Perdagangan dan Penculikan Anak Anak Korban Fedofilia

31 satu – satunya penyebab anak ditelantarkan dan tidak pula keluarga miskin akan menelantarkan anaknya, tetapi bagaimanapun juga harus diakui bahwa tekanan kemiskinan dan kerentanan ekonomi keluarga akan menyebabkan kemampuan mereka memberikan fasilitas dan memenuhi hak anaknya menjadi sangat terbatas. 5. Anak yang berasal dari keluarga yang broken home, korban perceraian orang tuanya, anak yang hidup ditengah kondisi keluarga yang bermasalah, pemabuk, kasar, korban PHK, terlibat narkoba, dan sebagainya Suyanto, 2013: 229.

g. Anak perempuan korban Pelecehan Seksual dan Kekerasan Seksual

Pelecehan Seksual adalah pemberian perhatian seksual, baik secara lisan, tulisan, maupun fisik terhadap diri perempuan, di mana hal itu di luar keinginan perempuan yang berangkutan namun harus diterima sebagai suatu kewajaran. Adapun tindak perkosaan adalah hubungan seksual yang dilakukan secara paksa dan merugikan pihak perempuan. Anak – anak perempuan cenderung menjadi korban potensial bagi terjadinya kejahatan seksual, salain karena faktor kebejatan mental si pelaku, secara psikis dan fisik, anak – anak umumnya memang sangat rentan dan mudah menjadi korban dari tindak perkosaan Suyanto, 2013: 274.

h. Perdagangan dan Penculikan Anak

Dalam kasus penculikan dan perdagangan anak yang terjadi di Indonesia, motif pelaku melakukan penculikan anak relatif beragam. Secara garis besar, biasanya motif yang melatarbelakangi sebagai berikut: 1. Praktik penculikan anak yang dimanfaatkan sebagai tenaga kerja paksa, baik itu di sektor industri, sebagai TKI, maupun untuk sekedar dijadikan pengemis atau anak jalanan di bawah komando seorang preman. 2. Praktik penculikan anak sebagai bagian dari modus kriminal untuk memperoleh uang besar dalam jangka waktu pendek. 3. Kasus penculikan dan perdagangan anak untuk 32 dijadikan korban kekerasan seksual, baik untuk dipekerjakan sebagai PSK, maupun kepentingan perbudakan yang dibungkus dengan kedok perkawinan. 4. Pratik penculikan anak untuk diperjualbelikan di luar negeri, baik untuk dimanfaatkan organ tubuhnya maupun untuk dijadikan anak adopsi oleh keluarga tertentu yang menginginkan anak angkat Suyanto, 2013: 302.

i. Anak Korban Fedofilia

Secara garis besar, sejumlah faktor yang menyebabkan pedofilia semakin marak mengancam anak – anak Indonesia adalah: 1. Berkaitan dengan ancaman hukuman yang sangat longgar, di mana para pelaku pedofil yang tertangkap dan diproses di pengadilan umunya hanya diganjar hukuman – hukuman dalam hitungan bulan, sehingga di mata para pedofil Indonesia ibaratnya adalah surga dunia bagi mereka untuk memuaskan nafsu mereka. 2. Kesempatan yang bercampur dengan daya tarik eksotisme anak – anak Indonesia di mata para pedofil. 3. Meski tidak langsung, tetapi makin maraknya kasus pedofilia sedikit banyak adalah implikasi dan ekses dari meluasnya gaya hidup permisif yang biasanya selalu dikunjungi wisatawan dari mancanegara. 4. Konsekuensi dari perkembangan jaringan pedofil yang makin rapi, dan lintas negara. Dua bentuk ancaman yang biasanya dihadapi anak – anak lokal dari para pedofil asing adalah: 1. Untuk memenuhi kebutuhan nafsu bejat dari sebagian warga asing mengidap kasus penyimpangan seksual. 2. Untuk kepentingan bisnis komersial pornografi Suyanto, 2013: 319.

j. Pengungsi Anak