30 yang terperosok dalam bisnis jasa seksual ini umumnya lebih disebabkan karena
penipuan, pemaksaan, dan bahkan penganiayaan Suyanto, 2013: 173.
e. Anak jalanan
Anak jalanan adalah anak yang tersisih, marginal, dan teraliensi dari perlakuan kasih sayang karena kebanyakan dalam usia yang relatif dini dan harus berhadapan
dengan lingkungan kota yang keras, dan bahkan sangat tidak bersahabat. Marginal, rentan, dan eksploitatif adalah istilah – istilah yang sangat tepat untuk menggambarkan
kondisi dan kehidupan anak jalanan. Marginal karena mereka melakukan jenis pekerjaan yang tidak jelas, kurang dihargai, dan umumnya juga tidak menjanjikan
prospek apapun di masa depan. Rentan karena resiko yang harus ditanggung akibat jam kerja yang sangat panjang dan benar – benar dari segi kesehatan maupun sosial
sangat rawan. Adapun disebut eksploitatif karena mereka biasanya memiliki posisi tawar menawar bargaining position yang sangat lemah, tersubordinasi dan cenderung
menjadi objek perlakuan yang sewanang – wenang dari ulah preman atau oknum aparat yang tidak bertanggung jawab Suyanto, 2013: 199
f. Anak terlantar
Anak terlantar adalah anak yang karena suatu sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dengan wajar, baik secara rohani, jasmani, maupun sosial. Ciri yang
menandai seorang anak dikategorikan terlantar adalah : 1. Mereka biasanya berusia 5 – 18 tahun, dan merupakan anak yatim, piatu, dan anak yatim piatu. 2. Anak yang
terlantar acap kali adalah anak yang lahir dari hubungan seks di luar nikah dan kemudian tidak ada yang mengurus mereka karena orangtuanya secara psikologis
maupun ekonomi tidak siap untuk memelihara anak yang dilahirkannya. 3. Anak yang dilahirkan tidak direncanakan atau tidak dinginkan oleh kedua orang tuanya atau
keluarga besarnya, sehingga cenderung rawan diperlakukan salah. 4.kemiskinan bukan
31 satu – satunya penyebab anak ditelantarkan dan tidak pula keluarga miskin akan
menelantarkan anaknya, tetapi bagaimanapun juga harus diakui bahwa tekanan kemiskinan dan kerentanan ekonomi keluarga akan menyebabkan kemampuan mereka
memberikan fasilitas dan memenuhi hak anaknya menjadi sangat terbatas. 5. Anak yang berasal dari keluarga yang broken home, korban perceraian orang tuanya, anak
yang hidup ditengah kondisi keluarga yang bermasalah, pemabuk, kasar, korban PHK, terlibat narkoba, dan sebagainya Suyanto, 2013: 229.
g. Anak perempuan korban Pelecehan Seksual dan Kekerasan Seksual
Pelecehan Seksual adalah pemberian perhatian seksual, baik secara lisan, tulisan, maupun fisik terhadap diri perempuan, di mana hal itu di luar keinginan
perempuan yang berangkutan namun harus diterima sebagai suatu kewajaran. Adapun tindak perkosaan adalah hubungan seksual yang dilakukan secara paksa dan merugikan
pihak perempuan. Anak – anak perempuan cenderung menjadi korban potensial bagi terjadinya
kejahatan seksual, salain karena faktor kebejatan mental si pelaku, secara psikis dan fisik, anak – anak umumnya memang sangat rentan dan mudah menjadi korban dari
tindak perkosaan Suyanto, 2013: 274.
h. Perdagangan dan Penculikan Anak