumlah 21 orang atau 46,67. Yang terakhir mereka yang menghabiskan waktu 3 jam sebanyak 2 orang atau 4,44. Tabel 5.24 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Untuk Mencuci Pakaian No Waktu Jam Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 1 2 3 4 26 15 1 1 2 57,78 33,33 2,23 2,23 4,44 Jumlah 45 100 97 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 36, responden yang menghabiskan waktu untuk mencuci pakaian selama 1 jam ada 26 orang atau 57,78. Kemudian responden yang menghabiskan waktu 2 jam untuk mencuci pakaian ada 15 orang atau 33,33. Responden yang menghabiskan waktu 3 jam dan 4 jam berada di angka yang sama yaitu masing – masing 1 atau 2,23. Dan responden yang tidak mencuci pakaian ada 2 orang atau 4,44. Tabel 5.25 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu untuk Menyetrika No Waktu Jam Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 1 2 3 4 19 17 3 2 4 42,22 37,78 6,67 4,44 8,89 Jumlah 45 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 37, jumlah responden yang menghabiskan waktu 1 jam untuk menyetrika pakaian ada 19 orang atau 42,22. Responden yang menghabiskan waktu 2 jam untuk menyetrika sejumlah 17 orang atau 37,78. Kemudian responden yang menghabiskan waktu 3 jam untuk menyertika sejumlah 3 orang atau 6,67 dan yang tidak menyetrika ada sebanyak 4 orang atau 8,89. 98 Tabel 5.26 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Untuk Mencuci Peralatan Makan No Waktu Jam Frekuensi Persentase 1 2 3 1 2 38 4 3 84.44 8,89 6,67 Jumlah 45 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 38, jumlah responden yang menghabiskan waktu 1 jam untuk mencuci peralatan makan sebanyak 38 orang atau 84,44. Jumlah responden yang menghabiskan waktu 2 jam sebanyak 4 orang atau 8,89 dan yang tidak mencuci peralatan makan sebanyak 3 orang atau 6,67. Tabel 5.27 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Untuk Membereskan Rumah No Waktu Jam Frekuensi Persentase 1 2 3 4 1 2 3 33 9 1 2 73,33 20,00 2,22 4,45 Jumlah 45 100 Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel 39, sebanyak 33 orang atau 73,33 responden menghabiskan waktu 1 jam untuk membereskan rumah, 9 orang atau 20 responden menghabiskan waktu 2 jam, dan 3 orang atau 2,22 menghabiskan waktu 3 jam. Dan 2 responden tidak melakukan pekerjaan ini. Pekerjaan untuk membereskan rumah 99 umumnya adalah menyapu rumah, mengepel lantai, membersihkan tempat tidur, mengelap kaca, dan yang lainnya.

5.3 Variabel Terikat Pemenuhan Hak Anak